Seorang Buta Membawa lampu.

Humaniora291 Dilihat
Αlkisah….
Seorang buta yang sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu.
Keadaan ini cukup mengherankan seorang lelaki yang kebetulan melihatnya.
Lelaki itu bertanya,
“Mengapa anda berjalan membawa lampu sedangkan anda tidak bisa melihat ?”
Orang buta itu menjawab,
“Untuk menerangi jalan yang aku lalui”.
Dgn nada heran lelaki itu bertanya lagi,
“Tetapi bukankah anda buta dan tetap tidak dapat melihat jalan meski ada lampu?”
Orang buta itu tersenyum sambil menjawab,
“Meski saya tidak dapat melihat, orang lain masih dapat melihat saya. Selain membuat jalan menjadi terang, lampu ini dapat menghindarkan org lain untuk tidak menabrak saya”
Saat kita memberi, kita akan menerima. Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukannya untuk diri kita sendiri.
Saat kita memberi, kita akan menerima. Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri kita sendiri.
Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukannya untuk diri kita sendiri.
Namun kebanyakan org lebih suka menerima daripada memberi. Lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada dirinya sendiri. Karena kurang memahaminya.
Allah SWT berfirman:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۙ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا ؕ ًا
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
(QS. Al-Isra’: Ayat 7)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًـا فَلِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ اَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
“Barang siapa mengerjakan kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri; kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Jasiyah: Ayat 15)
Kadang2 kita bukan tdk tahu kebenaran ini, tapi kita sering tidak merasa yakin.
Kita diingatkan untuk tidak meremehkan kebaikan krn kita tidak tahu dimana Ridho Allah berada.
*DERAJAT MANUSIA DITENTUKAN OLEH APA YG DIKERJAKANNYA.*
Allah SWT berfirman:
وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْا ؕ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
“Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
(QS. Al-An’am: Ayat 132)
Semoga kita bisa terus berusaha mengupayakan kebaikan utk diri kita sendiri, selagi diberi waktu oleh Allah.
SEMOGA BERMANFAAT
Aamiin
SALAM UKHUWAH
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Tinggalkan Balasan