SEMPURNA
Oleh Oki Siwi
Memandang media sosial para manusia dengan tubuh dan wajah sempuna, begitu tinggi, cantik, putih, langsing, kekar, ganteng sungguh memanjakan mata. Laki-laki dan perempuan yang seperti bidadari yang lahir ke bumi. Penampilan yang begitu mempesona. Terkadang mulai kita membandingkan dengan diri kita dengan mereka. Fisik yang begitu berbeda tentu bukan untuk dibandingkan. Namun begitulah manusia, selalu menginginkan apa yang dilihatnya terlihat menarik.
Keinginan akan kesempurnaan fisik membuat manusia banyak yang melakukan tindakan yang terkadang melewati batas. Berbagai produk kecantikan dan perawatan tubuh serta wajah dengan harga yang tidak murah menjadi produk-produk wajib yang harus dimiliki guna menjaga penampilan. Walaupun membutuhkan biaya namun masih hal yang wajar jika dibandingkan dengan tindakan operasi plastik untuk merubah fisik menjadi seperti yang diinginkan.
Prosedur operasi plastik timbul karena kemajuan dunia kedokteran. Awalnya untuk membantu para korban kecelakaan untuk memperbaiki luka yang ditimbulkan agar luka tidak lagi terlihat. Namun saat ini operasi plastik menjadi sebuah tindakan yang biasa untuk menjadi dan memperoleh wajah yang sempurna seperti idola yang dilihat dimedia sosial atau TV. Operasi kecantikan dilakukan karena kurang percaya dirinya manusia dengan apa yang sudah diberikan Allah. Tidak puas dengan apa yang dimiliki. Ingin memiliki wajah dan penampilan yang lebih baik.
Faktor emosi dan kejiwaan kadang mempengaruhi tindakan manusia. Jiwa yang tidak stabil membuat manusia mengambil tindakan diluar batas. Tindakan yang mungkin tidak diperlukan namun tetap dilakukan karena keinginan dan obsesi yang terpendam. Tidak sedikit malah yang mengalami malpraktik. Kelalaian standar prosedur, pelanggaran yang menyebabkan seseorang menderita kerugian. Sungguh kerugian yang amat sangat. Keinginan yang tidak bisa tercapai karena biaya yang mahal, sehingga tawaran tindakan dengan harga murah menggoda jiwa yang bahkan bisa juga merenggut nyawa.
Interaksi sosial satu manusia dengan manusia yang lainnya punya bentuk yang berbagai macam. Hubungan yang sehat dapat memberikan keuntungan bagi pribadi kita. Saling dukung dan memberikan motivasi. Namun ada juga interaksi yang merendahkan dan membuat diri kita tidak percaya diri. Interaksi yang malah menjadi racun bagi kesehatan jiwa. Hal semacam ini harus segera dihindari, akhiri dan cari teman yang lain yang lebih positif mendukung kita.
Kepribadian dan karakter harus dikuatkan agar bisa menjadi pribadi yang merdeka. Semua godaan akan hal-hal yang negatif, yang membuat diri kita menjadi murung harus kita hindari. Berani berkata tidak dan keluar dari lingkaran pertemanan yang meracuni diri harus bisa kita lakukan. Percaya akan semua anugerah dari Allah, merawat dan bersyukur atas semua yang telah Allah berikan. Mungkin bukan yang terbaik ataupun sempurna namun itu adalah yang terbaik untuk kita. Belajarlah hidup dan ikhlas menerima takdir Allah. Semoga apa yang telah digariskan Allah dapat menjadi alat dan media untuk mempermudah kita beribadah. Bukan berusaha menjadi sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah.
Jakarta, 31 Januari 2022
Hari ke 11
30HariMenulis