Selamat pagi sobat,
Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Sport Jantung.
Yah kemarin (Rabu, 31/03/2021) malam saya memang dibuat sport jantung ketika menyaksikan laga big match Persija Jakarta melawan Bhayangkara Solo FC yang disiarkan secara langsung oleh Indosiar TV.
Laga pekan ketiga turnamen Pra Musim Piala Menpora 2021 menjadi laga hidup mati bagi kedua klub untuk menentukan satu tim yang lolos ke babak 8 besar mendampingi PSM Makassar yang sudah memastikan lolos lebih dahulu dari Grup B.
Bhayangkara FC hanya butuh hasil imbang sedangkan Persija Jakarta harus menang.
Sebagai pendukung setia Macan Kemayoran, julukan Persija Jakarta tentu saja saya berharap Persija Jakarta bisa meraih kemenangan.
Pertandingan berjalan dalam tempo tinggi dan cenderung keras karena banyaknya kartu kuning yang dikelyarkan oleh wasit dan jelang laga berakhir wasit harus mengeluarkan kartu merah untuk pemain Persija Jakarta Otavio Dutra yang mendapat kartu kuning kedua.
Bhayangkara Solo FC turun dengan banyak pemain berkualitas dan berlabel pemain tim nasional seperti Evan Dimas, Adam Alis, TM Ikhsan, Hansamu Yama, Rizki Sani dan Andik Vermansyah. Kemudian sang maestro Renan da Silva dan bomber Ezechiel N’Douassel.
Sementara Persija Jakarta tak kalah mentereng karena juga turun dengan sederet pemain berlabel tim nasional seperti Andritany Ardhiyasa, Otavio Dutra, Osvaldo Haay, Riko Simanjuntak dan Novri Setiawan. Kemudian ada Marko “Super” Simic, Marc Klok dan Jann Motta.
Bhayangkara Solo FC unggul lebih dahulu lewat gol yang dicetak oleh King Eze, julukan untuk Ezechiel N’Douassel dengan sundulan kepalanya.
Hingga babak pertama usai, Bhayangkara Solo FC tetap unggul 1-0.
Memasuki babak kedua, Persija Jakarta bermain lebih agresif untuk bisa menyamakan kedudukan. Hasilnya, Osvaldo Haay berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan kepalanya.
Pertandingan semakin berjalan sengit sampai akhirnya Marc Klok berhasil membobol gawang Bhayangkara Solo FC dan Persija Jakarta berbalik unggul 2-1.
Tertinggal satu gol, Bhayangkara Solo FC yang hanya butuh hasil imbang berusaha mencetak gol penyeimbang.
Waktu yang tersisa tinggal 12 menit lagi. Tentu saja membuat seluruh JakMania termasuk saya yang menyaksikan di layar TV menjadi Sport Jantung dibuatnya apalagi para pemain Bhayangkara Solo FC terus menggempur pertahanan Perdija Jakarta di waktu yang tersisa.
Sport Jantung semakin tinggi ketika wasit memberikan tambahan waktu selama 8 menit.
“8 menit yang terasa begitu cepat bagi Bhayangkara Solo FC dan terasa begitu lama bagi Persija Jakarta” kata Rendra Sudjono sang komentator di laga ini.
Bhayangkara Solo FC mendapat tendangan bebas tak jauh dari gawang Persija Jakarta. Sport Jantung sedikit mereda melihat tingkah Riko Simanjuntak yang rebahan dengan gaya yang lucu di belakang barisan pemain Persija Jakarta yang membentuk pagar hidup.
Beruntung bola dari tendangan Evan Dimas masih melambung di atas gawang Persija Jakarta.
Sport Jantung pun usai ketika wasit meniup peluit tanda laga babak kedua usai.
Lega rasanya disertai rasa gembira ..
Saya yakin bahwa seluruh JakMania dipastikan meloncat gembira dengan ekspresinya masing masing di depan layar TV.
Laga hidup mati itu akhirnya dimenangkan oleh Persija Jakarta dan memastikan lolos ke Babak 8 Besar sebagai Juara Grup B dan PSM Makassar sebagai Runner-Up Grup B.
Alhamdulillah ..
Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :
Malam Malam Pergi Ke Gunung
Gak Sengaja Lihat Kunang Kunang
JakMania Dibuat Sport Jantung
Syukurlah Macan Kemayoran Menang
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 1 April 2021