Memetik Ilmu di Negeri Tirai Bambu

Humaniora52 Dilihat

MEMETIK ILMU DI NEGERI TIRAI BAMBU

Oleh

Ibrahim M

 

Guru mulia karena karya. Kalimat tersebut tidaklah berlebihan jika kita menilik ikhtiar dan perjuangan guru dalam mencerdaskan siswa-siswanya. Terlebih lagi guru seperti saya yang mengajar di SDN 381 Lagosi,  sekolah terpencil dan penuh tantangan. Setiap musim hujan, jalanan menuju ke sekolah seringkali banjir dan berlumpur. Untuk tetap bisa mengajar tepat waktu,  mulai subuh hari saya berangat ke sekolah mengenderai motor, lalu naik perahu melewati jalanan berlumpur. Dedikasi sebagai guru inilah yang saya tulis dalam sebuah karya “Kisah Guru Terpencil”. Hasilnya saya menjadi finalis guru berdedikasi tahun 2016.

Mendapat apresiasi dan penghargaan berupa piagam, laptop, kesempatan berkunjung ke Istana Presiden, dan uang pembinaan dari Kemdikbud, kian melejitkan semangat dan motivasi saya untuk selalu mendedikasikan diri dalam tugas mulia sembari melahirkan karya-karya yang dapat menginspirasi. Tahun 2018 saya kembali mengikuti seleksi guru berprestasi jenjang SD. Alhamdulillah saya terpilih sebagai finalis tingkat nasional dan kembali mendapat apresiasi dan penghargaan seperti dua tahun sebelumnya.

 

Awal Tahun 2019, kabar gembira kembali datang. Sebuah nomor telepon yang tidak saya kenal memanggil. Seseorang di ujung telepon menyatakan “Selamat Pak, Bapak terpilih mengikuti pelatihan guru ke luar Negeri, China. Harap menyiapkan dokumen yang tertera dalam isi surat yang akan segera kami kirim”

 

Awalnya saya seakan tak percaya. Bagaimana mungkin guru seperti saya yang mengajar di kampung terpencil akan di utus mengikuti pelatihan di Luar Negeri. Jangankan bahasa Mandarin atau bahasa China, bahasa Inggris saja saya belum terlalu fasih. Sebuah surat berbentuk file pdf masuk dinomor whatshap pribadi saya. Surat yang isinya perihal program pelatihan ke luar negeri. Nama saya tertera dalam daftar peserta pelatihan guru ke China.

 

 

Syukur alhamdulillah, rupanya dedikasi dan karya yang saya buat selama ini terpantau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ketika ada program pelatihan 1000 guru ke luar negeri, saya diberikan kesempatan ikut serta. Insya Allah, saya akan memegang amanah dari Bapak Menteri Pendidikan untuk serius dan bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan pelatihan ini dan menggunakan kesempatan ini untuk berlatih, menyerap berbagai ilmu dan keterampilan sebanyak-banyaknya sehingga saat kembali ke tanah air nantinya dapat diaplikasikan, dimbaskan, dan dilahirkan karya-karya berdedikasi selanjutnya.

 

Hari yang dinantikan telah tiba. Satu persatu kami menaiki tangga pesawat Chatay Dragon. Tepat pukul 00.45 pesawat terbang dari Jakarta menuju Hongkong. Saya shalat subuh di pesawat karena penerbangan sekitar 6 jam. Transit di Hongkong tim menuju ke Nanjing. Penerbangan sekitar 2 jam. Tiba dibandara Nianjing, kami sholat di bawah tangga eskalator karena tidak menemukan tempat sholat atau musholla di bandara tersebut. Setelah sholat kami naik Bus menuju kampus CUMT (China University of Mining and Technology) yang terletak di Kota Xuzho Provinsi Jiangsu.

Kegiatan hari pertama yaitu observasi lingkungan belajar di kampus CMUT atau Universitas Teknologi dan Pertambangan. Kami mengelilingi kampus dan dikenalkan mulai gedung perpustakaan, gedung museum tempat buku-buku sejarah dan budaya China, gedung kuliah mahasiswa, dan kantin Muslim.

 

Saat perjalanan kembali di asrama beberapa teman kami menanyakan tempat belanja.Terutama kaos kaki, kaos tangan, dan sepatu. Ada juga yang ingin belanja minyak angin dan jaket tebal. Mengingat suhu udara di pagi hari sampai 00C. Sangat dingin rasanya seperti menusuk tulang. Hal berbeda yang saya lihat dari mahasiswa yang kuliah di sini, mereka seperti tidak terlalu menghiraukan cuaca dingin, mereka hanya memakai celana panjang dan jaket, itu saja.

