Puisi ‘ntuk Mak
IBU, kami memanggilnya Mamak
mak mak mak, itulah panggilan sayang kami kepada seorang perempuan
perempuan yang melahirkan delapan anak,
mamak membesarkan kami tanpa pembantu rumah tangga
mamak membesarkan kami dalam keterbatasan
keterbatasan ekonomi, memang ketika itu zaman susah
mamak menyekolahkan kami, ya semua kami di sekolahkan
Kutil Lepas & Parasit akan Keluar dari Tubuh. Baca ini!
Recommended by
bersama bapak mamak membesarkan kami
mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang
ntuk, membantu ekonomi keluarga
sempat sempatnya mamak berdagang,
saudagar perempuan di desa Tempino
dari satu kampong ke kampong lain
menjajakan niaga beban tertanggung
inilah bukti kasih sayang seorang ibu,…
kami menyebutnya uni
kakak perempuan ku tertua
kakinya ditakdirkan lemah
entah polio entah apa, lumpuh lunglai tungkai
maklum di kampung,
kedua kaki uni lemah, tidak bisa digerakkan apalagi berjalan
nenek kami berkata, oh sansai nya cucu ku
‘ kan menjadi apa dia,
dia hanya bisa mengusir ngusir ayam di halaman
dengan sapu lidi, mengusir ayam yang menggangu jemuran padi dihalaman
dia anakku perempuan, kata mamakku bersikeras , dia harus disembuhkan
mamak tak mau menyerah
uni di gendong kemana mana
di bawa berobat,
mamak tak mau kalah, ini bukan takdir
mamak tidak peduli kata orang sekampung
lunglai tungkai harus di obati
berkat perjuangan, kasih sayang mamak
akhirnya uni bisa berjalan, bisa bersekolah tinggi
uni Husna berhasil menjadi Notaris
kini uni menggantikan mamak menjadi bundo kandung
bundo kandung tempat anak kemenakan berlindung
uni tempat bernaung
bayangkan kalau uni tidak di sembuhkan,
uni hanya akan menghabiskan hidupnya
mengusir ngusir ayam di halaman
jasa dan pengorbanan mamak sungguh tak tergantikan
adik bungsuku Yahya Dahlan
ditakdirkan lahir dengan kaki terbalik
dia tak bisa berdiri tegak
mamak tidak mau menerima begitu saja
adikku di gendong kemana mana
mamak bersikeras kaki adikku harus di luruskan
walau orang sekampungku bilang.
terimalah takdir itu, maktuo
itu cacad bawaan, tidak usah di obati, terimalah nasib itu mak tuo
malah sekampong menyebuit adikku sebagai si pengkong
mamak bersikeras, adikku harus operasi kaki
ya, kaki adikku di luruskan
dengan gips di kaki yang sangat berat
mamak menggendong Yahya kemana mana
Alhamdulillah adikku kakinya lurus
bisa berjalan normal, bahkan berlari lari
coba bayangkan kalau adikku tidak operasi
adikku akan cacat selamanya.
dengan kaki lurus
tidak ada lagi ejekan ” si pengkong”
Yahya hidup berbahagia sejahtera
mamak sanga bersahaja ,
pandai memasak, gulai tauco keahliannya
senyumnya adalah senyum terindah didunia
mamak adalah segalanya
tidak pikun di usia senja
mengaji dan bersedekah
bersedekah dan mengaji
terima kasih mak, …….
walau mamak telah tiada
semangat mamak ada di sukma
doa kami teriring disetiap ibadah
Mamak ku bernama Hajah Kamsiah Binti Sutan Mahmud.
wafat di usia 90 tahun
bersanding dengan Ayahahanda Haji Dahlan Bin Affan
di pemakaman abadi Bogor
Jakarta, Hari Ibu, 22 Desember 2022
TD