BAGAI KEPOMPONG
Oleh Oki Siwi
Persahabatan perlu waktu untuk membentuknya. Proses yang panjang dari teman, teman dekat, sampai sahabat. Menemukan dan memelihara pertemanan perlu seni dan keterampilan tersendiri. Setelah jalan panjang yang berliku baru biasanya kita bisa menemukan persahabatan yang sejati. Sulit dan jarang untuk beberapa orang menemukan persahabatan sejati. Tapi ada juga yang dari lahir hingga menua selalu bersama sehingga kedekatan yang terbangun melebihi saudara. Entah itu keberuntungan atau memang takdir Tuhan. Berteman memang bisa dengan siapa saja. Akan tetapi menemukan seseorang yang sangat kita percaya dan cocok dengan sifat karakter dalam pergaulan agaknya susah-susah gampang.
Perasaan nyaman berinteraksi dan menjadi diri sendiri menjadi syarat yang biasanya diperlukan untuk menjadi seorang sahabat. Perasaan yang tentram walaupun ada saja masalah yang harus dihadapi tapi dengan adanya seorang teman seperti ada sandaran tempat kita bergantung. Terkadang kita juga harus kuat menyokong teman yang sedang tumbang diterpa badai kehidupan dan permasalahannya. Saling bantu dan sayang adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan persahabatan.
Pertengkaran antar sahabat kadang tak dapat dihindari. Masalah yang berat dan komunikasi yang tidak lancar bisa menjadi pemicu. Ketika persahabatan diuji dengan berbagai cobaan yang seharusnya menguatkan tapi kadang malah membuat semuanya berantakan. Perpisahan bisa saja terjadi. Putusnya silaturahmi menjadi akhir yang kelam bagi sebuah hubungan pertemanan. Rasa cemburu, marah, kesal sering muncul jika persahabatan yang terdiri dari banyak orang. Pasti ada yang lebih dekat, satu dengan lainnya. Hal yang biasa karena dari sekian banyak teman, pasti ada salah satu yang lebih terasa dekat karena berbagai alasan.
Kesibukan akan dunia masing-masing juga dapat membuat kita melupakan teman. Bukan karena masalah tapi memang waktu dan kesempatan berjumpa yang entah tepaksa atau sengaja seperti tidak ada waktu untuk sambung silaturahmi. Media sosial kadang jadi jembatan untuk tetap menyambung asa di tengah kesibukan satu sama lainnya. Jauh dimata dekat dihati itulah yang kadang dirasa. Terlebih jika cerita-cerita nostalgia masa lalu yang telah dialami bersama diungkap kembali. Kenangan akan perasaan dan suasana lalu seperti menjadi pengingat akan semua yang pernah dilalui bersama.
Persahabatan pada akhirnya menjadi tempat kita saling bertumbuh dan dewasa mengalami masa dan kisah yang sama mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik pada sahabat. Segala tingkah laku dan perbuatan yang benar maupun salah banyak telah dimaklumi dan dimaafkan. Sahabatlah yang kadang lebih mengenal perbuatan kita, mereka menjadi saksi hidup bagaimana kita mengalami perubahan menjadi lebih baik. Mereka juga yang akan selalu ada saat kita membutuhkan.
Persahabatan bagai kepompong, merubah ulat menjadi kupu-kupu. Syair lagu yang menggambarkan persahabatan sebagai tempat yang mengajarkan kita toleransi dan pengorbanan. Belajar saling memahami dan mengerti. Persahabatan yang sehat harus memberikan ruang bagi kita untuk terusĀ belajar jadi orang baik. Rawatlah persahabatan agar tetap terjalin dalam waktu yang lama. Akan senang rasanya menua bersama sahabat. Dunia menjadi tidak sepi. Terima kasih sahabat telah menemaniku selama ini. Semoga selalu sehat dan berbahagia, sahabatku!
Jakarta, 24 Januari 2022
Hari ke 6
30HariMenulis