Langkahku Sampai ke Negeri China

Humaniora74 Dilihat

LANGKAHKU SAMPAI KE NEGERI CINA

 

Fathul Jannah, S. Pd

SDN Rantau Kiwa 1

KALIMANTAN SELATAN

 

KEDUTAAN BESAR RI DI BEIJING

 

Untuk menggapai prestasi hingga sampai ke luar negeri adalah impian setiap orang termasuk saya Fathul Jannah dari provinsi Kalimantan Selatan yang bertugas sehari-hari sebagai guru pada tingkat Sekolah Dasar tepatnya pada SDN Rantau Kiwa 1 Kecamatan Tapin Utara Kabupaten Tapin. Awal cerita……

 

Alhamdulillah saya di percayakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten untuk menjadi Nara Sumber kepada teman sejawat untuk menyampaikan hasil Pelatihan yang saya dapatkan di tingkat Provinsi yaitu materi Penelitian Tindakan Kelas, kemudian dengan kepercayaan dan pengalaman yang ada saya termotivasi untuk membuktikan bahwa Penelitian yang saya lakukan dan sudah tersampaikan dapat diterima, dengan cara mengikuti kegiatan Guru SD Berprestasi tahun 2018, karena persyaratan pertama untuk bisa mengikuti kegiatan Gupres adalah melakukan penelitian. Alhamdulllah mendapat juara pertama pada tingkat Kabupaten dan melaju hingga  mewakili Kalimantan Selatan ketingkat  Nasional.

Saya menyadari bahwa seorang guru dari desa sangat jauh akan pengalaman dan wawasan jika dibandingkan dengan guru yang berada di perkotaan namun hal ini tidak menyurutkan saya untuk tetap bisa berprestasi. Dengan tekad  dan usaha yang maksimal serta dukungan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu……terutama ketika keberangkatan ketingkat Nasional Zikir dan shalawat berkomandang ditelinga yang membuat saya merinding…. Alhamdulillah saya memiliki teman sejawat dan peserta didik yang luar biasa yang telah menyayangi  dan mendoakan keberangkatan, semua keberkahan saya dapatkan sampai akhirnya mendapatkan kesempatan emas untuk belajar STEM dan HOTS ke Luar Negeri.

Kebiasaaan saya ketika mengajar tidak membawa hp atau handphone ke ruang kelas karena takut terganggu dalam proses pembelajaran. Waktu menjelang siang bertepatan waktu istirahat saya lihat ada beberapa kali telepon masuk dengan no handphone yang sama. Belum sempat untuk istirahat saya mendapatkan telepon kembali, ternyata dari Direktorat Pembinaan Pendidikan  Dasar yang sangat mengejutkan buat saya, sampai sejenak tidak bisa berdiri karena tidak percayanya dan rasa tidak mungkin untuk terpilih sebagai salah satu peserta pelatihan guru ke luar negeri, tak terasa air matapun menitis karena merasa senang dan bahagia…. ketika itu juga saya menghubungi suami tercinta beserta anak-anak untuk memberi kabar yang luar biasa ini, keluarga merespon dengan bahagia…saya yakin akan kehendak Allah SWT semua ini terjadi…

Alhamdulillah rasa syukur yang berlimpah dan bahagia atas segala dukungan dari keluarga, teman sejawat, Dinas Pendidikan dan semua masyarakat Kabupaten Tapin sehingga mendapatkan kelancaran dalam menyiapkan semua dokumen yang diperlukan.

 

Sebelum berangkat saya beserta guru-guru hebat seluruh Indonesia diberi arahan dan pembekalan tentang situasi disana, kegiatan yang harus dilakukan dari 27 Februari sampai 2 Maret 2019 di Marc Hotel Passer baru, Jakara Pusat. Sampailah pada waktu keberangkatan di dampingi Bapak Hery dan Ibu Rohmi yang bertanggung jawab penuh serta baik hati.. dari Jakarta ke bandara Hongkong pukul 23.30 sampai 07.00 kemudian melanjutkan keberangktan dari Hongkong 09.45 ke Nanjing pukul 13.00 dan naik Bus menuju  kota Xuzhou Jiangsu.

