Pencemaran Nama Baik
Catatan Thamrin Dahlan
Satu ketika viral diberitakan bahwa Mukidi pernah menyatakan dirinya tidak suka pakai masker.
Tentu saja pernyataan itu kontra produktif ditengah gencarnya kampanya protokol kesehatan 3 M.
Mukidi tenang tenang saja ketika diberitakan memiliki sikap negatif. Ya iyalah kenapa juga harus panik toh dia bukan pejabat tinggi. Dia warga negara biasa saja pun bukan public figur.
Mukidi merasa tidak dicemarkan nama baiknya atas pemberitaan itu bersebab dia mengaku bukan orang baik baik banget.
Tidak ada yang hilang. Mukidi tidak merasa dirugikan dengan pemberitaan itu. Apalagi me somasi atau lebih jauh melapor ke Polisi para pihak yang memberitakan dirinya tidak pakai masker.
Hanya saja untuk mendudukkan kebenaran berita itu atas desakan para penggemarnya terpaksa juga Mukidi mengklarifikasi.
Intinya bukan membela diri atas pencemaran nama baik tetapi justru Mukidi ingin mendukung kampanye Pak Presiden Jokowi tentang kewajiban warga memakai masker di musim pandemi covid 19.
Disamping itu Mukidi tidak ingin pernyataannya membuat gaduh tingkat nasional. Ada rssa iba dan juga bangga menyaksIkan betapa fokus dan gigihnya Bapak RI 1 dan Menkes (seolah sendirian) menyelamatkan rakyat lawan covid.
Konfrensi pers Mukidi di hadiri begitu banyak insan media baik dari surat kabar maupun radio plus tv. Mereka merasa penasaran apa yang akan disampaikan si Om Tomas (Tokoh Masyarakat) salah satu gelar Mukidi.
” Saudara saudara wartawan singkat saja saya sampaikan disini bahwa saya memang tidak suka pakai masker ketika saya tidur mendengkur ”
Clear. Seketika kegaduhan itu reda.
Malah malamnya Mukidi mendapat telpon langsung dari Presiden WHO. Pesan Mukidi kepada saya jangan bilang siapa siapa karena telpon itu hanya dalam angan angan alias mimpi
Salam Literasi
BHP 22 September 2021
YPTD