Lupakan kesemerawutan wilayah Bekasi, jalanan yang bergelombang.Meski sering kali Bekasi disergap macet,walau lalu lintasnya nggak jelas, atau duel antar Ormas yang bikin masyarakat ketakutan. Dengan segala plus minusnya Bekasi tetaplah tempat yang ngangenin bagi penulis dan dua juta lebih warganya.
Nggak percaya? Tanya aja deh ama warga yang nempatin Bekasi, pasti mereka ngacung alias angkat tangan, bahwa Bekasi adalah tempat asyik hehe. Kali ini penulis mau ngulik kue klasik yang ada di Bekasi. Sebenarnya sih kue ini ada juga lho di wilayah Jawa Barat seperti Cianjur,Bogor dan Sukabumi.
Dan nama kue ini adalah Dongkal, ada juga yang menyebutnya sebagai Dodongkal.Kalau di daerah Priangan, kue ini kenal sebagai kue Awug. Apapun penamaanya kalau udah nyoba bisa ketagihan nih hehe.
Baeklah,penulis udah lama juga ngelacak keberadaan kue legendaris ini di seputaran Bekasi,sebagai kue jajanan pasar sudah jarang orang orang menyajikan Dongkal.Tapi penulis cukup beruntung bisa icip icip kue Dongkal, ada yang mangkal pakai gerobak dan menjajakan Dongkal di wilayah Cikarang.
Saatnya ngejajal Dongkal made in Cikarang, tukang Dongkal ini berada di sekitaran Jalan Ki Hajar Dewantara-Pilar,kalau menuju Sukatani letaknya di sisi kiri jalan. Nah yang terbaru malah lebih dekat lagi tukang dagangnya, setiap hari mangkal di bundaran Perum Sukaraya Indah, tempat penulis berdomisili. Maklum yang dagang kue Dongkal adalah tetanggaan.
Biasanya tukang Dongkal hadir di waktu sore hingga malam, atau menjajakan di pagi hari menemani saat sarapan. Dongkal berbentuk kerucut,secara phisik mirip dengan bentuk tumpeng,yup Dongkal terbuat dari beras yang ditumbuk halus dengan gula aren sebagai isiannya.
Di olah dengan tempat yang disebut sebagai aseupan begitu orang Sunda menyebutnya,di kukus didandang.Setelah matang,Dongkal berbentuk unik yakni warna merah dan juga putih,belang belang gitu deh. Di campur dengan parutan kelapa widihh mantab dah,apalagi alasnya di daun pisang.
Dongkal pas mantab disajikan hangat dan sebagai teman ngopi atau ngeteh.Di tempat penjual Dongkal ada dua varian harga yakni lima ribu rupiah dan sepuluh ribu rupiah.Sebuah harga yang pantas untuk kue yang sudah jarang dijajakan ini.
Meski Dongkal berbentuk segi tiga tapi jangan salah sangka ya, kue ini bukan nyaru jadi illuminati ya, soalnya mungkin dari sononya dah berbentuk segi tiga dan menyesuaikan bentuk cetakan kuenya. Nikmati saja sajian perpaduan legit, gurih dan manis serta tekstur lembut, pokoknya makan Dongkal tetap enak, kalau pun tidak bisa bikin sendiri, ada juga pedagang yang menjajakannya. Kue Dongkal salah satu kue tradisional yang sayang kalau dilewatkan begitu saja.
Kayaknya seru aja mendokumentasikan jajanan tradisional. Saat ini bela bangsa tak melulu tentang angkat senjata, namu dengan menghargai dan juga mengetahui seluk beluk kue kue tradisional merupakan bentuk lain mencintai negeri ini. Dongkal memang sajian khas suku Betawi, kayaknya sayang kalau menghilang begitu saja.
Dongkal merupakan kuliner nusantara memang nggak ada matinya,pokoknya untuk urusan makanan mah Bekasi juga punya sajian keren bernama Dongkal, di tengah kepungan anak anak muda yang gandrung dengan K-Pop dan otomatis mereka pun cenderung suka masakan Korea, saatnya anak muda pun harus tahu apa itu Dongkal.
Harap bersabar,ini ujian jika menemukan jalanan Bekasi yang rusak. Dari pada terus menggerutu jalan rusak di Bekasi lebih baik kenalan deh dengan variasi menu buatan orang Bekasi. Dongkal salah satu kue legit khas Bekasi memang ngangenin gitu lho.