 

Sesudah istirahat siang. Dua bus mengantar kami ke tempat diadakannya acara pembukaan. Dalam perjalanan bus, saya melebarkan pandangan dengan mengamati sekeliling. Banyak hal menarik dari kota peradaban ini. Meskipun kota ini sedang memasuki awal musim semi atau musim gugur, pemandangan kota ini tetap tampak eksotik. Gedung-gedung yang menjulang tinggi di sepanjang jalan, diselimuti kabut tipis, dan geliat aktivitas warganya yang sibuk.

 

Berbeda dengan kota asal saya Makassar, Sulawesi Selatan. Di kota ini tidak nampak warga yang berkumpul ngerumpi sambil ngopi. Tidak ada pedagang kaki lima dan kumpulan penarik becak juga ojek. Meskipun kota Xuzho ini sangatlah luas,  namun tidak nampak satupun sampah tergeletak di pinggir jalan. Baik itu sampah daun yang gugur dari pohonnya, Terlebih lagi sampah plastik. Sepertinya warga di kota ini sudah sangat sadar perilaku membuang sampah di tempatnya.

 

Pukul 15.00 kami tiba di gedung tempat dilangsungkannya pembukaan. Halaman gedung ini sangat luas, di belakang gedung tampak pegunungan berwana hitam. Saya terkesan dengan suasana tempat ini dan mengabadikannya pakai HP. Tak lama kami diarahkan masuk di ruangan yang cukup besar.

 

Kegiatan ini bertajuk “Open Ceremony Of Training Program in China for Excellent Teacher and Principels of MOEC Republik of Indonesia”. Bendera merah putih dan bendera nasional China berdiri tegak di belakang kursi pembicara.Terdapat enam pejabat yang duduk di kursi itu. Diantaranya Bapak Supraptono Dirjen Dikdas dan Bapak Rektor CUMT.

 

Dalam sambutan Pak Rektor, ia menyampaikan bahwa Indonesia dan China memiliki histori peradaban. Indonesia merupakan kerabat China. Kerjasama China Indonesia telah terbangun lama dalam berbagai bidang anatara lain bidang ekonomi, kebudayaan , dan pendidikan.

 

Pak Rektor menambahkan bahwa universitas yang dipimpinanya merupakan perguruan tinggi kejuruan yang di kenal di dunia, mengembangkan kepemimpinan, keterampilan dan teknologi. Sekolah ini bersifat internasionalisasi dan mengembangkan 300 siswa internasional.

 

Peserta Indonesia yang jumlahnya sekitar 300 orang terdiri dari guru dikdas, dikmen, P4TK, dan Widyaswara. Peserta Indonesia ada yang memakai baju adat, jas, kami memakai baju batik. Sebelum meninggalkan gedung kami diarahkan berfoto bareng dengan para pimpinan Universitas CUMT.

 

Dua hari berada di China membuat teman-teman merasa rindu dan ingin mengabari keluarga di Indonesia. Itulah sebabnya kami berbondong-bondong menuju tempat pembelian kartu GSM di grapari setempat. Pembelian kartu di sini berbeda dengan Indonesia. Jika di Indonesia sim card selluler mudah didapatkan bahkan dibuang setelah dipakai. sedangkan di sini sangat ketat. Kami harus mengantri untuk mendapatkan giliran bisa registrasi. Saat mendapat giliran, passport saya diminta untuk discan dan fotokopi, begitu ketatnya penggunaan kartu selluller ini kami difoto satu persatu agar pengguna kartu dapat dikontrol oleh pemerintah.

 

Setelah selesai registrasi kartu, kami install aplikasi whecat. tampak sebagian teman kegirangan karena sudah dapat berkomunikasi dengan keluarga tercintanya. Sementara saya belum bisa berkomunikasi. Untunglah teman sekamar yaitu Pak Tamrin, sama-sama dari Sulawesi Selatan membantu instal aplikasi whecat. Sehingga saya bisa memberikan kabar pada anak dan istri di Sengkang.

