Belajar Nulis Bersama Om Jay

Terbaru59 Dilihat

 

 

Belajar Nulis Bersama Om Jay

Cing Ato

Pegiat Literasi Madrasah

Guru blogger Madrasah

MTsN 5 Jakarta

 

#MenulisdikalaSakit

Ketika selang NGT masih menusuk hidung dan alat Trakeastomi masih terpasang di leher. Ada seorang sahabat yang menghubungi penulis.

Awalnya beliau WhatsApp penulis dan penulis membalasnya, karena penasaran ingin melihat penulis beliau video call. Muncullah wajah yang tidak asing lagi, beliau memberikan semangat dan doa.

Dengan suara yang kurang jelas penulis ngobrol dengan beliau. Penulis tidak tahu apakah beliau faham apa yang penulis ucapkan. Sebab yang berhadapan langsung dan tidak ada jarak dengan penulis saja tidak faham apa yang penulis ucap.

Beliau cukup kaget mendengar kabar penulis sakit. Hampir satu tahun setengah penulis hilang dari medsos. Tepatnya sejak tanggal 19 Juli 2018 anggota seluruh tubuh lumpuh total sehingga seluruh aktivitas berhenti. Kemudian sekitar bulan November 2019 jari-jemari mulai mampu menyentuh layar keyboard smartphone.

Sejak itu penulis berusaha postingan di Facebook dan apa yang terjadi? Banyak komentar doa yang penulis dapatkan. Teman-teman dan murid-murid mulai berdatangan ingin mengetahui kondisi penulis.

Ya, di antaranya pak Wijaya Kusumah (Om Jay) beliau menawarkan dan mengajak penulis untuk mengikuti pelatihan menulis gelombang 8 PGRI. Penulis menerima tawaran tersebut dan mengikuti sebatas kemampuan. Jika pusing dan lelah penulis tidak mengikuti. Karena penyampaian materi menggunakan WhatsApp, maka materi pelatihan tersebut masih tersimpan, sehingga bisa saya baca keesokan harinya.

Materi tersebut penulis kumpulkan di salah satu akun smart phone. Setelah itu penulis edit kembali dan dijadikan buku.

Bersamaan itu pula penulis sedang menulis artikel-artikel tentang perjalanan penyakit penulis. Setidaknya dengan pelatihan menambah wawasan sehingga artikel semakin indah dan hidup.

Saking senangnya menulis dan menerbitkan buku dalam kondisi serba keterbatasan hingga lupa bahwa diri ini sedang sakit.

Penulis hanya ingin melupakan penyakit dan juga ingin memotivasi serta menginspirasi teman-teman dan khalayak ramai untuk berkarya.

Alhamdulillah, banyak teman-teman yang terinspirasi dengan apa yang penulis lakukan.

Sehingga banyak terlontar”Aku malu dengan Cing Ato, dalam kondisi sakit saja bisa berkarya, sementara Aku yang sehat belum bisa berkarya.”

 

Salam literasi.

Tinggalkan Balasan

1 komentar