Artikel ini terinspirasi dari tulisan Bapak Dahlan Iskan di portal disway.id. Topik  Senin 16 November 2023 : Letkol Piper.  Setelah membaca tuntas tulisan perihal Kecelakaan Pesawat Terbang awak merasa tidak memiliki kompetensi untuk mengomentari.

Seketika teringat kepada Bapak Sudarmant0 Bojonegoro.  Beliau sahabat literasi,  kami ditadirkann bersua di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba pada acara Bibliografi beberapa bulan lalu.

Ada satu kosa kata Pak Sudarmanto yang sangat terkesan bagi saya ketika beliau mendapat kesempatan diskusi di acara literasi tersebut.

“Saya Mualaf Literasi ”

Anda sudah tahu makna mualaf.  Dalam Agama Islam Mualaf adalah seseorang yang mengucapkan dua kalimah shahadat berjanji dan berikrar menjadi seorang muslim. Seorang mualaf harus belajar tentang Rukun Iman dan Rukun Islam.  Artinya sebagai “orang baru” dianggap belum mamahami Kaedah Islami.

Analog dengan pengakuan Pak Sudarmanto adalah “orang baru”  (mualaf) di bidang literasi. Sehingga dalam diskusi beliau terus terang bertanya besebab memang benar benar belum paham tentang bibliografi. Jadi istilah Mualaf versi Pak Sudarmanto  menambah khasanah  bagi awak peribadi.

Lebih lanjut tentang Mualaf Literasi seorang sahabat Bapak Guru Suharto menerbitkan Buklu berjudul Secarik Kenangan Mualaf Literasi.  Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan mendapat kepercayaan Cing Ato seorang Guru blogger madrasah, pegiat literasi, motivator literasi, dan penulis.

Buku Secarik Kenangan Mualaf Literasi ini merupakan bentuk keluarbiasaan mereka. Buku ini merupakan kumpulan lintasan kisah-kisah menarik dari siswa-siswi MTs N 5 Jakarta yang tergabung dalam kelas belajar menulis MTsN 5 Jakarta.

Izinkan awak menambahkan kosa kata Dhuafa.  Kamus Besar Bahasa Indonesia Duafa berarti : duafa/du·a·fa/ n Isl orang-orang lemah (ekonominya dan sebagainya).

Duafa diartikan miskin atau kekurangan harta. Analogi bukan soal miskin harta namum miskin ilmu boleh juga disebut duafa.  Jadi ketika kosa kata duafa di sandingkan dengan mualaf maka anda pasti telah paham makna sebenarnya.

Duafa Mualaf awak beri tanda kutif agar terhindar dari beragam persepsi. Ketika ditambahlan kosa kata Literasi bisa diterjemahkan secara bebas suatu  kondisi seseorang yang belum mengetahui seluk beluk literasi.

Berkaitan dengan hal itu awak dalam kapasitas seorang jurnalis dengan motto penasehat penakawan dan penasaran di usia senja sangat berhati hati ketika menulis di media sosial.  Apalagi ketika memberikan komentar di lapak orang lain.

Lebih baik diam tidak berkomentar apabila tidak paham tentang topik yang sedang dibaca.  Inilah kebijakan yang bermakna bukan tidak peduli namun menghindari salah paham dari khalayak bersebab awak memang  tak ahli di bidang itu.

Nah ketika berkomentar di portal disway awak menggunakan prinsip tersebut. seperti yang  pembaca lihat dibawah ini.

Thamrindahlan

Selamat Siang Pak Mario dan Bro Aat serta sobat rusuhwan.

Awak menyadari bukan superman yang serba bisa dan serba tahu (anda sudah tahu).

Dalam posisi dhuafa mualaf perihal penerbangan ketika membaca judul disway.id tidak sesuai dengan keahlian maka jalan yang paling tepat diambil no coment.

No coment bukan berarti tidak koment namun tetap hadir di sini. Tetap koment namun lebih kepada pendekatan humaniora.

Rasanya kalau tidak tercatat di jurnal harian Mas Handoko Luwanto seperti ada yang kurang.

Bersebab hal itu mengikuti jejak literasi Uda Udin Salemo dan Bro Leong Putu hari ini izinkan awak berpantun ria.

  • Sawah meramba padi menguning /
  • Petani bersahaja bebas prahara /
  • Senin tiba suasana disway bening /
  • Semangat bekerja wahai saudara /

 

  • Kayuh perahu sampai kesebrang /
  • Meniti riak ombang diterjang /
  • Usyah risau apa kata orang /
  • Jangan berhenti teruslah berjuang /

 

  • Pria lajang wanita tambun /
  • Tegak berdiri senyum dikulum /
  • Menunggu undangan di akhir tahun /
  • Semua terpilih harap maklum /

Rekam Jejak Literasi

Rekam Jejak Literasi

 

Kesimulan yang dapat diambli dari artikel “Duafa Mualaf ” Literasi ini adalah sikap kehati hatian dalam bersosial media.  Menghindari Hoax dan selalu berusaha dalam mensyiarkan literasi berlandaskan niat lurus semata mengharap Redha Allah SWT.

InshaAllah istiqomah berbagi kebaikan dan kebajikan melalui literasi dengan harapan semoga memiliki nilai manfaat bagi kemaslahatan umat.  Ingat Lidah-mu adalah Harimau-mu.

  • Salamsalaman
  • BHP, 16 November 2023
  • TD

Tinggalkan Balasan

1 komentar