 

Perjalanan yang melelahkan namun tetap semangat untuk meraih pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan pembelajaran STEM (Scienci, Technology, Engineering and Math) dan HOTS (Higher Other Thinking Skill). Tiba  dipenginapan yang disebut dormitory dengan suhu yang begitu dingin seakan berada dalam kulkas… Pertama kali kita memasuki kamar 3302 dilantai 3 sangat dingin terasa menusuk badan, karena tidak terbiasa dengan suhu yang begitu dingin, kita minta bantuan kepada petugas  untuk memanaskan ruangan namun menjelang tengah malam ternyata tidak bisa tidur dikarenakan suhu ruangan masih  begitu dinginnya. Ketidakmampuan dengan suhu yang begitu dingin saya bersama teman yang selalu setia bu Hj. Mutia Rahmah namanya   datang ketempat pendamping dari Jakarta ibu Rohmi yang baik hati untuk minta bantuan agar kami dapat numpang tidur karena kebetulan kamar beliau besar dengan memiliki ruang tidur dan ruang kerja. Di ruang kerja itulah kami tidur bersama sampai hari kepulangan. Makasih bu Rohmi….

Kegiatan selama 21 hari di Cina negeri Tirai Bambu kita  di dampingi fasilitator yaitu Patterson, Barman dan Chano yang tidak mungkin saya lupakan karena terciptanya keakrapan diantara kita, di kota Xuzhou propinsi Jiangsu, China suatu hal yang luar biasa kita bisa mengunjungi beberapa Sekolah favorit yang memberikan pengalaman pada proses pembelajaran tentang STEM dan HOTS untuk mendapatkan perubahan, serta ketempat sekolah perakitan Robot dan ketempat praktek mahasiswa dalam mengolah sumber daya alam  secara langsung,, di sana kita juga mendapatkan kuliah umum tentang cara belajar Bahasa Cina atau Mandarin yakni Basic Chinese Course, saya berusaha untuk memahami namun karena bahasa Cina ataupun Mandarin merupakan tabu untuk didengar maka terasa sulit untuk meingat, namun tidak merasa surut tetap belajar walaupun kata demi kata, saya yakin setiap ada kemauan pasti ada hasil namun perlu waktu untuk bisa lancar bahasa Cina, serta pengenalan kota Suzhou, cara menyeduh teh cina, jalan-jalan ke taman dan Danau yang ada di sana,  Alhamdulillah kita semua menikmati…..

 

Tidak terasa waktu berjalan sampailah kesempatan yang tak mungkin kulewatkan yakni berwisata  ke Tembok Besar Cina (Great Wall) dengan jarak tempuh menggunakan kereta cepat ke Beijing….., yang lebih bersyukur lagi punya kesempatan mengunjungi kedutaan besar RI di Beijing sampai-sampai menitis kembali air mata serta mata tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur sehingga sampai ke kedutaan disambut oleh Bapak Yaya, dalam hati saya berharap semoga anak –anak saya dan peserta didik juga teman sejawat untuk meneruskan jejak pengalaman yang saya dapatkan…..kemudian saya dan rekan-rekan melanjutkan ke Forbidden City dari pendamping kedutaan kami diberi penjelasan tentang sejarah…..

 

Tepat tanggal 24 Maret 2019 kami meninggalkan kampus CUMT untuk kembali ke negeri tercinta, dua hari kita bersama membuat hasil laporan selama kegiatan di Cina, kemudian saya kembali ke daerah kelahiran dengan respon yang luar biasa baik dari dinas pendidikan kabupaten dan seluruh teman sejawat ini terbuktinya adanya undangan baik dari PGRI maupun KKG kabupaten maupun tingkat kecamatan untuk memberikan motivasi tentang bagaimana menuju langkah sampai ke Negeri Cina.Terimakasih ya Allah atas semuanya…, harapan semua teman sejawat jangan pernah patah semangat untuk terus tetap berkarya menuju perubahan yang lebih baik pada bidang Pendidikan, akhir kata salam seperjuangan untuk semua…..

 

 

 

.

 

Tinggalkan Balasan