Dingin menembus pori-pori
Seperti telanjang tak berbaju
Padahal kain berlapis membebat diri
Angin kesepian sedang berburu
Gemetar tangan mulai menulisi
Berlarik-larik puisi tentang hujan
Namun tak berujung pelangi
Wahai jiwa, begitu payah menyunggingkan senyuman
Kenapa sepi mendera?
Sementara di ujung sana tawa riuh ramai
Tak ada kawan bercerita
Senikmat dirimu dalam gelut canda berderai
Larik-larik kesepian
Abadi dalam goresan sang puan
Fatmi Sunarya, 01 September 2021
Puisi ke 8 KMAA