Cara Memasarkan Buku Menurut Akbar Zainudin

Wijaya Kusumah

Edukasi, guru, Humaniora244 Dilihat

Malam ini adalah pertemuan terakhir kelas menulis, rasa haru dan bangga saya dapat mengikuti dari pertemuan pertama hingga akhir ini. Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama mengikuti pertemuan kelas menulis KBMN PGRI Gel. 31 ini.

Moderator memperkenalkan narasumber malam ini, yaitu Bapak Akbar Zainuddin, M.M., MNE. Beliau adalah penulis buku solo yang luar biasa.

Inilah profil narasumber kita malam ini: https://akbarzainudin.wordpress.com/profil/

Berikut adalah kutipan dari narasumber kita:

#1: Perkenalan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar bapak Ibu sekalian dari Sabang sampai Merauke. Mudah-mudahan selalu sehat.

Izinkan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya Akbar Zainudin. Saya penulis buku Man Jadda Wajada. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia pustaka utama tahun 2009 akhir dan Alhamdulillah sekarang cetakan ke-13 dan beredar 55.000 eksemplar.

Hobi saya ada 4: mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Saya paling suka makan di tempatnya, misalnya soto kudus di Kudus, sate Madura di Madura, soto Lamongan di Lamongan, soto Kandangan di Kandangan, dan sebagainya.

Setelah buku saya terbit saya terus menulis, Alhamdulillah sampai sekarang saya baru menulis 16 buku Solo. Dalam 3 tahun terakhir saya juga membimbing penulis-penulis pemula untuk menuliskan buku Solo mereka. Saya sudah membimbing sekitar 12 orang yang sudah menerbitkan buku Solo ber ISBN dan sekitar 20 buku antologi tulisan dari para guru seluruh Indonesia.

Profesi saya sekarang selain menjadi penulis adalah trainer dan motivator. Saya mengisi training dan pelatihan motivasi untuk siswa, guru, mahasiswa, dan juga untuk para pekerja dan eksekutif di kantor. menulis dan mengajar ini memang dua hal yang tidak dipisahkan dari diri saya.

Saya suka mencoba hal-hal baru. Tahun 2019 saya mengaktifkan kembali kanal YouTube saya, Akbar Zainudin. Kanal YouTube ini berisi motivasi hidup, motivasi public speaking motivasi bisnis, motivasi belajar, dan motivasi menulis.

#Buku-Buku Saya

Buku Solo pertama saya judulnya Man Jadda Wajada. Saya sebelumnya pernah menulis beberapa buku antologi sama beberapa kawan. Menulis buku antologi memang salah satu latihan bagus sebelum menulis buku Solo sendiri.

Buku ini diterbitkan oleh Gramedia pustaka utama, lalu saya lanjutkan dengan buku Man Jadda Wajada 2 yang juga diterbitkan oleh Gramedia.

Setelah itu saya menulis dua buku yang diterbitkan oleh Mizan grup, yaitu buku menghidupkan 10 prinsip Man Jadda Wajada dan buku Hasanah Dunia Akhirat.

Kemudian saya menulis buku Man Jadda Wajada For Teen yang diterbitkan oleh penerbit Zikrul Hakim. Satu buku yang saya tulis khusus untuk panduan para penulis dalam menulis buku judulnya adalah UKTUB’ Panduan Menulis Buku dalam 180 hari.

Saya lalu mendirikan perusahaan penerbitan sendiri namanya MJWBook. Perusahaan ini yang menerbitkan buku-buku saya sekarang.

Salah satu buku best seller dari mjw book adalah buku Man Jadda Wajada: Ketika Sukses Berawal dari Pesantren. Alhamdulillah buku ini menyasar para santri di seluruh Indonesia dan sekarang ini terjual sekitar 25.000 eksemplar.

Dari 16 buku Solo yang saya tuliskan memang rata-rata bergenre buku motivasi dengan tema utama Man Jadda Wajada.

#Buku Yang Bagus

Buku yang bagus itu seperti apa? Menurut pengalaman saya, buku yang bagus itu mempunyai beberapa kriteria:

Pertama, Buku itu mempunyai keunikan atau kalau bisa keunggulan dibandingkan dengan buku sejenis. Penulis harus bisa menjawab pertanyaan:

“Apa perbedaan buku ini dengan buku sejenis yang sudah ada di pasaran?” “Sebutkan 10 alasan mengapa orang harus membeli buku anda”.

Kalau dua hal di atas bisa dijawab dengan jelas itu tanda-tanda bahwa buku kita berkualitas.

Kedua, Buku ditulis dengan target pembaca yang jelas. Sebelum menulis tentukan dahulu siapa audiens yang akan membaca buku kita.

Pengalaman saya, Saya membagi buku Man Jadda Wajada ke dalam beberapa seri’

– Man Jadda Wajada untuk dewasa.

– Man Jadda Wajada fortin untuk motivasi remaja

– berwirausaha modal Man Jadda Wajada untuk calon pengusaha

– UKTUB’: panduan buku menulis dalam 180 hari untuk para penulis pemula

– Ketika Sukses berawal dari pesantren untuk para santri dan santriwati.

Dengan target audience yang jelas akan memudahkan kita dalam menulis dan mempromosikan buku kita.

Ketiga, ditulis dengan bahasa sesuai dengan target pembaca. Ada buku-buku yang ditulis dengan bahasa ngepop, bahasa ilmiah, dan sebagainya. Buku saya kebanyakan ditulis dengan bahasa ngepop karena saya pengen buku saya ringan untuk dibaca tapi isinya cukup mendalam dan bisa dipraktikkan.

STRATEGI PROMOSI BUKU

APA ITU PROMOSI BUKU?

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING?

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya          mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.

3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.

4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

BERIKUT INI ADA 7 PROGRAM PROMOSI BUKU. 

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

1. LAUNCHING BUKU.

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

2. BEDAH BUKU. 

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

3. SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

4. MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup.

Sesekali seminar melalui Zoom.

5. MEMBANGUN JARINGAN RESELLER

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

6. JUALAN DI MARKETPLACE

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

7. MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos) untuk promosi buku.

Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Ini 7 Program Promosi Buku, dalam file Youtube: https://youtu.be/lZhAixv86wA

Tinggalkan Balasan