REMAJA SMART ITU…
REMAJA YANG TAAT ATURAN
Oleh: Nanang M. Safa
Hidup ini sebenarnya bebas. Tiap-tiap orang bebas menentukan pilihan tentang apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak dilakukan. Semua sudah tersedia pada dua pilihan yang saling bertolak belakang. Baik buruk, sukses gagal, pemenang pecundang, dst.
Inilah arti pentingnya peraturan, tata tertib, undang-undang, rambu-rambu, norma, etika, atau apalah namanya. Peraturan dibuat agar kebebasan tidak kebablasan. Apa jadinya jika hidup ini tanpa aturan?
Ambil contoh kecil ketika berkendaraan di jalan raya, misalnya. Jika tidak ada peraturan lalu lintas, berapa banyak korban harus berjatuhan sia-sia. Faktanya, ada aturan saja masih banyak pengguna jalan raya yang ugal-ugalan. Dan akibatnya banyak korban yang harus mati sia-sia.
Aturan dibuat untuk mengikat. Aturan dibuat sebagai pengendali kehidupan. Ada aturan yang tertulis, ada pula aturan yang hanya berupa kesepakatan saja. Namun semuanya tentu membawa konsekuensi. Siapa yang mengikuti aturan, tentu hidupnya nyaman. Sebaliknya siapa yang tidak mengikuti aturan, dia harus siap menanggung akibatnya. Dikucilkan oleh masyarakat atau terkena sanksi hukum.
Remaja smart tentu paham betul tentang hal ini.
Memang tidak bisa dipungkiri, dunia remaja adalah dunia coba-coba. Usia remaja adalah usia pencarian dan petualangan. Sikap dan perilaku remaja kadang dilakukan spontanitas dan tanpa pikir dua kali. Apalagi ketika sedang ngumpul bersama peer-group atau teman satu kelompoknya. Dalam kesempatan seperti itu, seringkali muncul aksi adu gengsi dan adu nyali, biarpun harus dengan cara menabrak aturan. Semua itu muaranya hanya satu, untuk menunjukkan eksistensi, atau menurut bahasa remaja untuk mendapatkan pengakuan “Inilah aku!”.
Namun bagi remaja smart, untuk menunjukkan eksistensi diri tidak harus ikut arus. Remaja smart tidak pernah takut ditinggalkan teman-teman dalam peer-groupnya karena tidak ikut kebut-kebutan dan balap liar. Remaja smart tidak takut sendirian hanya karena tak ikut mabuk-mabukan. Remaja smart juga tidak takut kesepian karena tidak ikut melanggar aturan. Namun remaja smart justru bisa selalu eksis, menunjukkan jati dirinya dan tetap bisa survive karena kapasitas dan kualitas pribadinya, bukan karena aksi pelanggaran aturan yang dilakukan.
Sekarang terserah pada pilihanmu…