Berburu Oleh Oleh Khas Kuningan

Tape ketan dalam wadah ember plastik(dokpri)

 

Sebagai remaja kampung di tahun 90an yang saat itu hiburan tak sebanyak sekarang, main gaple ditemani kripik gadung serasa seru banget. Tak dinyana menemukan kripik gadung dengan kemasan rapi dan menjadi oleh oleh khas daerah, nggak nyangka banget kripik gadung yang merupakan tanaman liat dan kalau salah pengolahannya bisa membuat orang yang mengkonsumsinya keracunan, menjadi salah satu oleh oleh, luar biasa!

 

Seiring makin banyaknya tempat wisata di daerah Kuningan, kini kios oleh oleh pun menjamur, jalan utama yang menghubungkan Cirebon-Kuningan banyak di temukan kios kios yang menjual oleh oleh khas Kuningan. Tak melulu di jalan utama, kios oleh oleh pun menyebar di jalan kecamatan dan bahkan desa, asal di situ ada objek wisatanya.

 

Seperti warung oleh oleh Teh Iim yang menyediakan beragam oleh oleh, warung yang berada di tepi jalan Mandirancan-Cilimus ini berisi penganan yang menggugah selera, wajik, kripik gadung, kerupuk melarat, kripik ubi, opak, sari jeruk nipis hingga tape ketan. Pembeli bisa memilih milih dahulu aneka penganan, bisa ketengan atau juga dengan ukuran kilogram.

 

Namun primadona dari oleh oleh khas Kuningan adalah tape ketan yang di bungkus daun jambu, makanan hasil fermentasi ini memang dikenal dengan aroma khasnya yang wangi dan segar.Biasanya tape ketan ini disimpan dalam ember plastik dan isinya sekitar 50 buah. Harganya di kisaran lima puluh ribu hingga seratus ribuan. Kalau sudah nyoba pasti ketagihan nih, nggak bikin kantong bolong, iya kan.

 

Produk yang diburu pembeli dan juga pecinta oleh oleh khas adalah minuman “Jeniper”, sekilas namanya mirip dengan aktris latin nan seksi, itu lho Jeniffer Lopez, namun Jeniper buatan Usaha Mikro Kecil Menengah Kuningan adalah singkatam dari Jeruk Nipis Peras. Ketahuan deh minuman ini segarnya pol.Si Jeniper ini selalu hadir di warung oleh oleh khas Kuningan, nikmati segarnya Jeniper, tapi memang paling enak diminum dingin lebih nikmat, bisa jadi nantinya Jeniper ala Kuningan ngalahin ngetopnya J-Lo yang aktris itu.

 

Oleh oleh khas bukan melulu tentang makanan atau minuman, namun juga ekosistem perekonomian pun berputar, ada tempat wisata, otomatis pengrajin pun bermunculan, yang punya warung mendapatkan pasokan barang yang akan dijual, bahkan saat ini ada juga pengepul daun jambu untuk kebutuhan tape ketan. Banyak orang yang saling terkait di industri pariwisata.

 

Namun dalam dua tahun terakhir, dunia pariwisata Kuningan mengalami cobaan setelah hadirnya pandemi. Itu pun dirasakan oleh penggiat pariwisata daerah lainnya.Beberapa waktu lalu saat berada di Kuningan, warung oleh oleh Teh Iim masih buka namun harus mematuhi aturan PPKM. Semoga pelaku industri pariwisata diberikan kesabaran dengan situasi ini.

 

Saat ini beberapa tempat wisata Kuningan mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Bangkitnya wisata tentunya berpengaruh dengan warung warung oleh oleh khas daerah, biasanya para wisatawan yang berkunjung ke satu tempat akan menikmati suasana daerah tersebut, sambil tak lupa membeli oleh oleh sebagai bukti pernah bertandang.

Warung oleh oleh Teh Iim menunggu pelancong yang singgah di Kuningan(dokpri)

 

Teh Iim dan juga ribuan pedagang oleh oleh tentunya merasakan pahitnya masa masa pandemi, kini mereka mencoba bangkit. Menata kembali keping harapan dengan menjajakan oleh oleh khas. Bila sempat ke Kuningan dan menuju desa Wisata Cibuntu, mampir dahulu ke warung oleh oleh Teh Iim. Penasaran asem manisnya tape ketan berbalut daun jambu, atau kriuknya kripik gadung. Itu sih adanya di kabupaten Kuningan atuh.

 

Tinggalkan Balasan