Juventus Tersingkir
Juventus tersingkir dari persaingan merebut trofi Liga Champions musim 2020/2021. Pada laga yang dihelat di Allianz Stadium, Turin, Italia, Juventus menang 3-2 atas Porto. Namun, kemenangan ini tidak berarti apa-apa. Langkah tim berjuluk La Vecchia Signora ini terhenti langkahnya di babak 16 besar setelah kalah agresivitas gol tandang dari Porto. Skor akhir agregat 4-4. Porto yang berhak melaju ke babak 8 besar setelah pada laga leg 1 di kandang Porto, mereka menang 2-1 atas I Bianconeri.
Porto mencetak gol lebih dulu di babak pertama lewat sepakan penalti Sergio di menit ’19. Kemudian Juventus membalas di babak kedua lewat brace winger lincah Si Nyonya Tua, Federico Chiesa, masing-masing pada menit ’49 dan ’63. Skor 2-1 bertahan hingga waktu normal selesai.
Pada babak tambahan waktu kedua, Porto menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ‘115, kembali melalui aksi Sergio. Kali ini lewat tendangan bebas akurat menyusur tanah yang tidak mampu ditahan oleh kiper Juventus, Szczesny. Dua menit berselang Juventus kembali unggul 3-2 lewat sundulan Adrien Rabiot. Tidak ada tambahan gol hingga peluit panjang tanda pertandingan usai berbunyi.
Kegagalan Ketiga Beruntun
Pada laga melawan Porto Ronaldo tak mampu mencetak gol, walaupun ia sukses memberikan assist matang untuk gol pertama Chiesa. Sepanjang pertandingan Ronaldo kurang mendapat umpan matang. Begitupun mencetak peluang matang di depan gawang Porto. Justru Chiesa, Morata dan Juan Cuadrado yang lebih banyak memberi kontribusi.
Ini adalah kegagalan ketiga Cristiano Ronaldo secara beruntun sejak bergabung dengan Juventus pada pertengahan tahun 2018 lalu. Banderol 100 juta euro ternyata belum cukup untuk membuat juara Seri A Italia sembilan kali beruntun ini melaju lebih jauh di Liga Champions bersama CR7 . Harapan besar tim manajemen kepada CR7 belum membuahkan hasil.
Sebagai tifosi Juventus, saya berharap CR7 masih bertahan di Turin hingga kontraknya berakhir tahun 2022. Di Juventus sebenarnya ia tidak sepenuhnya gagal. 2 trofi juara liga dan satu trofi piala Super Italia berhasil ia persembahkan. Musim ini pun ia masih berpeluang menambah trofi jika berhasil memenangkan Coppa Italia. Ronaldo juga masih memuncaki top skor Seria A dengan torehan 20 gol.
Perombakan Tim
Menatap musim depan, terutama memenuhi target di Liga Champions, Juventus harus melakukan perombakan tim. Mempertahankan Cristiano Ronaldo masih sangat penting buat tim manajemen di bawah komando Andrea Agnelli, Fabio Paratici dan Pavel Nedved. Usia 36 tahun belum menunjukkan usurnya CR7. Ia masih bugar sama seperti pemain 20 tahunan. Terlebih selain telah mempersembahkan tiga trofi, Ronaldo telah menjadi salah satu pemain legendaris di tim yang disponsori pabrikan otomotif Jeep ini. 90 gol dalam 120 penampilan bersama Juventus di semua kompetisi telah CR7 berikan untuk tim kota Turin.
Perombakan paling utama adalah pelatih. Andrea Pirlo memang gelandang hebat dan legendaris Juvnetus, Milan dan Italia. Tapi, ia belum matang sebagai pelatih. Opsi menunjuk Zinedine Zidane menjadi nahkoda berikutnya patut ditunggu. Pelatih Atalanta saat ini, Gian Piero Gasperini bisa menjadi pilihan berikutnya. Filosofi sepakbola menyerang darinya sepertinya cocok untuk Ronaldo cs musim depan.
Tambah Amunisi
Kemudian, Juventus wajib menambah amunisi di lini depan untuk menopang duet Ronaldo-Morata. Dybala masih cedera dan permainannya ketika kembali belum tentu menjamin. Kebutuhan paling utama Juventus adalah gelandang serang yang kuat dan mampu mengontrol permainan.
Menarik untuk menunggu perombakan tim Juventus setelah tersingkir dari Liga Champions musim ini.
Catatan:
Penulis adalah tifosi Juventus, anggota resmi Juventus Official Fans Club, Juventus Official Fans Club Indonesia dan Juvenesia.