Selamat Jalan Cepi Sadak Abbas

Selamat jalan Cepi Sadak Abbas

Semalam saya mendapatkan kabar duka. Paman saya meninggal dunia di RS Al Islam Bandung. Pukul 22.30 wib keponakan saya Rizal memberi kabar. Ayahnya telah berpulang.

Innalilahi wainnailaihi rojiun.

Saya langsung meluncur ke RS Al Islam Bandung. Saya ikut memandikan jenazahnya yang sudah kaku. Omku yang baik hatinya kini telah tiada. Wajahnya tersenyum seperti orang yang sedang tertidur lelap.

Bersama anak dan mantunya, kita mandikan bapak Cepi Sadak Abbas bin Mas Ahmad Oetama. Dimjati. Setelah itu kami mengkafani jenazah bersama petugas pemandian jenazah yang ada di RS Al Islam Bandung.

Saya ikut naik mobil jenazah menuju rumah. Sepanjang jalan sirine ambulance menguing nguing di telinga. Ini pengalaman pertama saya naik mobil jenazah.

Tak lama jenazah sampai rumah di pesona hijau ujung Berung Bandung. Warga sudah menyambutnya dan kemudian menyolatkan almarhum bapak Cepi Sadak Abbas.

Kesedihan melanda keluarga besar kami. Saya kabarkan bahwa bapak Cepi Sadak Abbas telah tiada dalam usia genap 60 tahun. Rencananya pagi ini hari Jumat pukul 08.30 wib akan dimakamkan di TPU Nagrok kota Bandung.

Masih terbayang kebaikan beliau di mata saya. Beliaulah yang banyak membantu saya di kala muda. Terakhir beliau menjadi PNS dan sekretaris kelurahan di ujung Berung Bandung. Pensiun dari segala aktivitas satu tahun lalu. Kata dokter, ususnya sudah rusak sehingga terjadi komplikasi ke ginjal dan anggota tubuh lainnya. Itulah info penyebab kematiannya.

Setiap makhluk yang bernyawa akan mengalami kematian. Cepat atau lambat kita akan mengalaminya. Sudah tercatat kapan kita akan mati. Kita tinggal menunggu giliran saja. Persiapkan diri dari sekarang. Akan ada hidup sesudah mati.

Selamat jalan bapak Cepi Sadak Abbas. Senyuman omku tak akan pernah terlupakan. Pesanmu akan selalu kuingat ketika masih bekerja di BKKBN kota Bandung. Pesan beliau adalah hidup harus bermanfaat untuk orang banyak. Lakukan itu setiap Hari. Insya Allah akan selalu ada rezeki yang menghampiri.

Mohon maaf kepada kawan kawan guru honorer PPPK. Belum sempat saya jawab satu persatu pesan Anda. Semoga ada jalan terbaik dari pemerintah agar banyak guru honorer diangkat menjadi ASN.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com