Bulutangkis Indonesia dari Barcelona Menuju Tokyo

Olahraga134 Dilihat

Susi Susanti dan Alan Budikusuma peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 (Foto Kompas.com)

Olimpiade 2020 akhirnya jadi berlangsung di Tokyo mulai 23 Juli — 8 Agustus 2021. Olimpiade Tokyo 2020 ini sempat tertunda selama satu tahun akibat adanya pandemi Covid 19.

 

BACA JUGA : Berburu Medali Emas Olimpiade Tokyo, “The Minions” Kevin/Marcus di Grup Neraka

Salah satu cabang olahraga yang paling diandalkan untuk meraih medali di Olimpiade Tokyo ini adalah bulutangkis.

Federasi Bulu Tangkis Dunia telah merilis hasil undian untuk pertandingan pada Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (8/7/2021).

Pertandingan bulu tangkis akan dimulai pada fase grup pada 24-28 Juli, dilanjutkan babak 16 besar pada 29 Juli dan perempat final pada 31 Juli. Babak semifinal dan, final, dan perebutan medali perunggu dijadwalkan pada 1-2 Agustus di Musashino Forest Sport Plaza.

Indonesia menurunkan Jonatan Christie, Antony Ginting, Gregoria Mariska, Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, Greysia/Apriyani, Melati Daeva/Praveen Jordan. Mereka menjadi harapan para Badminton Lovers di Tanah Air untuk berprestasi di Tokyo.

 

Tradisi Medali Bulutangkis dimulai di Olimpiade Barcelona

 

Sejarah bulutangkis Indonesia mencapai puncak kesuksesan dikancah Olimpiade yaitu di Barcelona pada tahun 1992.

Di sinilah Susi Susanty dan Alan Budi Kusuma berhasil meraih medali emas pertama Indonesia diajang Olimpiade. Tonggak sejarah yang merupakan tinta emas bagi bulutangkis Indonesia.

Selain Susi dan Alan yang meraih medali emas, di nomor tunggal putra Ardy Wiranata meraih perak dan Hermawan Susanto meraih perunggu. Sementara Rudy Gunawan dan Edi Hartono meraih perak di ganda putra.

Tradisi emas Olimpiade dilanjutkan oleh Ricky Subagja dan Rexi Mainaky di ganda putra yang meraih emas di Olimpiade Atalanta 1996 sedangkan Deny Kartono/Anotonio Budi meraih perunggu.

Pada nomor Tunggal putri, medali perak diraih Mia Audina dan perunggu diraih Susi Susanty dan ganda putra Antonius Budi/Deny Kartono.

Diajang Olimpiade Sydney 2000 giliran Tony Gunawan dan Candra Wijaya meraih emas ganda putra. Tunggal putra, Hendrawan meraih perak dan ganda campuran Tri Kusheryanto dan Minati Timur meraih perak.

Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat berhasil meraih emas dan Sonny Dwi Kuncoro perunggu di tunggal putra. Sedangkan Eng Hian dan Flandi Limpele meraih perunggu ganda putra.

Olimpiade Beijing 2008, ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido meraih emas. Maria Kristin meraih perunggu tunggal putri. Nova Widianto/Liliana Natsir meraih perak di ganda campuran.

Olimpiade 2012 di  London, Indonesia diwakili oleh Simon Santoso dan Taufik Hisayat di tunggal putra. Adriati Firdasari ditunggal putri. Mohamad Ahsan/Bona Septiano di ganda putra. Greysia/Meiliana di ganda putri dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran.

Tidak ada satupun dari mereka berhasil meraih medali di Olimpiade London. Ini adalah hasil paling buruk prestasi Indonesia di Olimpiade.

Namun di Olimpiade Rio 2016, kembali medali emas bisa diraih Indonesia melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Satu-satunya medali yang bisa diraih.

Bagaimana peluang para pebulutangkis Indonesia di Olimpiade 2020 yang berlangsung di Tokyo mulai 23 Juli — 8 Agustus 2021? Kita tunggu.

