Saya Ingin Menulis
Karena menulis aku ada (KMAA). Bismillahhirrahmanirrahim, akhirnya saya putuskan untuk ikut tantangan menulis 40 hari tanpa jeda yang diadakan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Ketika melihat informasi ini di grup WA YPTD awalnya ragu untuk ikut. Kenapa saya ragu? karena takut tidak bisa menyelesaikan tantangan ini.
Sebenarnya sudah daftar di awal bahkan nama saya berada di urutan tengah peserta. Melihat daftar nama peserta yang sudah tidak asing lagi di grup YPTD membuat nyali saya ciut..hehe. Saya masih penulis pemula sedangkan peserta lain, Bapak Ibu hebat yang tulisannya sering muncul di website YPTD. Tantangan menulis sudah berjalan 8 hari namun saya belum menyetor tulisan sama sekali. Sempat berpikir untuk mundur, namun hati ini berkata lain. Saya ingin menulis lagi, ingin mengukir sebuah kisah, menginspirasi orang lain melalui tulisan saya.
Seperti kata para pakar menulis yang sering saya dengar, menulis itu tidaklah sulit, yang sulit itu adalah memulainya. Hari ini saya memulai tulisan pertama saya dalam tantangan menulis 40 hari ini. Satu kalimat yang memotivasi saya untuk memulai menulis dari tulisan Bapak Ajinatha “ jangan terlalu bergantung pada teori menulis, atau juga menunggu inspirasi, karena anda tidak akan pernah menulis pada akhirnya”.
Sedikit cerita tentang mengikuti tantangan atau lomba menulis, ini adalah tantangan kedua yang saya ikuti. Pada bulan februari lalu saya ikut lomba menulis di blog jadi buku selama 28 hari yang diprakarsai oleh Om Jay dan IGTIK PGRI bekerjasama dengan YPTD. Setiap peserta yang bisa menyelesaikannya tantangan, nanti tulisannya akan dibukukan dan diterbitkan secara gratis oleh YPTD. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan tantangan dengan menulis setiap hari di blog pribadi dan website YPTD selama bulan februari. Namun sayangnya tulisan saya belum menjadi buku..hehe.
Naskah tulisan lomba sebenarnya sudah siap, cover pun sudah dibuatkan oleh Bapak Ajinatha tapi sampai hari ini saya belum berani memberikan naskahnya kepada Bapak Thamrin dan YPTD. Jujur, masih tidak percaya diri dengan tulisan saya. Takut tulisannya jelek dan tidak ada yang membaca. Yang terlintas dalam pikiran apakah naskah ini pantas untuk diterbitkan. Masalah penulis pemula yang masih sering melanda sampai sekarang. Hari ini saya kuatkan tekad dalam hati untuk terus belajar menulis. Semoga dengan mengikuti tantangan ini saya bisa kembali mengasah kemampuan dan “mental” sebagai penulis. Berbicara lewat tulisan. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Menulis adalah proses mengaktualisasikan diri, memberikan inspirasi kepada orang lain, selama apa yang dituliskan memberikan manfaat pada orang lain, maka akan jadi amal jariah bagi penulisnya” ( Ajinatha)
Weni Elisa
Muaro sijunjung – KMAA # 1