Boyo adalah seorang wanita tua yang sangat menyukai kucing. kehidupannya tidak kaya tetapi dia selalu memikirkan si pirong, kucing kesayangannya. setiap hari, boyo menyiapkan dua bungkus pampers ukuran S untuk si pirong agar kucing kesayangannya itu tidak buang air di mana-mana. dia perlakukan si pirong layak anaknya sendiri. bahkan setiap pagi, dia selalu memandikan si pirong.
Suatu hari, pirong pergi keluar rumah. Boyo kebingungan saat mendapati pirong tak ada di kandangnya. Boyo mencari si pirong ke mana-mana bahkan dia menanyakan beberapa anak kecil yang sering datang ke rumahnya untuk bermain dengan pirong.
“Alma, lihat pirong tidak? aku kehilangan dia. “tanya Boyo kepada salah satu anak kecil yang selalu bermain ke rumahnya bersama pirong.
“aku tak melihatnya seharian ini. bukankah dia tidak pernah keluar rumah?”, Alma yang tak bermain bersama pirong hari itu justru menanyakan kembali tentang kebiasaan pirong yang tak pernah keluar rumah.
“Itulah yang membuatku resah, aku takut dia tak tau jalan pulang” jawab Boyo dengan muka khawatir yang sangat.
Seharian sudah Boyo mencari kucingnya Itu. Namun, sejengkal jejak pun tak dia temukan.
Malam pun tiba, Edi suami Boyo pulang ke rumah. Edi bingung tak biasanya melihat sang Istri melamun.
“Ada apa sayangku? tak biasanya aku melihatmu seperti ini?”tanya sang suami.
“pirong hilang ka, “adu Boyo kepada suaminya.
“kok bisa? bukankah kau selalu menguncinya di rumah?”,tanya Edi kembali.
“Itulah, hari ini aku lupa mengunci pintu rumah saat hendak pergi membeli bahan makanan malam untukmu dan ikan kesukaannya. kudapati pintu sedikit terbuka dan tak kulihat pirong di kandangnya,”ceritanya sambil menunjukkan wajah sedih.
“Sudahlah, mungkin besok dia akan kembali. istirahatlah, pasti kau lelah mencari pirong kemana-mana, jawab sang suami menenangkan hati Boyo.
Saat akan memejang mata.
meong…meong…..
suara pirong terdengar begitu lesu di telinga Boyo. tetapi Boyo tak pernah lupa suara kucing kesayangannya.
“pirong kembali”
:pirong kembali…,”suara Boyo terdengar bahagia mendengar suara pirong.
Dia segera membukakan pintu untuk kucing kesayangannya.
Namun Boyo terkejut melihat pirong begitu lemah. tetapi Boyo tidak panik, dia langsung memberikan ikan tongkol yang dari pagi dia beli untuknya. Setelah memberinya makan, Boyo segera membersihkan diri pirong.
Dia melihat banyak darah berbau amis di tubuhnya. rupanya si pirong keluar rumah karena mengejar tikus yang akan masuk ke rumah majikanya.
Dia berhasil menerkamnya dan bisa kembali pulang.
“Lain kali aku mengecek pintu rumah sebelum keluar,” gumam boyo dalam hati.
Akhirnya pirong pun tidur dengan lelap setelah seharian berpetualang.