Selamat pagi sobat,
Di pagi hari ini saya mengulas topik di rubrik NGETEH MORNING tentang ketika saya pertama kali menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat) di Puskesmas Sukmajaya Depok.
Awalnya tiga hari yang lalu sebagian tubuh saya terasa gatal terutama di sekitar leher dan lengan. Saya kira gatal ini adalah keringet buntet, istilah orang Jawa yang terasa gatalnya semakin menyengat saat saya berkeringat.
Namun rasa gatal ini makin mengganggu aktivitas saya ditambah tempat yang yerasa gatal terlihat memerah.
Oleh karena itu saya memutuskan untuk berobat ke dokter spesialis kulit.
Namun istri saya menyarankan saya untuk berobat terlebih dahulu ke Puskesmas Sukmajaya Depok menggunakan fasilitas BPJS. Puskesmas Sukmajaya Depok memang lokasinya tak jauh dari rumah saya. Menurut istri saya, bila harus berobat lanjuutan bisa meminta rujukan dari dokter Puskesmas ke dokter spesialis kulit di Rumah Sakit yang dirujuk oleh Puskesmas.
Kemarin (Jum’at, 19/03/2021) pagi dengan diantar istri, saya pergi ke Puskesmas Sukmajaya Depok. Sebelum berangkat, saya mengambil kartu ASKES (Asuransi Kesehatan) yang saya simpan di laci kamar kerja. Kartu ASKES sebagai Pensiunan Pejabat Tinggi Negara (Anggota DPR/MPR RI) memang belum pernah saya ganti sejak saya pensiun di tahun 1999.
Namun demikian dari aplikasi JKN Mobile di handphone, saya melihat kartu ASKES saya sudah diganti dengan KIS (Kartu Indonesia Sehat) sebagai kartu BPJS Kesehatan yang pembayarannya ditanggung oleh Pemerintah sebagai Pensiunan Pejabat Tinggi Negara.
KIS milik saya di aplikasi JKN Mobile sudah siap cetak namun belum sempat untuk saya download dan saya cetak di kertas kemudian dileminating seperti kartu ASKES yang saya miliki.
Di Puskesmas, setelah menunggu lumayan lama saya dipanggil oleh petugas pendaftaran dan saya menyerahkan kartu ASKES dan KTP. Pendaftaran secara online menunjukkan bahwa nomor Anggota kartu ASKES saya tak beda dengan KIS yang terdapat di online JKN sehingga tidak menimbulkan masalah.
Setelah itu saya menunggu panggilan untuk bertemu dan diperiksa dokter. Tak terlalu lama saya pun dipanggil dan diperiksa dokter. Hasil pemeriksaan dokter ternyata saya terkena alergi.
Dokter wanita berpakaian APD yang memeriksa saya sempat bertanya sudah makan apa saja dalam beberapa hari terakhir. Saya terus mengingat ingat yang sudah saya makan.
Memang dalam beberapa hari terakhir saya makan botok, makanan favorit saya. Botok tersebut berisi petai cina dan teri jengki. Nah bisa jadi saya menjadi alergi setelah makan teri jengki ini ..
Setelah diperiksa dokter dan mendapat resep, saya masih harus menunggu panggilan untuk menerima obat yang diresepkan oleh dokter buat saya.
Tak menunggu lama, saya dipanggil petugas dan menerima obat yang harus diminum dan dioles di tempat yang gatal untuk waktu tiga hari ke depan dan setelah itu saya diminta kembali ke Puskesmas Sukmajaya Depok untuk diperiksa dokter dan mendapat resep berikutnya.
Berobat di Puskesmas dengan KIS, saya tak perlu mengeluarkan biaya dokter maupun biaya obat.
Alhamdulillah ..
Saat saya menulis artikel ini, rasa gatal dari alergi di sebagian tubuh saya sudah berangsur angsur hilang karena obat minum dan obat oles sudah saya gunakan.
Semoga gatal gatal alergi di sebagian tubuh saya lekas hilang.
Inilah kisah saya berobat pertama kali ke Puskesmas dengan menggunakan KIS.
Nah sebelum saya sudahi tulisan ini saya menyampaikan pantun buat sobat semua ..
Melihat pemandangan dari atas bukit
Pemandangan Nan Elok Pantas Dilukis
Bila Kamu Sedang Menderita Sakit
Pergilah Ke Puskesmas Gunakan KIS
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..m
Salam sehat ..
NH
Depok, 20 Maret 2021