Boneka Boba

 

Boneka Boba
Tung Widut

Siang yang panas di hari puasa
Menyapa dengan nada gembira
Sang kakak pulang dari perantauan
Membawa boba sebuah boneka

Warna merah muda favorit sang adik
Telah dibawa dalam tas sesuai janji
Janji yang seminggu lalu diikari
Kesibukan yang belum juga usai

Keriangan bersyarat terpancar
Senyum malu-malu terungkap
Kakak tersayang katanya
Karena hadiah boneka boba

Tak mau terlepas tak boleh dipegang
Boneka kesayangan khusus untuknya
Hsnya dia dan dia penguasa
Sebagai pemilik sah si merah muda

Bukan lagi bantal
Bukan juga guling
Diletakkan di pojok kasur
Sebagai teman tidur menghiasi mimpi

Rembulan hanya bisa mengintip
Dari balik tirai pintu kamar
Senyum bahagia dalam setip dekur
Hembusan tipis kebahagiaan

Tinggalkan Balasan