Sabar Tiada Batas

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Sabar Yang Tiada Batas.

Kemarin (Rabu, 31/04/2021) malam, saya sempatkan membuka akun Facebook saya. Membuka timeline dan membaca beberapa status para sahabat Facebook. Setelah itu, saya membuka bagian Memories yang berisikan status status saya yang saya tulis pada tanggal 21 April dalam beberapa tahun silam.

Salah satu status yang menarik perhatian saya adalah status yang saya buat pada tanggal 21 April 2010, berarti sudah sebelas tahun yang lalu.

Status yang saya tulis adalah tentang Sabar. Saya tak ingat lagi apakah status tersebut saya buat sendiri atau sekadar copy paste.

Status tersebut saya tulis kembali seperti di bawah ini :

“Jika sabar itu bertepi, dimanakah ujung kesabaran itu menyepi. Dan jika sabar itu tak ada batasnya, maka seberapa luas hati, seberapa asa jiwa dan seberapa lugas pikiran mampu menembus batas mencapai kesabaran itu”.

Dari status yang saya tulis sebelas tahun silam menunjukkan bahwa Sabar itu tiada batasnya karena bila ada batasnya maka ujung dari sabar itu akan ditemukan, oleh karena itu dipertanyakan : dimanakah ujung kesabaran itu menyepi ? .. 

Kemudian manusia yang memiliki kesabaran yang tiada batas maka dia memiliki keluasan hati, asa jiwa dan lugas pikiran sehingga juga dipertanyakan :  seberapa luas hati, seberapa asa jiwa dan seberapa lugas pikiran mampu menembus batas mencapai kesabaran itu.

Dalam konteks keagamaan maka dalam kehidupan ini sudah pasti kita akan mendapatkan berbagai macam cobaan atau musibah yang tentu saja akan menguji kesabaran dan keimanan kita.

Oleh karena itu kita harus bersabar atas segala cobaan atau  musibah yang datang sekaligus harus juga senantiasa bersyukur.

Ketika cobaan atau musibah itu datang maka anggaplah sebagai sebuah ujian keimanan kita kepada Allah Subhannahu Wa Ta’ala, sebagai tanda kasih sayang-Nya kepada kita sebagai mahluknya.

Itulah sikap yang harus kita tunjukkab dalam menghadapi berbagai cobaan atau musibah adalah dengan sikap sabar karena sabar itu tidak memiliki batas dan ujungnya.

Dalam kaitan datangnya cobaan atau musibah maka sabar memiliki peran yang sangat penting.

Sesungguhnya tanda tanda orang yang beriman adalah senantiasa siap diuji Allah Subhannahu Wa Ta’al kapan pun dan dengan cara apapun.

Seperti firman Allah Subhannahu Wa Ta’ala di bawah ini :

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah [2]; 155). 

Dengan kesadaran inilah yang menjadi alasan mengapa kita harus bersabar karena kesabaran itu tiada terbatas. Dan tidak akan ada ukuran seberapa besar kita bersabar jika di barengi dengan hati yang ikhlas dan semata mata mengharap ridho dari Allah Subhannahu Wa Ta’ala.

Dan ingatlah akan firman Allah Subhannahu Wa Ta’ala di bawah ini :

“Dan bersabarlah ! .. Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar” (QS. Al-Anfal:46). 

Mudah mudahan kita termasuk orang orang yang sabar.

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :

Makan Rendang Di Kota Padang

Jangan Lupa Minum Es Buah Dalam Gelas

Bila Cobaan Dan Musibah Datang

Hadapi Dengan Sabar Dan Ikhlas 

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 22 April 2021

Tinggalkan Balasan