NGETEH MORNING di pagi hari ini saya mengajak untuk bernostalgia dengan lagu Gereja Tua yang dinyanyikan oleh Benny Panjaitan, vocalis grup band Panjaitan Bersaudara (Panbers) di era tahun 80-an.
Bermula kemarin siang, saya tengah bersantai mendengarkan lagu lagu lama di saat saya masih remaja, seperti lagunya Koesplus, Bimbo, Panbers, Broery Marantika, Rinto Harahap, Christine Panjaitan dan yang lainnya.
Saat mendengarkan lagu Gereja Tua yang dinyanyikan oleh Benny Panjaitan, vocalus grup band Panjaitan Berdaudara atau yang lebih dikenal dengan nama Panbers, saya teringat punya kenangan yang tak terlupakan dari lagu Gereja Tua ini.
Kisah ini lah yang saya ungkapkan di rubrik NGETEH MORNING kali ini.
Saat itu di akhir bulan September 1999 di sebuah restoran tidak jauh dari gedung DPR/MPR RI jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta, diadakan acara perpisahan Anggota Komisi III DPR RI Periode 1997 – 2002 (berakhir 1999).
Saya bersama seluruh Anggota Komisi III DPR/MPR RI akan mengakhiri masa bakti pada tanggal 30 September 1999.
Acara berlangsung sangat akrab dan penuh canda dan gelak tawa meski ada rasa sedih karena kita akan berpisah dan kembali ke daerah masing masing.
Diawali dengan sambutan dari Ketua Komisi III saat itu bang Umbu Mehang Kunda kemudian dilanjutkan dengan sepatah kata dari perwakilan masing masing Fraksi yaitu dari Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI, Fraksi PPP dan Fraksi PDI.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan siang dan ramah tamah.
Alunan lagu dari seorang penyanyi yang berdiri di atas panggung mini mengiringi para Anggota Komisi III yang tengah bersantap siang sambil berbincang santai.
Setelah beberapa lagu dilantunkan oleh penyanyi wanita yg berdiri di atas panggung mini, MC mulai mendapuk para Anggota Komisi III untuk naik panggung mini dan melantunkan sebuah lagu.
Satu persatu para Anggota Komisi III bergantian naik ke panggung mini dan menunjukkan kebolehannya melantunkan sebuah lagu.
Dimulai dari pimpinan Komisi III, bang Umbu Mehang Kunda (Ketua-FKP), bang Sjahrani Sjahrin (Wakil Ketua-FKP), pak Slamet ST (Wakil Ketua-FABRI), bang Massardy Kaphat (Wakil Ketua-FPDI) dan pak Zain Badjeber (Wakil Ketua-FPPP).
Kemudian giliran para Anggota Komisi III naik ke panggung mini seperti kang Awal Kusuma, pak Akip Renatin, bang Alu Jong Joko dan sang bintang sinetron yang juga seorang politisi bang Yoseano Waas.
Setelah itu, saya mendengar MC menyampaikan kata kata seperti akan menutup acara di siang hari itu, namun ternyata MC malah kembali meminta seorang Anggota Komisi III untuk naik ke panggung mini dan seseorang itu adalah saya.
Terkejut juga namun sebagai Anggota termuda di Komisi III mau tak mau harus siap untuk naik ke panggung mini.
Saya pun berjalan menuju panggung mini diiringi tepuk tangan para Anggota Komisi III dengan komen canda yang membuat acara lebih meriah.
Di atas panggung, saya sempat bingung mau nyanyi lagu apa sambil membolak balik lembaran buku yang berisi lirik lagu yang berada di depan mic.
Namun saat saya membaca sebuah judul lagu, GEREJA TUA .. lagu legenda milik Panbers. Ya, saya langsung memutuskan untuk menyanyikan lagu ini.
Suara saya pun terdengar di dalam restoran itu, dan tepuk tangan terdengar saat saya mulai melantunkan lagu GEREJA TUA.
Lagu pun selesai saya lantunkan dan kembali terdengar tepuk tangan dari teman teman Anggota Komisi III seraya diiringi dengan suara MC yang menutup secara resmi acara dan kemudian mempersilahkan para Anggota Komisi III untuk saling berjabat tangan ..
Jadilah lagu GEREJA TUA menjadi lagu perpisahan bagi kita, Anggota Komisi III DPR/MPR RI Periode 1997-2002 (berakhir 1999).
Kisah ini yang membuat lagu GEREJA TUA menjadi lagu yang membawa nostalgia saya di saat itu.
Inilah lirik dari lagu Gereja Tua :
Masihkah kau ingat waktu di desa
Bercanda bersama di samping gereja
Kala itu kita masih remaja
Yang polos hatinya bercerita
Waktu kini tlah lama berlalu
Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Entah di mana kini kau berada
Tak tahu di mana rumahnya
Hanya satu yang tak terlupakan
Kala senja di gereja tua
Waktu itu hujan rintik-rintik
Kita berteduh di bawah atapnya
Kita berdiri begitu rapat
Hingga suasana begitu hangat
Tanganmu ku pegang erat-erat
Kenangan itu selalu ku ingat
Waktu kini tlah lama berlalu
Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Entah di mana kini kau berada
Tak tahu di mana rumahnya
Hanya satu yang tak terlupakan
Kala senja di gereja tua
Waktu itu hujan rintik-rintik
Kita berteduh di bawah atapnya
Meskipun kini kau telah berdua
Itu bukanlah kesalahanmu
Ku hanya ingin dapat bertemu
Bila bertemu puaslah hatiku
Bila bertemu puaslah hatiku ..
*****
Selamat melanjutkan aktivitas dan sempatkan untuk nikmati teh hangat di cangkir anda ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 1 Februari 2021