Guru Daerah 3T Jangan Mengeluh tetapi Mencari Solusi

Literasi131 Dilihat

Malam ini mendapat Pemateri yang hebat,Berprestasi dan berdedikasi karena mengajar di Daerah 3T.Sebenarnya cerita ini yang saya tunggu-tunggu bagaimana bisa menciptakan Inovasi di Sekolah 3T.Kebetulan Saya sekarang menjadi Kepala Sekolah di Daerah 3T SD Negeri 163 Rejang Lebong Propinsi Bengkulu.Sebelumnya saya mengajar di SD Negeri 155 Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sebagai seorang guru PJOK yang juga Sekolah Daerah 3T.

Narasumber malam ini Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr.Kelahiran,Banjarnegara, 16 Juni 1987.Jabatan Fungsional sebagai Guru BK (Wakil Kepala Sekolah).Pangkat/Golongan: Penata / III c,Mengajar di SMP Negeri 5 Sambi Rampas,Ngkolong,Desa Rana Mese,Kecamatan Sambi Rampas,Kabupaten Manggarai Timur, NTT.Alamat Rumah :Kampung Longe, Desa Rana Mese,Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.Nomor THP: 085225574317,Alamat pos-el (email) : hamdan.konselor@gmail.com.

Pendidikan Terakhir: S1/ IKIP PGRI Semarang,PPG /UNNES Semarang ,Mata Pelajaran yang di ampuh Bimbingan dan Konseling.Pengalaman mengajar SMK Muhammadiyah 3 Weleri Kendal.Jawa Tengah.SMPN 4 Nangapenda Kab.Ende.NTT.SMKN 1 Mandiraja Kab.Banjarnegara. Jawa Tengah.SMPN 5 Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur, NTT.Prestasi/Penghargaan:Finalis (10 besar ) Simposium GTK Dikdas Kemdikbud 2016.Peserta terbaik Diklat Prajabatan CPNS 2016.Penghargaan sebagai pendidik di daerah 3T sejak 2011.Peroleh beasiswa PPG  Kemdikbud 2013-2014.Penerima Apresiasi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 , Dirjen GTK. Kemdikbud RI.Agen penguatan karakter, Puspeka, Kemdikbud 2021.

Tema yang di angkat beliau malam ini”menjadi guru berprestasi dan berdedikasi di daerah 3T”.Woow keren dan seruu..

Malam ini Pak Khamdan akan berbagi pengalaman selama bertugas di daerah terpencil sesuai dengan tema yang di angkat “menjadi guru berprestasi dan berdedikasi di daerah 3T (Terdepan, terluar dan tertinggal).

Sebelum menjadi guru di NTT Pak Khamdan pernah menjadi guru honorer di SMK Muhammadiyah Weleri Kendal dan SMKN 1 Mandiraja Banjarnegara Jawa Tengah.Setelah itu mengabdi di daerah 3t (terdepan, terluar dan tertinggal) dari tahun 2015 sampai sekarang kurang lebih selama 6 Tahun. Tentu anda bapak/ibu sudah bisa membayangkan kondisi daerah terpencil.Beliau bercerita sedikit tentang kondisi di tempat Ia mengajar.Di tempat Ia tugas tidak ada Listrik, sinyal susah, air susah, jalan rusak mendaki menurun yah seperti Ninja Hatori deh….

Sedangkan mata pencaharian orang tua murid berkebun/petani kopi yang hasil panenya satu tahun satu kali,di tempat Pak Khamdan mengabdi kehidupan orang tua siswa tergolong ekonomi menengah ke bawah. Desanya terdiri dari 7 kampung yang lokasinya berjauhan antar perkampung.

(1)

 

(2) 

(3)

Penasaran bagaimana Pak Khamdan bisa bertahan di sana ? Pak Khamdan  tidak pernah atau jarang sekali membeli sayur ke kota dan  warga juga sama jarang sekali ke kota karena Masyarakat menanam sendiri untuk dimakan sehari-hari,kalau beli boro-boro karena ke pasar jauh sekali.Pak Khamdan dan warga  menanam labu,daun singkong, kubis, buncis, dan daun pepaya.Tetapi makanan favorit di sana daun singkong, labu beserta daunya “sederhanakan daun singkong dan labuh makanan Favorit he..he..”karena Singkong dan Labu  tumbuh setiap saat (tidak mengenal musim) sedangkan kubis menunggu musim kemarau.Untuk lauk Pak Khamdan biasanya dengan telur,mie instan, ikan asin, ikan basah itupun kalau musim ikan dan ayam pedaging .

Adat di daerah Pak Khamdan mengajar sangat kuat, berbagai acara adat masih ada misalkan:1).Irong, tidak boleh berteriak,menyalakan api,ribut,selama 1-2 hari,tujuanya adalah supaya hasil panen melimpah.2).Acara mbaru dor,adalah masuk rumah baru menggunakan berbagai acara adat.3).Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak,rokok dan ayam kampung.Ungkapan ketulusan orang disana menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.4).Makan padi baru,acara pesta sekolah dan lain Sebagainya.

Berawal dari keaadan ini Pak Khamdan mulai menulis tepatnya tahun 2016.Saat itu Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3t.Padahal Pertama kali menulis beliau langsung menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.Tujuan Pak Khamdan menulis karena hanya ingin  Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah.Beliau hanya berharap dengan menulis tentang perjalanan di daerah 3t dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan,daerah terpencil supaya para pendidik semangat  berinovasi dan  menginspirasi walaupun di daerah terpencil.

