Info pencairan dana BOS, yang sudah merebak isu dan hoaknya sejak seminggu yang lalu pun sore itu benar adanya. Aku segera menghubungi temanku yang rumahnya dekat dari BJB , untuk minta tolong sekalian mengambilkan nomor antrean teller untukku juga. Karena kalau tidak, alamat kebagian nomor besar, karena pastinya BJB akan penuh sesak, sehingga antrian panjang yang melelahkan harus kulalui.
Ketika sampai BJb pagi itu, benar saja aku kebagian nomor 20, padahal jam layanan masih setengah jam lagi dibuka. Sedangkan temanku belum datang juga. Ternyata ia sudah mengambil nomor tadi pagi-pagi sekali. Jadilah aku tukar nomor yang ia berikan, lumayan no.12, dan temanku no.5, dan satu lagi untuk temannya nomor 10. Sementara menunggu atrian kami tidak boleh masuk. Kami pun asik ngobrol di luar bank. Aku sempat mengingatkan,” Neng di dalem aja takut terlewat.” Tapi karena penuh, ia pun balik lagi ngobrol denganku.
Satu jam kemudian terdengar orang memanggil no.11 ! Kami pun kaget. Ternyata beberapa nomor lewat karena tidak ada orangnya. Kasihan sekali ia harus menunggu
lagi sampai ke nomor 25. Sedangkan aku menunggu sebentar saja. Temannya berkata, ” Nah si Ibu ini rajin tahajudnya, shalat duhanya juga jadi rejekinya lancar. Aku tersenyum saja. “Ini rezeki anak sholehah, hehehe, ” aku bercanda. Sebenarnya gak enak juga aku yang dikasih, jadi mendahuluinya. Tapi kalau pun aku kembalikan nomor itu percuma karena dia harus menunggu temannya yang atasannya itu.
Rajin dhuha yah Ambu.. Aam beres jam 11 itu. Gpp, rezeki Ambu..
Hehehe… kadang Neng…
Makasih banget yah, dekat sama Neng Aam tuh banyak berkah buay Ambu hehe..