Debat Percuma
Catatan Thamrin Dahlan
Perbedaan pendapat adalah suatu keniscayaan. Banyak kepala banyak pula rambut demikian pula beragam pendapat manusia. Awak segan berdebat. Lebih nyaman diam ketika membaca satu artikel yang masuk ke whats app group.
Percuma mendebat isi tulisan tersebut bersebab bukan sipengirim penulisnya. Beliau hanya share pendapat orang lain bukan hasil pemikiran sendiri.
Oleh karena itu percuma men debat nya hal hal yang tidak berkesesuaian dengan pendapat Toh belum tentu beliau menguasai benar makna isi tulisan terebut bersebab bukan olah pikir sendiri.
Kebiasaan diam itu lebih aman dari pada debat kusir. Sama sama tidak paham tentang isi artikel. Kalaupun ingin mendebat lebih baik menulis dalam bentuk artikel dengan topik yang sama sembari mencari referensi akurat ditambah wawasan.
Artikel olah pikir sendiri lebih originil dan bisa dipertanggung jawabkan. Ketika ada sahabat yang bertanya atau katakanlah mendebat, awak akan menjelaskan secara detail alur pikir dari tulisan tersebut.
Nah khan lebih aman dari pada mendebat tulisan bukan dengan si penulis asli. Intinya mari menghindari perebatan ketika kita tidak memahami permasalahan. Bukan fashion lebih baik diam saja.
Point yang ingin disampaikan disni adalah bahwa perbedaan pendapat adalah keniscayaan. Memcari sisi persamaan adalah perbuatan bijak dari pada memperluas perbedaan. Percuma debat lebih baik diam. Diam itu emas kata orang bijak.
Salam Literasi
BHP, 161120
YPTD