 

Eseoknya kami menerima sejumlah materi. Pertama dari kepolisian Tiongkok Mr. Haozan Fang, memberikan pesan untuk menjaga diri, kesehatan  dan keamanan selama ada di china. Materi kedua oleh Mr. Honghang Li, dosen CUMT.Mr. Honghang Li, menyampaikan sejarah kampus CUMT yang didirikan tahun 1909 dan keunggulan yang dimilik. Ketiga, Mrs. Yaqin XU, mengajar cara belajar Bahasa mandarin.

 

Kami belajar mengucapkan selamat pagi dan belajar bicara Bahasa china. Mengapa bahasa mandarin ini penting diberikan kepada kami? Sebab Bahasa ini sangat diperlukan selama kami berada di China. Sehingga kami dapat berkomunikasi dengan baik ketika berkomunikasi dengan penduduk setempat. Sebab di china masih jarang penduduk yang bisa Bahasa Inggris dengan baik.

 

Visitasi Sekolah

 

Sekolah petama yang dikunjungi yaitu SD Wang Jie Xiao Xue Shao Nian Xue (Primary School).sebelum memasuki area sekolah, kami dijemput oleh guru dan murid sekolah ini. Kami dikenalkan sekolah dasar Wang Jie Xiao Xue merupakan salah satu sekolah unggulan dan terkemuka di China umumnya dan Jiangsu khususnya yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai termasuk gedung beberapa tingkat, alat-alat peraga dalam kelas, lapangan olahraga, halaman sekolah yang luas serta siswa sekitar 400-500 orang.

 

Praktik model pembelajaran Proyek Basic Learning (PBL) yang dilakukan oleh salah seorang guru senior di sekolah dasar Wang Jie Xiao Xue, yaitu Mrs. Dongmei Yu. Siswa SD ini sangat tertib menyimak penjelasan dari gurunya. Begitupula ketika guru memancing pertanyaan, mayoritas siswa angkat tangan dan yang ditunjuk akan menjawab sementara yang lain duduk dengan tertib. Dari tahap pertama sampai tahap terakhir,ada 4 kelompok yang saling bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Di akhir pelajaran tampil 6 orang siswa menari menggunakan selendang dan pakaian penari yang diiringi music khas China. Kami merasa sangat senang dan terhibur.

 

 

Selanjutnya kami mengunjungi SMP yang ada diKota Xuzho ini. Di gerbang sekolah telah terpasang spanduk ucapan selamat datang kepada guru dan kepala sekolah berprestasi dari Indonesia. Sepertinya penyambutan kedatangan kami memang telah jauh hari disiapkan.

 

 

Memasuki area sekolah yang luas dan bersih.Kami diajak berkeliling sejenak kemudian memasuki ruangan yang luas.Tidak lama berselang guru dan siswa-siswanya juga masuk di ruangan untuk memperlihatkan kepada kami praktik kegiatan belajar mengajar.

 

 

Ketika pembelajaran dimulai terdengar lagu Big Big World yang dipopulerkan oleh Emilia. Guru dan semua siswa turut bernyanyi menikmati keindahan lirik lagu sampai selesai. Setelah siswa menyanyi guru memulai pembelajarannya dengan sesekali meminta pendapat siswanya. Mata pelajaran saat itu yaitu bahasa Inggris. Dalam topiknya pelajarannya, lause dalam bahasa mandarin artinya guru membahas tentang pulai Bali, Indonesia.

 

Sepanjang pengamatan saya, sejak dimulai pembelajaran siswa tampak sangat antusias menyimak materi dari guru. Sesekali guru memancing siswa dengan pertayaan, Setiap guru mengajukan pertanyaan hampir semua siswa mengankat tangan. Kemudian apabila sudah ada yang ditunjuk untuk menjawab siswa lain kemudian menurunkan tangannya tanpa diminta oleh gurunya.

 

 

Begitupula ketika siswa sedang menyatakan pendapatnya. Apabila jawaban siswa itu dirasa sudah jelas sementara siswanya masih berbicara guru mengangkat tangannya, siswa sudah tahu bahwa harus mengakhiri jawabannya. Yang membuat saya juga tertarik dan kagum apabila ada satu atau dua siswa yang diminta melakukan praktik depan kelas, siswa yang akan praktik seperti berlari dari kursinya menuju depan teman-temannya. Ia tidak berjalan pelan atau lambat. Begitu guru dan siswa sangat menghargai waktu belajar yang dimanfaatkan dengan efektif.

 

 

Sekitar dua jam guru ini mengajar. Ia tidak pernah duduk di kursi. Apabila Ia tidak memberikan penjelasan atau mengajukan pertanyaan pada siswanya, maka ia gunakan waktu itu untuk berkeliling memeriksa cara muridnya mengerjakan tugas yang ia berikan. Pada akhir pelajaran siswa kembali bernyanyi lagi big-big world.

