Kuliah Kehidupan 7 SKS Fakultas Disway.id Universitas Dahlan Iskan

Kuliah Kehidupan 7 SKS Fakultas Disway.id Universitas Dahlan Iskan

Catatan Thamrin Dahlan

Mata kuliah kehidupan 7 SKS.  Langka,  mungkin tidak ada di Universitas dunia dimana mata kuliah diberikan melebihi Skripsi, Tesis dan juga Disertasi.  Guru besar belum profesor bahkan belum Doktor ialah Bapak Dahlan Iskan.  Menyampaikan kuliah setiap hari menjelang fajar tanpa jedah 365 kali dalam setahun melalui jaringan internet disway.id.

Alhamdulillah, Kuliah Sabtu, 19 Juni 2021 awak sudah menyerahkan tugas. Tugas berupa laporan resume kuliah subuh bertajuk Merdeka 19 Juni

Bagi mahasiswa tingkat Doktoral Fakultas disway.id Universitas Dahlan Iskan menyerahkan tugas bersifat suka suka hati.  Tugas berupa komentar di lapak disway.id. Tidak mengerjakan tugas tidak apa apa,  toh kuliah perai sajo (kata urang menangkabau).  Namanya juga Universitas terbuka ya suka suka mahasiswa.

Tentu saja perlu membaca tuntas materi kuliah. Maksudnya apalagi kalau bukan agar resume itu nyambung dengan topik bahasan. Kali ini topik kuliah tentang Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.  Seperti biasa berkelas luar biasa wawasan ilmu pengetahuan (science) tampil Dosen tunggal Bapak Dahlan Iskan kualitasnya  melebihi professor honor causa.

Sobat bisa membaca screen shot tugas awak.  Intinya apresiasi atas kepaiawaian Pak Dosen dengan keluasan pengalaman sehingga mampu mendeskripsikan seluk beluk perbudakan di Amerika Serikat sampai tiba hari kemerdekaan.

Menyadari dan mengakui  kedangkalan pengetahuan,  awak mencoba menyampaikan opini yang intinya bahwa pada dasarnya manusia lahir di muka bumi tidak bisa memilih.  Kekuasaan Allah SWT Tuhan Yang  Maha Kuasa mentakdirkan seorang anak manusia lahir dimuka bumi berkulit hitam, kuning, putih atau warna kelabu ( mungkin belang ?) .

Itulah takdir yang tidak perlu dipertentangkan lagi  sehingga perbudakan memang wajib dienyahkan dari dunia ini.   Seperti biasa agar mendapat nilai A awak menyampaikan opini pribadi berupa ungkapan masalah rezeki (ekonomi)

Perihal rezeki masih terdapat diskriminasi pada tataran negara. Jurang kemiskinan antara konglomerat dengan rakyat lebar juga sangat  dalam.  Ada baiknya AS dan INA belajar sampai ke negeri China bagaimana strategi memakmurkan rakyat.

Sebagai mahasiswa kami merebut mengisi absen. Absensi dimaknai perlombaan siapa yang awal memberikan komentar di lapak disway.id Ada gelar pertamax disandangkan bagi yang pertama koment walau hanya sebatas tulisan “hadir”

Integritas Dosen jangan diragukan lagi. Beliau pernah menjabat Menteri BUMN di era Presiden SBY. Nilai tambah Abah Dahlan Iskan  berlatar belakang wartawan. Itulah sebabmya soal tulis menulis sudah khatam.

Kini melalui disway.id Guru Besar kita ini  menulis perihal topik yang sedang hangat berkembang baik di tingkat nasional maupun internasional. Terus terang awak sebagai penulis pemula dan mungkin juga pembaca lainya banyak mendapat manfaat.

Mahasiswa Fakultas Kehidupan sangat banyak. Dari tingkat Menteri sampai tingkat jamaah  kenduri. Tulisan disway.id tak pelak menjadi referensi bernuansa penyeimbang diantara hoax dam fakta.

Semoga Guru Besar kita selalu di anugrahi kesehatan prima di usia senja. Mewakafkan diri untuk negeri melalui kanal disway.id dan pod cash komunikasi, informasi dan edukasi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagai mahasiswa abadi kuliah 7 SKS diniatkan belajar kehidupan. InshaAllah bertekad siap hadir Bada Subuh. Membaca dan memberikan komentar di lapak disway.id  merupakan santapan rohani kedua.

Awak tak paham seberapa banyak  jumlah mahasiswa Fakultas disway.id.  Satu hal pasti  semua mahasiswa dibawa hanyut ayunan 5 pena. Menikmati Penasehat, Penahati, Penakawan,  Penatajam dan Penasaran khas Dahlan Iskan

Bisa jadi diantara  mahasiswa terdapat komunitas peninjau. Merekalah para buzer. Berprsangka baik saja. Semoga the buzerrp tertular visi misi disway.id dalam artian hijrah dari membela yang bayar ke perbuatan baik membela kebenaran terhindar dari onar.

Salam Literasi

BHP 19 juni 2021

YPTD.

 

Tinggalkan Balasan