Pak Khamdan belajar menulis dari masalah, dengan menemukan persoalan/masalah di daerah 3t beliau rangkum/tulis.Beliau Tidak hanya menulis masalah saja akan tetapi juga memberikan solusi melalui tulisan maupun Tindakan.Saat itu yang terlintas di benaknya hanya sebuah Motto “Sebaik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain”.

Tips,trik,dan kiat yang membuat Pak Khamdan mampu berinovasi dan berprestasi di tengah keterbatasan tersebut.biasanya ada persoalan di sekitar catat kemudian dibaca malamnya sambil mencari solusi dengan inovasi-inovasi yang bisa di lakukan,jika belum ketemu cari sampai ketemu ,suatu saat dengan kesabaran nanti mudah-mudahan ada solusi atau cara untuk mengatasinya.

Motivasi Pak Khamdan bisa mengajar di daerah 3T dan mampu bertahan dengan berbagai kendala yang ada Karena Ia merasa bahwa Indonesia itu luas,jadi dimanapun ditugaskan selama masih di NKRI Ia siap,apalagi untuk mencerdaskan anak bangsa di tambah beliau orangnya punya jiwa merantau.Beliau selalu menikmati dan mensyukuri apa yang ada.Lalu,Yang mendasari Pak Khamdan mau bertahan dan bersemangat untuk meraih prestasi dengan mengikuti lomba dan sarana dan prasarananya sangat minim.

bertahan karena sudah menjadi prinsip Pak Khamdan sebagai guru yang siap ditempatkan dimana saja,demi mencerdaskan anak bangsa dan membawa perubahan,Tentang masalah/kendala di daerah 3t yang banyak sekali,Ia berusaha mengatasi dengan menulis dan bertindak,mengikuti lomba/menjuarai lomba itu hanyalah bonus menurutnya,prinsipnya bekerja dengan ikhlas Insya Alloh nanti Alloh memberikn yang terbaik.

Cara Pak Khamdan memberikan pengetahuaan baru serta perubahan-perubahan pada masyarakat tempat Ia Mengajar,dan reaksi masyarakat .Beliau memberikan perubahan di masyarakat dengan pelan-pelan,lebih banyak menggali dari mereka, pelan-pelan  di berikan kelebihan dari program yang akan dibuat,Kebetulan di sekolah beliau kepseknya sangat mendukung dengan kegiatan yang akan dilakukan,di masyarakat juga mereka sangat antusias dengan hal-hal yang baru.Di di pedalaman, kedatangan guru sangat diharapkan,karena mereka tahu akan membawa perubahan ke arah lebih baik..

Pak Khamdan  mendirikan rumah belajar di tempat Ia tugas (Di daerah 3t),rumah belajar berdiri tahun 2016 sampai sekarng.Anak-anak tempat ia mengajar setelah pulang sekolah makan istirahat sebentar kemudian ke kebun untuk mengambil kayu bakar dan sayur.kemudian pulang makan malam dan tidur karena kelelahan sehingga tidak sempat lagi untuk belajar.Dengan Melihat kondisi itu maka  beliau mendirikan rumah belajar supaya anak semangat belajar.Dengan menyajikan kegiatan les matematika,membaca buku,menggambar, mewarnai, main bulu tangkis ,bola voli,puzzle dll.Sedangkan malamnya pukul 19.30 wita anak-anak juga dapat belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar. Dan yang membuat Pak Khamdan senang, rumah belajar pernah mendapatkan kiriman buku dari mba Najwa Shihab sebagai duta baca Indonesia. Dan mengunggah kegiatan rumah belajar saya ke instagramnya.

Rumah Belajar Pak Khamdan
(1)
 
(2)
 

(3)

 

(4)

 

(5)

 

(6)

 

(7)

 

(8)

Dengan adanya rubrik seperti ini, kiranya PGRI dan instansi terkait mampu menyampaikan pesan dari para guru dari wilayah 3T.Putra putri penerus bangsa didaerah 3T harus menikmati kemudahan-kemudahan dari pembagunan ekonomi.Demikian pula dengan para penggerak dunia pendidikan tersebu.Anak-anak di daerah 3T juga bagian dari kita, jadi kita juga harus merasa bahwa mereka harus mendapatkan kesempatan dan fasilitas yang cukup,Pak Khamdan hanya berharap semoga mereka dapat mengejar ketertinggalan dengan sentuhan-sentuhan kecil dari para guru di daerah 3T.

Kalimat penutup dari Pak Khamdan yaitu :

Teruslah mengabdi dimanapun Bapak/Ibu berada, ilmu yang kita berikan akan berdampak pada generasi berikutnya, guru tidak hanya mengajar tetapi juga bisa berkontribusi bagi lingkungan sekitar yang membutuhkan, terus menjadi teladan bagi anak didik, terus berkarya, berinovasi dan menginspirasi, selamat mengabdi, semoga sehat selalu dan berusaha memberi manfaat kepada orang lain.

Super sekali,semoga guru-guru di daerah 3T tempat saya mengabdi dengan membaca pengalaman Pak Khamdan ini.Bisa bangkit dan berinovasi.Mencari solusi dari permasalahan yang ada bukan hanya curhat dan mengeluh serta pasrah dengan keadaan,tetapi bangkit dengan semangat yang menggebuh-gebuh amin…amin…ya robbal alamin.

 

 

 

 

Salam Literasi

Usman Alamsyah

Tinggalkan Balasan