Hari ini saya duduk dan berdiskusi dengan beberapa anak muda di kampung tempat saya bertugas. Banyak hal baru yang saya dapatkan dari mereka. Dan juga banyak hal yang dapat saya nilai dari mereka. Bukan berarti saya lebih baik dari mereka, hanya saja terkadang rasa prihatin sebagai seorang pendidik saat melihat perilaku yang tidak sesuai terjadi di depan matanya.
Saya ingat betul nasihat guru saya dulu ketika saya duduk di bangku Aliyah. Anak muda adalah tiang umat dan generasi dimasa mendatang. Apabila ia baik, maka kebaikan akan menyenangkan hati kedua orangtuanya. Namun apabila perilakunya tidak baik, maka akan menjadi beban bagi kedua orangtuanya, baik di dunia maupun di akherat kelak.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja, yaitu:
- Kurangnya didikan dari orangtua.
Orangtua memiliki peranan penting dalam mendidik anak-anaknya. Karena sesungguhnya, lingkungan keluarga adalah sekolah pertama bagi seorang anak. Jika sejak kecil mereka sudah salah dalam mendidik, maka hingga besar pun ia akan sulit untuk diubah. Kecuali ada niat untuk berubahdan lingkungan baru yang dapat mempengaruhinya ke dalam hal yang positif .
2. Perkembangan Teknologi dan Informasi.
Perkembangan teknologi sebagai penyumbang terbesar rusaknya moral kaula muda jika ia tidak dapat memanfaatkan kecanggihan untuk hal yang lebih baik. Terkadang banyak kita temui di masyarakat justru dengan sengaja memberikan alat komunikasi yang canggih pada anaknya. Namun ia sendiri tidak mampu menggunakan, atau bahkan tidak memiliki waktu untuk mengontrol anaknya. Sehingga, anak yang seperti ini biasanya akan memanfaat sarana telekomunikasi yang ia miliki untuk hal yang tidak baik. Semua itu terjadi karena tidak adanya bimbingan dan pengawasan dari orangtua.
3. Faktor Ekonomi.
Ekonomi menjadi salah satu penentu perkembangan seorang anak. Ia dapat menjadi baik atau juga sebaliknya. Bagi remaja yang hidup dengan keluarga yang kurang dari segi ekonomi, ia akan merasakan kerasnya hidup hingga terkadang ia lupa akan pentingnya sebuah pendidikan. Begitu juga sebaliknya.
4. Keluarga tidak harmonis.
Banyak keluarga yang tidak harmonis harus mengorbankan dan mengabaikan perkembangan anaknya. Sehingga, anak akan mencari pelampiasan yang dirasanya dapat membuatnya nyaman.
Semoga kita dapat membimbing anak-anak kita menjadi generasi yang tangguh dan mampu tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas di masa yang akan datang.
Tanjung Bungsu, 05 Februari 2021
Oleh: Tri Sutrisno, S.Pd