Luar Biasa! Satu Makanan Tiga Nama

Kue pancong beli di pedagang keliling, nikmat disantap selagi hangat(dokpri)

 

 

 

Bentuknya sama, rasanya juga tidak jauh berbeda, cetakan dan cara membuatnya juga persis namun ajaibnya nama yang diberikan berbeda beda untuk beberapa tempat di provinsi Jawa Barat. Makanan apa itu? Yup kita akan membahas kue mungil yang bentuknya seperti perahu, berkerabat dengan kue pukis, jika pukis rasa dominannya manis, kue ini justru lebih ke gurih, namun ada juga manis manisnya, biasanya pedagang akan menambahkan gula, tetapi bisa juga konsumen yang meminta tanpa dicampur gula.

 

Kue Pancong inilah yang akan penulis ceritakan, jika pembaca jalan jalan ke daerah Cirebon, Indramayu atau juga daerah Kuningan, jangan sebut kue ini sebagai pancong, karena bagi masyarakat di daerah tersebut adalah kue Gonjing, biasanya di jajakan dengan cara dipikul, tersedia cetakan kue dan juga tempat pancong dalam kotak berkaca sebagai showcasenya.

 

Gonjing memiliki tektur gurih dan membutuhkan bahan bahan seperti tepung beras, daun pandan, kelapa parut yang kasar, garam, telur tapi jangan lupa dikocok dulu ya, air dan juga gula pasir. Cetakan kue pancong mempunyai jejeran dua susun atau juga yang satu susun juga ada, sekali memasak pancong bisa sekaligus dua belas buah atau lebih, tergantung besaran cetakannya.

 

Pertama kali membeli kue pancong di Bekasi, penulis sedikit terkejut ketika penjualnya akan menaburkan gula diatas kue, spontan penulis mencegahnya. Karena terbiasa mengkonsumsi kue pancong ketika di kampung yang tak menyertakan  gula. Gula pasir sebenarnya opsi pilihan, kalau mau ditabur atau tidak tergantung yang belinya. Namun untuk wilayah Bekasi dan sekitarnya, lazim kue pancong itu ditaburi dengan gula pasir.

 

Sebutan lain dari kue pancong di wilayah Priangan, sekitaran Bandung, Garut dan Tasikmalaya adalah Kue Bandros. Hal itu baru diketahui penulis saat menyodorkan penganan ke teman sekuriti yang sedang berjaga. Pak Wahyu yang berasal dari Tasik menyebutkan kue pancong disebut Bandros, bahan tambahan untuk menyedapkan Bandros adalah dengan menggunakan saos.

 

Yup Pancong, Gonjing dan Bandros merupakan kue yang sama, bentuknya sama dan rasanya persis identik namun ternyata memiliki tiga panggilan nama berbeda, itu baru di Jawa Barat saja ya, belum daerah daerah lain di wilayah Indonesia, mungkin perbedaan nama di Pulau Sumatera dan Kalimantan misalnya akan ada perbedaan sebutan meski kuenya sih itu itu saja.Saat ini pesona gurihnya pancong memang masih ada, seperti nasib kue kue tradisional lainnya, pancong pun seakan terpinggirkan.

 

Namun beberapa waktu lalu ketika penulis menginap di salah satu hotel kawasan Puncak, saat sarapan, pihak hotel menyajikan pancong dengan topping keju, hangatnya pancong di saat udara Puncak yang dingin dan topping keju yang menggoda, makan pancong jadi beda. Di Bandung malah ada yang namanya Bandros Gaul, kue pancong yang di kreasikan dengan toping nan inovasi seperti coklat, keju atau juga susu.

 

Ternyata cerita seru tentang pancong membuat kita merasa yakin, kekayaan kuliner di Indonesia dahsyat dan luar biasa beragam makanan yang kita punya. Meski berbeda nama namun pancong memang kuliner yang seru saat menikmati waktu pagi, ditemani kopi atau juga teh , duh rasanya gimana gitu, nikmat banget, sampai sampai teman datang juga seperti tidak terlihat.

 

Yang berasal dari Cirebon dan sekitarnya, angkat tangan dan kamu masuk tim Gonjing, untuk wilayah Priangan, bangga makan Bandros dicocol saos. Yang dari Bekasi, yuk taburkan gula pasir diatas pancongmu dan nikmati sensasi gurih dari kue khas Jawa Barat ini, dan mungkin ada di daerah lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan