Reihan harus memutar otak untuk membuat strategi agar lulus tantangan dari teman-temannya. Vira bukan gadis biasa yang bisa didekati begitu saja. Gadis lain pasti akan langsung menerima jika diajak jalan olehnya. Bahkan banyak diantaranya yang berusaha untuk mengajaknya lebih dulu.
“Satu minggu…, bagaimana aku bisa mengajak dia jalan dalam waktu satu minggu”, Reihan garuk-garuk kepala.
Reihan membuka hp dan mencari nomor vira. Dia mulai beraksi menjalankan Strategi untuk bisa jalan berdua dengan Vira. Ada ragu saat dia memencet tombolnya. Tapi kalau tidak dimulai tak akan bisa memenuhi tantangan itu.
“Ada apa Rei..?”, terdengar suara Vira di sana.
“Vir… besok kamu ada kuliah tidak?”, tanya Reihan.
“Ada… kenapa?”, Jawab Vira.
“Boleh tidak kita ketemu sebentar saja, aku mau pinjem buku yang waktu itu kamu baca diperpustakaan”, suara Reihan terdengar pelan.
“Sudah aku kembalikan kemaren, kamu cari saja diperpustakaan”, kata Vira, langsung menutup telponnya.
Reihan terdiam, gagal sudah strategi pertama. Reihan harus menggunakan strategi berikutnya.
Pagi-pagi sekali Reihan sudah menunggu di perpustakaan. Dia berharap bisa bertemu Vira hari ini. Penantian Reihan tidak sia-sia yang ditunggu segera datang.
“Vir… disebelah mana buku yang kemaren kamu pinjam itu yah?”, tanya Reihan menghampiri Vira yang sedang memilih buku.
“Kemaren aku simpen di sana..”, jawab Vira sambil menunjuk rak buku disampingnya.
Reihan segera pergi ke arah yang ditunjuk Vira. Dia mencoba mencari buku itu. Setelah menemukannya segera diambil dan di simpannya di rak yang berbeda. Reihan berjongkok berpura-pura mencari buku dibagian bawah.
“Bukan di situ, kemaren aku simpan di deretan ke-dua…”, Vira mendekati Reihan dan berusaha membantunya.
“Tidak ada, sudah ada yang meminjam kali yah…?”, lanjut Reihan sambil terus berusaha mencari buku itu.
“Sebentar, aku tanya dulu ke petugasnya…”, Vira melangkah menuju petugas perpustakaan. Setelah beberapa saat dia kembali dan mencari buku itu di rak yang lain.
“Apa kata petugasnya..?”, tanya Reihan mendekati Vira.
“Katanya belum ada yang pinjam, mungkin ada yang memindahkan..”, jawab Vira tangannya masih sibuk mencari buku itu.
“Sudahlah… nanti aku cari, kamu mau baca buku apa ? biar sekalian aku carikan..”, kata Reihan tangannya masih sibuk mencari buku.
“Aku mencari buku manajemen, sebenarnya sudah ada tapi nyari referensi dari pengarang lain”, jawab Vira sambil menunjukan buku yang sudah dia temukan.
“Aku bantu nyari yah..”, Reihan mencoba membatu Vira.
“Bukunya tidak di sini… tapi disana”, Vira menunjuk deretan buku manajemen yang dia cari. Reihan segera berpindah ke rak yang ditunjuk Vira.
“Salah lagi..”, Kata Reihan dalam hati.
Sementara Vira mencari buku di deretan lain. Reihan mulai khawatir buku yang dicarinya ditemukan Vira.
“Vir.. ini buku manajemen yang kamu cari”, Reihan menunjukan buku yang dicari Vira.
Vira menghampiri Reihan dan melihat buku yang ada ditangan Reihan.
“Oh ya ini buku yang sama tapi beda pengarangnya..”, Vira mulai membuka isi buku tersebut.
“Masih mau buku yang lain tidak?”, tanya Reihan.
“Tidak terimakasih, tapi buku yang kamu cari belum ketemu, padahal kemaren aku simpen di sini”, Jawab Vira.
“Sudahlah mungkin petugasnya lupa, sudah ada yang pinjem tapi belum dikembalikan kayaknya..”, lanjut Reihan.
“Tapi aku masih penasaran, coba sekali lagi yah…”, Vira mencari di deretan buku dimana Reihan menyembunyikannya.
“Vira… sudahlah, biar nanti aku cari di toko buku saja, kamu lanjutkan bacanya biar aku cari buku yang lain”, kata Reihan sambil mengajak Vira duduk.
Vira mulai membaca buku yang di temukan Reihan. Reihan hanya memperhatikannya. Dia sendiri pergi ke rak buku dan mengambil buku yang dicarinya lalu di sembunyikan dibawah rak. Setelah itu dia kembali sambil membawa buku yang lain.
Reihan duduk di samping Vira dan mulai membaca buku. Sesekali matanya melirik ke arah Vira yang asik dengan bukunya. Reihan memutar otaknya untuk segera menjalankan misinya.
“Vir… ganggu sebentar boleh yah?”, Reihan memulai strateginya.
“Apa..?” Tanya Vira matanya menatap ke Reihan.
“Nanti siang masih ada kuliah tidak?”, tanya Reihan.
“Tidak.. kenapa?”, sambil kembali membaca bukunya.
“Aku mau ke toko buku mencari buku itu, kamu bisa temani aku gak?”.
Vira menghentikan membaca, dan menatap Reihan tajam.
“Aku tidak tahu pengarangnya, barangkali kamu inget namanya?”, Reihan mulai gugup.
“Aku inget aku tulis saja yah, nanti kamu bisa mencarinya”, Jawab Vira sambil mengeluarkan buku dari dalam tasnya dan mulai menulis nama pengarangnya.
“Nih… nanti tinggal kamu cari saja, pengarangnya sudah ada di sini”, Jawab Vira sambil menyobek kertas dan menyerahkannya kepada Reihan.
Reihan menerima kertas itu dan memasukannya ke tas.
“Terimakasih…”, ucap Reihan pelan.
“Susah juga ngajak cewek…”, umpat Reihan dalam hati.
Bersambung.
Penulis,
Yuningsih
NPA:10111300311