PENGUMUMAN YPTD, hari Ahad (29/08/2021), sudah ditutup daftar peserta yang ikut Program 40 Hari Menulis Terbitkan Buku Gratis. Inilah program awal tahun kedua YPTD (2021-2022) dalam target untuk menerbitkan buku sebanyak 300 judul. Jika tahun pertama (19 Agustus 2020- 18 Agutsus 2021) sukses menerbitkan buku sebanyak 235 judul maka jumlah 300 judul tentu saja bukanlah jumlah yang muluk-muluk. Meningkat kurang-lebih 28 persen dari capaian tahun pertama. Itu masuk akal. Tergantung program, kebijakan dan respon semua pihak.
Untuk mencapai target tersebut, itulah di awal tahun kedua yang dimulai 20 Agustus 2021 YPTD melaksanakan program 40 hari menulis terus-menerus di website terbitkanbukugratis.id dan setiap penulis akan diterbitkan tulisannya dalam bentuk buku secara gratis. Padahal sejak Mei 2021 lalu sesungguhnya kebijakan menerbitkan buku secara gratis sudah diubah menjadi bayar seikhlasnya. Artinya tidak ada lagi kebijakan menerbitkan buku secara cuma-cuma di YPTD. Semua anggota harus tetap membayar meskipun dengan bayaran seikhlasnya.
Dengan program awal tahun, ini berarti ada peluang para anggota untuk mendapatkan fasilitas menerbitkan buku secara gratis kembali sebagaimana di awal YPTD berdiri. Hanya saja untuk program ini disyaratkan semua peserta menulis selama 40 hari terhitung 20 Agutus sampai 30 September 2021. Ini berarti minimal setiap penulis wajib memiliki naskah tulisan yang sudah diposting di website YPTD sebanyak 40 tulisan. Tentu saja jika setiap hari hanya satu tulisan. Tapi jika setiap hari menulis lebih dari satu tulisan, jumlahnya bisa lebih dari 40 postingan. Tapi tetap wajib menulis minimal 40 hari berturut-turut. Ini regulasi dari YPTD.
Setelah menulis rutin setiap hari peserta harus terdaftar. Ini juga menjadi syarat yang ditentukan YPTD. Dan ternyata pendaftaran itu begitu membludak setelah dibuka di Grup WA PENERBIT BUKU YPTD IKHLAS untuk mendaftarkan diri masing-masing. Hingga tanggal 29 Agutus –satu hari menjelang 10 hari– program ini sudah mencapai angka 80 orang pendaftar. Dan oleh pengelola di angka itulah jumlah peserta dibatasi. Hal ini tentu saja mengingat kekuatan YPTD yang juga terbatas.
Jika ke-80 orang pendaftar ini mampu menyelesaikan tulisannya selama 40 hari sejak 20 Agustus kemarin, itu berarti akan terbit sebanyak 80 judul buku melalui program awal tahun YPTD. Sisa 220 lagi diharapkan lahir dari program dan kebijakan sebelumnya. Artinya, setiap anggota (member) penulis YPTD yang rutin menulis di sini dan telah memiliki naskah buku, maka tinggal mengirimkannya ke YPTD untuk diterbitkan. Tentu saja dengan berkontribusi biaya seikhlasnya.
Kalau ditanya berapa seikhlasnya itu? Tentu saja sangat relatif. Namun kita harus memiliki kriterianya. Kriteria utamanya adalah perasaan ikhlas saat mengirimkan uang untuk biaya cetak buku kita. Yang kedua, kita pertimbangkan kelayakannya. Caranya tentu saja dengan menimbang-nimbang berapa sesungguhnya biaya menerbitkan buku di penerbit (indie) lainnya. Silakan brousing di google untuk mencari informasi penerbit yang mau menerbitkan buku kita dengan biaya sendiri. Apa syarat dan berapa biayanya. Yang pasti tidak ada penerbit yang menerbitkan buku dengan gratis kecuali penerbit mayor yang persyaratannya sangat berat. Biasanya perhitungannya bisnis. Apakah buku kita akan laku terjual di pasar.
Jika kita membiayai sendiri, biasanya penerbit indie tetap bersedia tapi dengan biaya lumayan besar. Mereka akan menghitung mulai biaya editing, biaya lay out isi, biaya disain cover dan biaya cetak serta biaya-biaya lainnya. Dan ini bisa sangat besar. Saya sudah mengalami untuk beberapa buku saya sejak tahun 2012. Dan saya tahu, orang-orang seperti Pak TD, Pak Nurwendo dan beberapa anggota YPTD ini sudah merasakan betapa mahalnya menerbitkan buku dengan biaya sendiri di penerbit indie. Di luar biaya cetak buku, terkadang kita bisa mengeluarkan biaya minimal 600 ribu hingga 850 ribu rupiah. Ini pengalaman yang pernah saya alami.
Jika kita sudah sedikit mengetahui biaya di luar sana, berapa keikhlasan kita membayar di YPTD tergantung kekuatan keuangan kita juga. Kombinasi keikhlasan plus kewajaran dan kekuatan keuangan ini akan menjadi patokan kita untuk memberikan kontribusi untuk setiap buku kita. Namun yang penting adalah bahwa setiap kita tetap berkesempatan menerbitkan buku kita dengan mudah dan murah di penerbit YPTD berbanding penerbit lainnya.
Sebagai penguat semangat dan motivasi kita untuk memiliki buku ber-ISBN kita yakinkan diri kita bahwa di YPTD kita tetap bisa menerbitkan buku kita dengan jalan yang mudah dan biaya yang murah. Jadi, jika kita tidak terdaftar sebagai peserta Program 40 Hari Menulis Terbitkan Buku Gratis sesungguhnya kita harus tetap menulis di sini agar buku kita tetap bisa terbit sebagaimana sudah menjadi ketentuan di YPTD. Mari, kita terus menulis, buku kita akan dirilis. Inilah jargon kita. ***
Keren pak Rasyid tulisannya
Terima kasih, Pak Nur atas kunjungannya. Salam literasi dari Karimun.
terima kasih atas infonya bapak, sangat bermanfaat…
Lanjutkan, Bu. Liteasi adalah bagian hidup kita. Kita menulis selagi hidup, agar setelah mati kita tetap hidup, hehe.
Siap untuk terus menulis. Buat teman-teman yang kebetulan belum termasuk 80 orang peserta program ini, marilah kita terus menyampaikan ide kita di website kesayangan ini. Salam literasi, sukses selalu.