Bisakah Saya Menjadi Doktor Teknologi Pendidikan?

Edukasi, Humaniora214 Dilihat

Sebuah pertanyaan muncul dalam benak saya. Bisakah saya menjadi doktor teknologi pendidikan? Sebuah pertanyaan yang hanya bisa saya jawab dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas hingga tuntas. Saya mengenang kembali perjalanan perkuliahan. Tahun 2014 saya mulai kuliah S3 di jurusan Teknologi Pendidikan UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Seorang kawan yang baik hati mendokumentasikan kuliah perdana kami di Kampus Universitas Negeri Jakarta.

Tak terasa waktu 7 tahun berlalu begitu cepat. Kini sudah berada di bulan Februari 2021. Kawan-kawan sekelas sudah banyak yang ujian terbuka disaksikan keluarga tercinta, dan mendapatkan gelar doktor ilmu teknologi pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Bahagia melihat mereka di wisuda bersama wisudawan lainnya. Kini saya hanya bisa menyesali diri. Kenapa tidak cepat lulus? Jawabannya karena saya tidak fokus. Siapa yang fokus pasti akan lulus.

Melalui tulisan ini, saya mencoba memotivasi diri dan membuka kembali buku panduan penulisan desertasi yang sudah lama saya unduh, tetapi belum sempat dibaca tuntas. Akibatnya, banyak kesalahan dalam penulisan laporan penelitian desertasi saya. Sebab saya tak membaca dengan teliti panduan penulisan desertasi yang sudah dibagikan oleh PascaSarjana UNJ.

PENULISAN BUKU PANDUAN TESIS DAN DISERTASI-TERBARU

Saya mulai membaca dan membuka kembali buku PANDUAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2019 yang saya dapatkan dari seorang kawan kuliah yang baik hatinya di WA Group.

Panduan penulisan tesis dan disertasi ini merupakan penyempurnaan dari “Panduan Penulisan Karya Ilmiah” yang disusun sebelumnya. Panduan penulisan ini mengalami banyak perubahan. Perubahan ini semata-mata dilakukan untuk memandu Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta dalam menulis laporan penelitian karya ilmiah, baik tesis maupun disertasi, agar sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dan diakui dalam dunia akademik secara internasional.

Panduan penulisan tesis dan disertasi ini memuat perkembangan mutakhir kaidah penulisan ilmiah tingkat internasional, di antaranya (1) semangat pembebasan berkiblat pada inovasi-inovasi baru, (2) format penulisan menggunakan American Psychology Association (APA), (3) kewajiban menggunakan piranti lunak referencing manager dalam penulisan sitasi dan daftar pustaka, serta (4) kewajiban memindai draf proposal disertasi sebelum pendaftaran ujian.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesamaan karya tulis yang disusun oleh mahasiswa dengan karya tulis orang lain sehingga terhindar dari praktik plagiat. Itulah sedikit informasi yang saya copas dalam buku panduan ini. Malu juga kalau hasil penelitian desertasi kita ternyata plagiat. Saya harus menemukan sesuatu yang baru atau unsur kebaruan dalam desertasi yang akan saya susun.

Laporan penelitian disertasi ditulis dalam bahasa Indonesia, lugas, konsisten dalam penggunaan kata dan istilah, sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), sesuai dengan kaidah kalimat dan kaidah paragraf. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak yang baik itu menarik pembaca untuk membuka halaman berikutnya.

Jumlah kata dalam judul disertasi tidak lebih dari 12 kata. Jumlah kata dalam abstrak antara 150—400 kata. Jumlah kata pada bagian isi disertasi berkisar antara 20.000—50.000 kata, tidak termasuk bagian depan laporan dan lampiran. Sebanyak 35% dari jumlah keseluruhan isi memuat hasil dan pembahasan. Begitulah informasi yang saya terima dalam buku panduan ini.

Saya mulai menarik nafas panjang dan berdoa kepada Allah semoga dikuatkan dan dimudahkan dalam menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S3 ini. Tidak mudah untuk mengerjakannya. Namun bisa terwujud kalau kita fokus mengerjakannya dan mengikuti panduan penulisan yang sudah diberikan. Contohnya dalam pembuatan abstrak yang seringkali saya anggap remeh.

Abstrak merupakan ikhtisar disertasi yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan simpulan. Abstrak dibuat untuk mempermudah pembaca memahami secara cepat isi disertasi sehingga ia dapat memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Ketentuan untuk abstrak adalah sebagai berikut:

  1. Abstrak ditulis dengan menggunakan huruf bertipe Times New Roman ukuran 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single).
  2. Jika memungkinkan, abstrak bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berada dalam satu halaman.
  3. Abstrak harus dilengkapi dengan nama mahasiswa (tanpa NIM), program studi, dan judul tesis/disertasi.
  4. Di bagian bawah abstrak memuat kata kunci. Abstrak berbahasa Indonesia menggunakan kata kunci dalam bahasa Indonesia, sedangkan abstrak berbahasa Inggris menggunakan kata kunci bahasa Inggris (cari padanan kata yang tepat).
  5. Semua istilah asing ditulis miring (italic) kecuali nama. Format abstrak dapat dilihat pada lampiran 18 di buku Panduan.

Semoga saya bisa fokus mengerjakannya di bulan Februari ini. Sehingga cita-cita saya menjadi Doktor Teknologi Pendidikan UNJ dapat terwujud tahun 2021 ini. Mohon doanya dari pembaca setia blog pendidikan ini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com

Tinggalkan Balasan