 

 

Sekolah terakhir yang dikunjungi yaitu sekolah menengah atas. Pemanfaatan teknologi guna menunjang pembelajaran sangat menonjol di sekolah ini.Guru di sekolah SMA mengajar pada tiga kelas berbeda di waktu bersamaan.Di kelas itu terdapat dua kamera perekam yang terkoneksi internet.Sehingga guru yang mengajar dapat dilihat secara jelas dan interaktif bersama siswa di tiga sekolah yang berbeda.Mereka belajar praktik kimia secara berkelompok. Dalam proses pembelajaran semua siswa antusias dan aktif. Diakhir pembelajaran siswa menunjukkan hasil praktik proses kimiawi yang diajarkan oleh guru.

 

 

Sekolah yang dikunjungi merupakan Affiliated Middle School of CUMT yaitu sekolah menengah yang didirikan di bawah manajemen CUMT. Terdiri dari SMP dan SMA, kelas 7 hingga kelas 12. SMA nya memiliki asrama dan siswa wajib tinggal di dalam kampus. Sedangkan bagi siswa SD pergi dan pulang seperti biasa. Sekolah ini kini menjadi sekolah favorit yang menempati posisi 3 besar pilihan tempat belajar bagi banyak anak-anak di Xuzhou. Memiliki kerjasama dengan sekolah-sekolah lain di luar negeri. Telah ada 1000 orang guru dan siswa yang diberangkatkan training di luar negeri, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan saling berbagi ide.

 

Selanjutnya kami mengunjungi China University of Mining and Technology. Kampus ini didirikan sejak tahun 1909 atau sekitar 110 tahun lalu. Kampus yang berganti nama sebanyak 12 kali dan memiliki luas 2,858 hektar ini memiliki kefokusan bidang pertambangan dan teknologi. Terdapat pula jurusan lainnya yaitu ilmu pengetahuan, sastra, ilmu manajemen, ekonomi, ilmu hukum, pedagogi, seni, dan filsafat.

Pemanfaatan ICT dalam proses pembeajaran di kampus CUMT sangat dominan. Setiap sudut ruang kelas. dipasang kamera agar dapat dilakukan refleksi pembelajaran, penilaian dan tindak lanjut. Hasil rekaman pembelajaran dapat di lihat ulang oleh mahasiswa yang belum menguasai materi melalui internet. Papan tulis dipasangi dua layar digital touchscreen. Apabila Mahasiswa ingin bertanya dapat langsung hubungi dosen via WeChat.

 

Kami juga berkesempatan mengunjungi perusahaan robot di kota Xuzho ini. Robot yang diciptakan ini ada beberapa jenis yaitu fighting robots yang biasa digunakan untuk pertandingan antar robot yang sering diadakan di China. Kemudian ada dancing robot yang melalui perintah dari remote control mampu menari dan mempraktikan bela diri tradisional China. Selain itu ada speaking robot yang mampu berinteraksi dengan manusia tetapi untuk sekarang hanya interaksi dalam bahasa Cina dan mereka baru mengembangkan speaking robot dalam versi bahasa Inggris. Yang terakhir mereka memamerkan robot yang dapat memeriksa kondisi kabel melalui remot kontrol.

 

Visitasi Budaya

 

China merupakan negara maju yang menjunjung nilai-nilai kearifan lokal yang di wariskan oleh leluhur. Eksplorasi kebudayaan dilakukan di beberapa tempat yaitu Dinasti Han yang memiliki kondisi Sosial Politik yang stabil dalam waktu yang lama sehingga perekonomian (Industri dan perdagangan),  Kebudayaan, kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang dengan pesat. Pada Saat itu sudah terdapat Teknologi pemrosesan Emas, Tekstil dan kerajinan tangan.Seperti contoh di bidang Tekstil, Dinasti Han telah memiliki kemampuan untuk membuat Mesin Sulam untuk melakukan produksi Tekstil secara massal.

