Menulis sinopsis sepintas terlihat mudah. Tetapi bisa juga memberikan tantangan. Terutama ketika naskahnya belum jadi. Selanjutnya saya akan berbagi pengalaman menulis sinopsis buku. Mari menyimak dan belajar bersama.
Dapatkan Dulu Dasarnya
Substansi adalah nama pusat permainan dalam menulis sebuah sinopsis buku. Dengan kata lain inti tulisan adalah penggerak dari sinopsis. Katakanlah dalam permainan sepak bola, sebuah tim tidaka akan mencapai kemenangan jika mereka tidak mengenali substansi permainan mereka bertanding. Tidak peduli seberapa bagus Anda mendandani atau memoles sinopsis, pembaca akan mengabaikan bagian apa pun yang tidak menunjukkan alur tulisan yang sepenuhnya sempurna dan alur narasi yang kuat. Jadi,masuk akal bahwa ketika kita mulai menulis, kita harus fokus pada dasar-dasarnya.
Memulai Dengan Poin Utama
Pembaca secara alamiah, menginginkan intisari dari buku nonfiksi. Cara terbaik untuk mulai meringkas buku adalah dengan membuat daftar poin intisari tersebut. Intisari ini mirip dengan plot dalam tulisan novel. Beberapa poin intisari yang penting, diantaranya: (1) pendukung utama materi buku. Ini bisa memuat latar belakang, teori utama, dan pendapat penulis. Bayangkanlah Anda menulis cerita fiksi, maka plot utama buku Anda berisi peristiwa dan pemicu menuju klimaks. Jika dalam tulisan fiksi, puncak aksi, atau klimaks, dari cerita Anda adalah yang paling penting, maka dalam tulisan nonfiksi kemampuan Anda membangun ide dan teori sendiria harus menjadi bagian paling menarik dari buku Anda.
(2) Sinopsis tidak perlu menggantungkan akhir yang tidak diketahui kepada pembaca. Penulis dapat menghadirkan sebuah resolusi atau manfaat dari tulisannya di bagian akhir sinopsis. Tapi, bagian ini bukanlah uraian singkat. (3) Daftar poin-poin tersebut secara efektif, petakan alurnya. Ini akan memungkinkan pembaca untuk dengan mudah mengikuti tulisan dari awal hingga akhir. Bagian ini menonjol tergantung pada maksud penulis itu sendiri.
Sertakan motivasi
Tulisan nonfiksi tidak berbicara tentang tokoh utama. Jadi, tidak perlu terlalu mendalami karakterisasi. Poin menarik dari buku nonfiksi adalah menekankan muatan motivasi di awal dan akhir sinopsis. Artinya ada pembenaran atas konsep yang menghasut pembaca dan mengantarnya pada resolusi mendapatkan manfaat. Penggalan sinopsis salah satu buku saya berikut ini bisa menjadi contoh.
Bagian awal: “Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukanlah sebuah keniscayaan lagi. Pandemi COVID-19 telah memberikan kesempatan kepada pemerintah, institusi pendidikan, guru, siswa dan orang tua siswa untuk terlibat di dalamnya. PJJ bukanlah pengganti dari pembelajaran konvensional tatap muka di kelas. PJJ menjadi sebuah metode penyelenggaraan pendidikan dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan kelas tatap muka antara guru dengan siswa di dalam ruang kelas.”
Bagian akhir: “Agar sukses dalam aktifitas belajar online, maka seorang guru perlu menerapkan beragam metode. Metode tersebut sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan kondisi siswa. Beragamnya latar belakang siswa ikut berpengaruh pada pemilihan metode belajar dalam kelas online. Belajar online bisa menjadi kelas yang menggairahkan, santai dan menantang ketika metodenya tepat.”
Satu hal lagi, tulisan sinopsis nonfiksi upayakan tidak menonjolkan kegiatan masa lalu (past events). Konten sebaiknya menggambarkan kegiatan sekarang (present). Ini bertujuan untuk melibatkan pembaca terlibat dalam konsep. Selain itu, gunakan subjek kedua tunggal (Anda) atau subjek ketiga tunggal (mis. Penulis) sebagai objek sasaran.