I agonize over structure. I’m never completely sure I got it right. Whether you sell the reader on turning the page is often driven by the structure. Every time I finish a book, I have this feeling that, Oh, I’ve done this before. So it’s going to be easier next time. And every time it’s not easier. Each time is like the first time in some odd way, because it is so different.
Michael Lewis.
Apakah Anda sedang menulis buku nonfiksi? Apakah Anda membuat kemajuan dalam penulisannya? Pastinya, siapapun yang membaca tulisan ini, saya yakin Anda sedang menulis. Anda bisa saja sedang melakukan penelitian, tentunya Anda menulis. Apa yang sekarang Anda sedang tulis artinya Anda sedang menatap sumber-sumber ide.
Struktur
Apakah menulis buku nonfiksi membutuhkan sebuah format? Bagi saya, YA. Buku yang sedang kita tulis membutuhkan formulir. Ia membutuhkan organisasi. Dan pastinya ia membutuhkan satu hal yang membuatnya tertata dan terorganisir, yaitu struktur.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita bisa menerapkan struktur terbaik pada tulisan? Bagaimana kita merancangnya, membuatnya, membangunnya?
Satu hal yang membuat saya merasa nyaman menulis buku nonfiksi adalah tidak ada satu cara standar untuk mengatur materi tulisan saya. Dengan kata lain, tidak ada satu cara paten untuk menyusun buku nonfiksi. Struktur terbaik penulisan buku sebenarnya ada pada penulis itu sendiri.
Untuk mempelajari cara menyusun buku nonfiksi, seorang penulis dapat melakukannya dengan membaca, menonton, menyimak atau mendengarkan.
Kenali latar belakang dan rintangan
Misalnya di tayangan National Geographic Channel Anda sedang menonton sejarah pembangunan jembatan baja. Sambil menonton, pikirkan tentang bagaimana berbagai jenis jembatan dibangun untuk situasi dan kondisi yang berbeda. Bagaimana sebuah jembatan tersedia untuk daerah rawan bencana, dstnya. Seorang insinyur akan mempelajari kondisi lapangan dan kemungkinan rintangan di sekitarnya untuk memutuskan apakah jembatan gantung, jembatan beton, atau jembatan lengkung akan bekerja paling baik pada tempat itu.
Sama seperti seorang insinyur yang perlu mempelajari situasi untuk mengatasi setiap penyeberangan tertentu dengan merujuk ke beberapa jenis inti jembatan. Demikian halnya kita dapat melakukan hal yang sama dengan buku nonfiksi kita.
Menulis buku nonfiksi mengajak penulisnya untuk memahami latar belakang penulisannya sejak awal. Sebelum memulai proses menulis kita harus mendeteksi rintangan yang akan muncul. Dengan demikian, kita sudah siap menulis sejak awal.
Saat Anda mempelajari materi Anda, Anda harus memutuskan cara terbaik untuk menyusun buku nonfiksi Anda.