 

Setelah itirahat siang, selanjutnya kami mengunjungi Danau Pan’an yang terletak di barat daya Distrik Jiawang, memiliki luas total area yang 110 ribu km2, dan luas perairan 92,1 ribu km2. Pohon yang ditanam 160000, dengan luas area bunga dan tanaman adalah 1 juta m2, tanaman air seluas 980000 m2, yang meliputi lebih dari 300 jenis vegetasi. Terdapat 19 pulau lahan basah dengan ukuran berbeda. Danau Pan’an merupakan danau buatan, yang dibangun di area bekas penambangan batubara, sekaligus sebagai restorasi ekologi pertama di negara China. Danau memiliki kedalaman rata-rata 3-4 m dengan bagian terdalam 7 m.

 

Danau Pan’an memiliki keanekaragaman species yang kaya, dengan lebih dari 200 jenis burung, 300 jenis tanaman, 30 jenis hewan, dan 40 jenis ikan. Di sini kami menaiki perahu untuk menyeberangi perairan dan lahan basah, dan melihat langsung keragaman spesies yang ada.

 

Seluruh area Pan’an Lake dibagi menjadi 5, yaitu daerah rekreasi ekologi di sebelah utara, area pemandangan lahan basah di bagian tengah, daerah budaya tradisional di sebelah barat, hotel di sebelah selatan dan area konservasi ekologi di sebelah timur.

 

 

Kunjungan berikutnya ke Danau Dalong yang merupakan danau buatan yang indah. Pesona danau ini langsung terasa saat kami mulai turun dari bus dan menginjakkan kaki di gerbang masuk. Terkesima dengan hamparan pohon yang daunnya merah merona warnanya. Sesekali daun-daun pohon itu terbang dan jatuh karena tertiup angin.

 

Selain indah, kawasan Danau Dalong pun bersih. Kami tidak menemukan sampah yang berserakan di sekitar danau. Pengelola danau ini sangat menjaga perawatan dan pemeliharaan kawasan danau. Hal ini ditandai dengan tersedianya tempat sampah di tempat-tempat yang strategis. Ada juga petugas perawatan dan kebersihan yang bertugas setiap hari.

 

 

Masih termasuk kebudayaan China yaitu tradisi minum teh ala China. Apa itu teh? Teh disebut jamu di bagian selatan, merupakan minuman terbaik sejak zaman dinasti Cung. Teh terbaik adalah yang tumbuh di antara pecahan atau kepingan batuan. Upacara minum teh telah menjadi budaya bagi masyarakat China. Teh terbaik akan dihidangkan bagi tamu, sebagai tanda penghormatan bagi tamu tersebut.

 

Teh China dapat diklasifikasikan berdasarkan; Musim : terdapat teh musim panas, teh musim gugur, teh musim dingin dan teh musim semi. Daerah asalnya : disebut sesuai daerah asalnya, yaitu China bagian selatan. Teh tidak tumbuh di China bagian utara. Lingkungan tumbuhnya : ada teh gunung, teh dataran rendah, dsb. Derajat fermentasinya : berdasarkan urutan fermentasi paling lama adalah dark tea, lalu black tea, red tea, yellow tea, white tea dan green tea.

 

Penutupan Pelatihan

 

Dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan. Setelah hampir tiga minggu lamanya kami mengikuti pelatihan di China, tibalah saatnya digelar kegiatan penutupan dan perpisahan. Semua peserta training  memakai seragam daerahnya masing-masing. Saya sendiri memakai pakaian adat Sulawesi Selatan. Bagian atas kepala ditutup dengan Songkok To Bone. Badan memakai jas tutup.Kemudian bagian pinggang ke bawah dililit lifa sabbe (sarung sutra Bugis).

 

Para pejabat dari kementrian Pendidikan dan kebudayaan atau kemdikbud datang dalam acara penutupan ini. Juga para pejabat dari kampus CUMT. Acara penutupan dimulai dengan berbagai macam sambutan. Baik dari tuan rumah maupun dari kemdikbud.

 

Salah seorang peserta tampil memberikan kesan dan pesan dalam Bahasa Inggris. Bagus sekali sambutannya, dan kami berterima kasih sekali diberi kesempatan mengikuti program guru belajar ke luar negeri.

 

Hal yang paling sangat berkesan adalah ketika masing-masing group atau kelompok memberikan performance. Ada 3 grup dalam pelatihan ini, yaitu group PMPTK Kemdikbud, Group Sekditjen Kemdikbud dan Group Dikdas GTK Kemdikbud.

 

Group kami dari dikdas GTK kemdikbud menampilkan tarian gemuh famireh asal NTT dengan menggunakan pakaian adat masing-masing. Semua peserta berdiri dan ikut menari bersama.

