“Naskah Drama karya Yoga Prasetya”
Ronda malam kali ini terasa dingin tanpa kopi dan gorengan yang biasanya diantarkan ibu-ibu kompleks. Ditambah, absennya Pak Joni dan Pak Abdul karena harus lembur tugas kantor. Akhirnya, hanya Pak Dedi dan Pak Iwan saja yang berjaga malam ini.
Pak Dedi: “Impian anak sekarang kok aneh-aneh ya?” (membuka percakapan)
Pak Iwan: “Aneh gimana maksudnya, Pak?”
Pak Dedi: “Kemarin, saya lihat Anton anak Pak RW jalan-jalan ke taman sambil megang hape. Terus ngomong-ngomong sendiri. Kata istri saya, Anton mau jadi yutuber.”
Pak Iwan: “Oalah, itu namanya nge-vlog, Pak.” (Sembari tersenyum)
Pak Dedi: “Mau nge-vlag, nge-vlog, nge-vleg, saya masih belum terbiasa melihat tingkah seperti itu di tempat umum. Apalagi masa pandemi seperti ini kan harusnya anak itu belajar di rumah. Anton harusnya meniru anak saya.” (Nada meninggi)
Tiba-tiba, terdengar suara anak seperti mengobrol di taman belakang pos ronda. Mereka dengan sigap langsung menuju taman tersebut. Tak lupa senter mereka nyalakan untuk memberikan penerangan lebih.
Pak Iwan: “Lho, Edi? Kamu ngapain malam-malam di taman?” (terkejut)
Edi: “Ngaanuu, Pak. Lagi nge-vlog. Eh, salah. Ngerjain tu…tuggas sekolah.”
Pak Dedi: “Haduh, Edi, Edi. Ayo pulang. Malu-maluin Bapak aja kamu ini.” (Sembari menjewer telinga Edi)
Edi: “Ampun pak. Ampun. Ini kan hobi anak muda zaman sekarang.”