BELAJAR MENULIS DARI FILOSOFI OBAT

Literasi148 Dilihat

           

Senin, 15 Februari 2021

Penulis   :  Siti Marwanah

Kalau sebelum saya menulis mengenai bagaimana belajar dari filosofi pensil dan filosofi memasak nasi, kali ini saya  akan menulis tentang “Bagaimana belajar  menulis dari filosofi obat?”

“Daripada membaca novel, mending membaca Al-Quran lebih bermakna” isi salah satu tulisan di kolom komentar di media sosial. Ini merupakan curhatan salah satu teman yang mencoba menulis di Facebook miliknya. Sontak saat membaca satu komentar yang bernada negatif, membuat dia langsung berhenti menulis.

Satu komentar negatif bisa mengalahkan 100 komentar positif. Jadikan komentar negatif sebagai cambuk untuk kita menjadi lebih produktif. Kalau dibandingkan antara komentar positif dan negatif, persentase yang positif masih lebih banyak. Komentar nyiyir berada pada 0,01 persen sementara ada 99,9 persen komentar positif. Itu menandakan orang yang  menyukai tulisan kita lebih banyak daripada orang tidak suka.

Salah satu cara menumbuhkan motivasi agar tetap berkarya adalah dengan menggunakan filosofi obat. Obat merupakan sesuatu yang pahit, tidak enak dimakan. Untuk mendapatkannya pun harus mengeluarkan uang. Tapi karena orang mengetahui manfaat obat yaitu bisa menyembuhkan, maka orang selalu berusaha mencari dan menemukannya walaupun dengan konsekuensi dia harus membayar mahal.

Begitu juga dengan menulis. Kita sering menerima komentar negative, dalam bentuk hinaan dan ejekan saat kita menulis artikel tentang suatu hal dan kita posting di media sosial yang kita miliki.  Jika komentar negatif, itu ditanggapi, bisa dipastikan anda tidak akan pernah mau menulis lagi. Namun jika hal itu digunakan untuk memperbaiki tulisan kita yang masih kurang baik, kita jadikan cambuk, penyemangat diri untuk bisa menghasilkan karya yang lebih baik dan bermutu.

Jadikan tulisan yang kita buat sebagai inspirasi bagi orang lain untuk bisa berbuat lebih baik. Jangan pernah berharap semua orang akan menyukai apa yang kita tulis dan kerjakan. Masing-masing orang memiliki barometer sendiri dalam memberikan penilain terhadap suatu hal. Jadi jangan berkecil hati, Ingat Allah membuat sesuatu berpasang-pasangan. Ada tinggi, ada rendah. Ada yang suka dan ada yang tidak suka. Jadi jangan berkecil hati kalau ada beberapa orang yang berprilaku tidak sesuai dengan harapan kita.

Tinggalkan Balasan