 

Group dari Setdikjen kemdikbud membawakan sebuah lagu. Kami ikut menyanyi bersama. Kemudian mereka memutarkan foto-foto mereka selama berada di China. Musik yang mengiringinya pas sekali dan membuat kami hanyut dalam lautan emosi meninggalkan negeri ini.

 

Suasana haru menyelimuti isi ruangan terutama saat-saat kami memberikan cinderamata kepada para pendamping kami yang setia menemani kami selama berada di negara china. Dari mulai menyambut kedatangan kami di bandara sampai menemani kami kuliah di kampus CUMT.

 

Ternyata, mereka pun mengalami perasaan yang sama. Perasaan mereka pun sama dengan kita. Tak ingin berpisah. Kebersamaan kami sangat terasa selama kami berada di negara China. Saat makan malam, kami ditraktir oleh para pendamping kami. Di kampus ini kami menyebutnya tim fasilitator. Mereka menyediakan kue dan minuman jeruk. Nikmat sekali rasa kuenya. Kami berterima kasih sekali. sebuah pertemuan yang sangat berkesan di hati kami masing-masing.

 

Banyak sekali pengalaman belajar yang baru kami dapatkan. Baik secara formal melalui kunjungan ke sekolah dan intansi maupun secara informal hasil pengamatan langsung dalam aktivtas sehari-hari masyarakat. Ilmu dan pengalaman yang berhasil saya petik di China antara lain;

 

Pertama, Warga China dikenal ulet dan pekerja keras. Kegiatan kehidupan mereka selain sektor pertanian, juga sektor perdagangan, industri, dan pelayanan jasa. Keberhasilan penghidupan ekonomi ditunjang oleh sikap yang tidak sombong, menghormati orang tua, hemat dan pandai mengatur keuangan.

 

Kedua, Orang China juga berani mengambil resiko. Mereka bisa belajar dari kegagalan dan mempertahankan keberhasilan. Demi memajukan negaranya warga China rela bersekolah di luar negeri seperti di Amerika, Inggris, dan Jerman. Setelah berhasil mereka kembali membangun negaranya melalui dukungan pemerintahnya.

 

Tentunya apa yang kami lihat, dengar dan rasakan di sana tidak membuat padangan kami jadi silau. Sebab di negeri tercinta Indonesia juga memiliki potensi dan sumber daya yang baik pula. Secara geografis letak Indonesia sangat strategis yakni di antara dua benua. Benua Asia dan Benua Australia. Juga terletak di antara dua samudra, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak yang strategis itulah yang menjadikan Tanah Air kita sebagai jalur sutera perdagangan.

 

Keuntungan lainnya yaitu Indonesia yang terletak di daerah tropis hanya memiliki dua musim yakni, musim hujan, dan musim kemarau sehingga kita tidak memiliki musim yang ekstrem yang menghambat aktifitas warga seperti pertanian dan perdagangan. Kekayaan alam kita pun juga masih banyak yang terkandung di dalam bumi. Apabila di kelola secara benar dan tepat, serta digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, maka negeri kita juga bisa melangkah menjadi negeri yang maju.

 

Manfaat dan ilmu yang dapat dipetik selama berada di Negeri Tirai Bambu yaitu Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan ke luar negeri sangat bermanfaat bagi institusi/sekolah tempat guru mengabdi. Pengalaman yang di dapat selama pelatihan dapat ditularkan dengan rekan kerja agar menambah pengetahuan mereka sehingga dapat meningkatkan teori dan praktik pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran meningkat. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat meningkatkan kualitas siswa untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. Kualitas pembelajaran yang meningkat dapat meningkatkan kualitas sumber daya lulusan, sehingga meningkatkan daya saing sekolah di masyarakat.

 

Saran bagi kita semua rekan guru diharapkan selalu berinovasi dan berkreasi untuk mengembangkan kompetensi paedagogik, professional, sosial dan kepribadian sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan  menyiapkan masa depan peserta didik di era milenial yang menguasai kompetensi abad 21, menghadapi revolusi industry 4.0, maka diperlukan pembelajaran berbasis STEM dan HOTS yang berlandaskan iman dan taqwa.

 

 

Penulis        : Ibrahim M

Email           : ibrahim.muh55@gmail.com

Telp.            : 081342532856

FB               : Ibrahim Mannippi

Prestasi       :

  1. Finalis Pemilihan Guru Berdedikasi SD Tahun 2016
  2. Finalis Pemilihan Guru Berprestasi SD Tahun 2018

 

Tinggalkan Balasan

2 komentar