Bagi cabang bulutangkis sendiri, Olimpiade Barcelona adalah pertama kalinya cabang olah raga ini mulai dipertandingkan sebagai cabang resmi Olimpiade.

Saat itu tepat pada pukul 10 pagi tanggal 28 Juli 1992, impian jutaan penggemar bulu tangkis yang telah lama menunggu hadirnya bulutangkis di Olimpiade, akhirnya terwujud.

Foo Kok Keong dari Malaysia memukul shuttlecock pertama dalam sejarah bulu tangkis Olimpiade, di Pavella de la Mar Bella, Barcelona. Itulah momen bersejarah pertandingan pertama bulutangkis berada di Olimpiade.

Menurut BWFbadminton.com (9/7/21), sebanyak 178 pemain dari 37 negara telah ambil bagian. Aksi para pebulutangkis di lapangan menjadi bukti semua kerja keras yang telah dilakukan untuk membawa bulu tangkis ke Olimpiade.

Pertandingan Ganda Putri babak awal antara Gill Clark/Julie Bradbury (Inggris) dan Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih (Indonesia) begitu menarik sehingga saat itu pemirsa TV dilaporkan mencapai 150 juta.

Pada debutnya cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona hanya dipertandingkan 4 nomor kategori yaitu Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra dan Ganda Putri. Namun semua pertandingan tersebut menghasilkan pertandingan kelas tertinggi.

Pebulutangkis Indonesia, Allan Budi Kusuma dan Susi Susanti memenangkan medali untuk tunggal putra dan putri. Sekaligus menandakan awal medali emas untuk bulu tangkis Olimpiade.

Hal tersebut juga memberikan momen yang sempurna selama beberapa dekade yang akan datang. Dimana kiprah cabang bulutangkis semakin banyak penggemarnya di ajang Olimpiade ini.

Penantian Indonesia untuk medali emas Olimpiade telah berakhir di Barcelona pada tahun 1992. Di sanalah momen sejarah telah ditorehkan sebagai debut bulutangkis di Olimpiade juga ditandai dengan medali emas untuk Indonesia.

Korea meraih dua medali emas lainnya, melalui Park Joo Bong/Kim Moon Soo (Ganda Putra) dan Hwang Hye Young/Chung So Young .

Bulu tangkis telah menjadi cabang olah raga resmi di Olimpiade pertamanya dengan 4 nomor dipertandingkan. Kendati disayangkan, belum ada nomor Ganda Campuran di Olimpiade Barcelona.

Selama enam Olimpiade berikutnya yaitu Atlanta (1996), Sydney (2000), Athena (2004), Beijing (2008), London (2012) dan Rio (2016), dampak bulu tangkis di Olimpiade semakin kuat.

Sejak Olimpiade Atlanta 1996, Ganda Campuran mulai dipertandingkan. Nomor ganda campuran ini menjadikan bulu tangkis sebagai salah satu dari sedikit olahraga di mana pria dan wanita berbagi bidang permainan.

Perubahan besar lainnya adalah play-off untuk perunggu dimana sebelumnya pemain yang kalah di semifinal langsung mendapat medali perunggu.

Pada penghelatan Olimpiade London 2012, mulai menggunakan kompetisi dengan fase grup. Kemudian diikuti dengan fase knock-out.

Model kompetisi ini telah menghasilkan lebih banyak pertandingan dan persaingan yang lebih fair. Juga sekaligus peningkatan yang signifikan dalam jam produksi dalam tayangan televise secara komersil.

Diajang Olimpiade Rio 2016 ada perubahan aturan lagi yaitu dilakukan undian penentuan lawan di babak gugur setelah babak penyisihan grup berlangsung.

Hal tersebut untuk mencegah pemain mengantisipasi lawan mereka di babak sistem gugur. Perbaikan demi perbaikan system pertandingan menjadikan bulutangkis semakin menarik dan popular di Dunia.

Selamat berjuang para pahlawan bulutangkis Indonesia meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Bravo Merah Putih.

Salam badminton @hensa

Tinggalkan Balasan