Lapangan voli: id.m.wikipedia.org.
Harus diakui bahwa anak muda memiliki banyak kelebihan dibanding orangtua. Mereka kaya dalam hal kreativitas yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sehingga banyak anak muda yang berhasil sejak masih belia. Karena mereka memanfaatkan kelebihannya dengan baik.
Dia juga mempunyai daya juang yang kuat dan tidak gampang menyerah. Oleh karena itu, mereka akan mengejar apa yang diimpikannya apapun risikonya. Mereka tidak pernah takut gagal. Itu yang membuatnya tegar dan tahan banting dalam menghadapi masalah yang merintangi perjuangannya.
Kekuatan anak muda tidak diragukan lagi. Mereka kokoh dan sangat bertenaga akibat tubuh yang terlatih baik. Terlatih dalam pengertian sering bergerak dan beraktivitas dengan ada beban. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa anak muda itu kuat, kokoh, gesit dan lincah.
Mereka memiliki energi yang besar dan banyak. Karena itu, di dalam kesehariannya, ia butuh bergerak atau beraktivitas untuk menyalurkannya. Penyalurannya pun haruslah pada hal yang bermanfaat. Terutama adalah aktivitas-aktivitas yang jangan sampai merusak dirinya dan/atau orang-orang di sekelilingnya.
Penyaluran energi yang terkontrol baik adalah melalui kegiatan olahraga. Apakah secara mereka melakukannya secara perorangan atau pun berkelompok. Yang pasti mereka sangat membutuhkan penyaluran energi yang berlebihan tersebut melalui sebuah talang atau penyalur yang benar.
Olahraga merupakan wadah yang tepat bagi anak muda untuk menyalurkan semua energi. Melalui olahraga, bukan hanya energinya yang tersalur. Tetapi keterampilan mereka akan terbentuk dengan semakin memukau. Sehingga bila dilakukan dengan benar terstruktur dan berprogram, dia akan mencapai puncak prestasi yang membanggakan.
Selain itu, secara psikologis, mereka juga butuh aktualisasi diri. Yaitu keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Bisa dari sesama teman, orangtua, bahkan dari lawan tandingnya sekalipun. Sebab dengan mendapat pengakuan artinya mereka telah menampilkan sesuatu yang lebih dari yang lain.
Pengakuan itu akan memberi bahkan menambah rasa percaya yang mantap. Ia tidak akan goyah dan tidak akan ragu. Semakin mereka memiliki percaya diri yang kokoh, semakin giat mereka berusaha untuk memperoleh sesuatu yang lebih tinggi dari yang diraih sekarang. Dia akan terus membidik menyasar target yang lebih menantang.
Apabila mereka terbiasa membidik target yang tinggi, akan semakin mulus dia menuju zona prestasi. Kalau mereka telah sampai pada tahap bertaraf prestasi, maka akan semakin mereka membutuhkan penopang lainnya. Hal-hal penopang itu misalnya, fasilitas, pelatih, program dan lain sebagainya.
Fasilitas yang dimaksud misalnya, seperti: Lapangan olahraga, bola, net atau ring basket. Fasilitas itu tidak mesti yang mewah, tapi harus berfungsi dengan baik. Jangan sampai membuat atau membangun fasilitas tapi tidak bisa digunakan. Ini adalah yindakan membuang anggaran.
Lapangan sepakbola misalnya, tidak harus yang berstandar internasional. Yang penting tempatnya datar, rata dan tidak membahayakan ketika digunakan. Dan pastinya harus memiliki dua gawang yang disesuaikan dengan ukuran lapangan yang tersedia.
Selain lapangan sepakbola, sebaiknya ada lapangan voli dan lapangan basket. Sekali lagi, lapangan voli dan basket tidak mesti mewah. Yang penting berfungsi baik dan tidak mencelakakan. Bila semua fasilitas itu ada, keterampilan anak muda Tilong akan terasah dan terarah dengan baik.
Bila anak muda Tilong sudah fokus dan berprestasi di bidang olahraga, percayalah, Tilong akan makin tersohor. Lewat prestasi olahraga yang diukir anak-anak mudanya, maka nama Tilong akan semakin melambung mengangkasa.
Yang dibutuhkan adalah tekad pemerintah setempat dan kesadaran kemauan masyarakat. Bila pemerintah dan masyarakat bersatu dan memiliki visi yang sama, pasti akan terwujud. Jadi kita tunggu saja bagaimana respons pemerintah, tokoh masyarakat dan mungkin juga tokoh adat dalam menyikapi hal ini.
Tabe, Pareng, Punten!
Tilong-Kupang, NTT
Kamis, 23 September 2021 (23.32 wita)