Bersebab pandemi rencana Baboho wisata ke Bali ditunda. Keinginan ke Pulau Dewata terdorong sindiran tetangga.
“Wahai Bahoho dikau sudah travelling ke manca negara kenapa belum juga ke Bali ?”
Mendengar sindiran itu pegawai swasta travel itu tak mau menjelaskan. Dia pikir percuma berceloteh dengan orang orang sinis begitu. Lebih baik diam. Bukankah diam itu emas.
Akhirnya setelah pulang dari Paris dan Monggolia atas siizin Boss, Baboho merencanakan ke Bali. Diam diam saja tak perlu koar koar ke tetangga. Namun seperti di bilang bilang virus corona itu menghambat aktivitas hampir seluruh penghuni bumi.
20 purnama kehidupan normal dunia tidak bisa dinikmati lagi. Angka kematian semakin meningkat. Vaksinasi digencar pemerintah berkuasa.
Inilah cara terbaik meningkatkan imunitas rakyat. Baboho sebagai seorang intelektual paham dia harus vaksinasi. Bukan mumpung gratis. Lebih jauh dari itu, surat keterangan pasca vaksin sangat diperlukan dalam pekerjan seorang pejalan.
Dalam rangka menguatkan niat darmawisata ke Pulau Dewa ada pesan Boss kantor Baboho
” You harus buat tag khusus disetiap melakukan tugas khusnya ke Bali”
” Siap Boss, mohon arahan ”
” neh tag lu # Bali Ho”
Baboho terdiam sejenak. Terpikir baginya ada resiko besar memakai kosa kata Bali Ho. Bujang tua ini paham saat ini sedang viral terkait Baliho.
Sembari menundukkan kepala dan sedikit punggung membungkuk Baboho berucap
” Boss, mohon penjelasan apa makna Bali Ho”
(dalam alam pikiran terdengar protes keras dalam bentuk kalimat ” aduh baoss bahaya ini menyingung politik, gua takut”)
” Hai hai hai, Bali Ho itu memiliki prespektif bagus untuk Kantor kita”
Pak Boss meneguk kopi dingin, membenarkan posisi duduk. Sementara Bahoho dan 5 staf lain di biarkan berdiri tegak dalam sikap sempurna. Sadar diri tak mau protes. ( ingat pasal 1 : Boss tak ernah salah)
” Bagini man. You kan seorang jurnalis, bukan sekedar mengantar wisatawan sebagai guide. You punya kerja bagus ketika membuat tulisan wisata”
Pujian seperti ini biasanya berujung bom . Bom waktu. Semua pegawai kator Travel Pasti Jalan maklum adanya. Dibelakang pujian biasa nya diikuti petaka. Petaka didefinisikan tugas tambahan tanpa tambahan insentif.
” Tulisan anda di media sosial, mulai dari kosa kata Bali Ho”
Baboho sudah paham. Ini tugas mempunyai pedang bermata dua. Satu menggunakan kosa kata viral. Dilain pihak ada kepentingan promosi travel. Posting Baboho dengan tag Bali Ho mau tidak mau pasti menarik warga membaca tulisan.
Taktik si Boss boleh juga.
” Don’t Worry Man, Bali Ho, ingat tulisan di pisah menjadi 2 kata. Jangan disambumg menjadi Baliho.”
Dalam alam pikir anak anak buah Travel Pasti Jalan beredar segalam macam pikiran aneh
“sama juga Boss bacaan nya tetap sama Baliho. Ampun deh si boss bukan licik tapi cerdik.”
Ini dia kiat cerdas manajemen tingkat dewa : Memanfaatkan Politik Untuk Bisnis
Sekian
Salam Literasi
BHP, 120821
YPTD