G20 Literacy : Recover Together Recover Stonger

Pendidikan, YPTD172 Dilihat

 

Keberadaan G 20  sungguh merupakan suatu anugrah bagi dunia.  Betapa tidak kepedulian 19 Negara untuk kesejahteraan manusia dirasakan bermanfaat melalui kerjasama multilateral perekonomian besar dunia.

G20 tetap merupakan bagian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)  serta unit UNICEF (United Nations Children Fund) dan WHO (World Health Organization)   serta lembaga dunia lainnya. G20 Fokus pada pemecahan masalah  kesejahteraan manusia melalui pendekatan perbaikan ekonomi.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dalam Forum G 20.  Secara resmi G20 dinamakan The Group of Twenty (G20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. (Sekterariat Negara)

Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum antarpemerintah yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. Pertemuan perdana G20 berlangsung di Berlin, 15-16 Desember 1999 dengan tuan rumah menteri keuangan Jerman dan Kanada.

Apabila NKRI memiliki Bhineka Tunggal Ika yang bermakna walaupun berbeda beda namun tetap bersatu menjadi satu.  Oleh karena itu Bhineka Tunggal Ika tampaknya menjadi kesatuan antar Negara yang jelas berbeda dari segala sisi namun memiliki kepedulian yang sama  dalam mengubah dunia menjadi damai sejahtera.

Presiden Joko Widodo mendapat kehormatan menjadi Ketua G 20 pada periode 2021-2022.  Peristiwa ini untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi G20 yang didirikan sejak G20.. Kesempatan ini tentu wajib dimanfaatkan  oleh seluruh rakyat Indonesia guna menunjukkan bahwa NKRI secara faktual telah mampu mengendali pendemi covid 19. (Kemenkes / WHO)

Indonesia resmi memegang Keketuaan atau Presidensi Group of Twenty (G20) per 1 Desember 2021. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Presidensi G20 merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan bagi Indonesia. Kepercayaan ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk

  1. Berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia
  2. Membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Sejalan dengan hal tersebut maka Presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Makna Pulih Bersama Bangkit Perkasa memberikan pesan kebersamaan.  Kebersamaan dimulai pada tingkat local, nasional, regional dan berujung pada kebersamaan Internasional. Pandemic Covid 19 pada periode 2 tahun terakhir menyadarkan manusia dibelahan bumi mana saja bahwa kebersamaan sangat diperlukan dalam bentuk kepedulian untuk saling membantu dalam bidang kesehatan. (Kemenkes)

Bekerjasama dalam mengatur mobilitas penduduk agar tidak berpergian antara negara guna menahan penyebaran vius.  Selain itu kerjasama pemberian vaksin sebagai bukti kepedulian bahwa virus itu wajib dilawan melalui kekebalan tubuh.   Forum G20 paling tidak bisa menjadikan salah satu agenda pandemic dalam rangkaian pemulihan ekonomi dunia.  Pulih Bersama Bangkit Perkasa.  (Kemenlu)

Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Kosentrasi Indonesia focus pada 3 permasalahan yang harus tuntas dikerjakan bersama seluruh negara anggota G20 dalam bentuk aksi nyata

  1. Penanganan kesehatan yang inklusif.
  2. Transformasi berbasis digital.
  3. Transisi menuju energi berkelanjutan

Indonesia akan terus mendorong negara-negara G20 membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan untuk memastikan masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini. (Setneg)

Menindak lanjuti ajakan Pemerintah agar rakyat Indonesia memberikan  dukungan demi  suksesnya Presidensi Indonesia ;  Komunitas Penulis Indonesia mengambil bagian.(Perpusnas)

Bentuk peran serta Penulis Indonesia dibawah naungan Perpustakaan Nasional ialah memberikan masukan berupa inisiasi sesuai dengan kompentensi para penulis.

Penulis mengajukan beberapa point penting terkait G 20 sesuai 3 Agenda Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)

  1. Connectivy and Post-Covid Recovery,
  2. Digital Literacy and Digital Talent,
  3. Cross-Border Data Flow/Data Free Flow with Trust.

Fokus pada Point ke 2 :  Digital Literacy dan Digital Talent berarti bergerak maju untuk lebih menjembatani kesenjangan keterampilan digital.  Indonesia dalam Presidensi G20 mengusulkan perumusan Toolkit untuk Mengukur Literasi Digital dan Digital Keterampilan.

Selanjutnya, pengembangan Literasi Digital dan Alat Pengukuran Keterampilan Digital akan membantu Negara-negara Anggota G20 untuk melakukan penilaian kuantitatif dan kualitatif dengan kecepatan mereka sendiri, pada tingkat yang paling sesuai dengan tingkat keterampilan dan literasi digital mereka

Kemajuan teknologi Informasi Komunikasi sangat pesat. Sebagai konsep awal, Indonesia merancang The Toolkit yang berisikan kerangka kerja untuk mengukur literasi dan keterampilan digital, termasuk keterampilan di berbagai tingkatan. Toolkit akan meletakkan komponen untuk melakukan pengukuran pada level digital yang berbeda literasi dan keterampilan.

Literasi bukan sekedar membaca, menulis dan kemudian menerbitkan buku. Lebih dalam lagi Literasi dimaknai sebagai suatu gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran bagaimana terciptanya kemampuan pengambilan keputusan. (Perpusnas)

Posisi kemampuan keterbacaan Rakyat Indonesia  wajib terus ditingkatkan melalui kegiatan Literasi melalui sumber daya manusia dimotori para pendidik. Terkait G20 dalam skala kecil penulis melalui Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) menginformasikan ke Literasi Dunia tentang kegiatan nyata berupa menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya. Selama kurun waktu 18 bulan sejak Agustus 2020 sudah 315 judul buku diterbitkan.  (Website YPTD terbitkanbukugratis.id)

Buku adalah mahkota seorang penulis.  Buku baik berupa kitab maupun digital tersimpan rapi, aman dan abadi di Perpustakaan Nasional Indonesia sebagai bukti perkembangan sejarah peradaban khususnya bangsa Indonesia.

Sumbangan kecil seperti ini seharusnya mendapat dukungan sepenuhnya dari Pemerintah.  Dengan demikian Rakyat Indonesia  Peduli Literasi bisa melakukan kegiatan Literasi tanpa kendala keuangan.

Mari bekerja keras agar mampu pulih bersama untuk mewujudkan kebangkitan keperkasaan luar biasa.  Kami Komunitas Penulis Indonesia menitip pesan dalam koridor Recover Together, Recover Stronger Literasi pada forum G20.  Semoga Sukses dan memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi kesejahteraan dan perdamaian dunia.

  1. 1 Sekterariat Negara
  2. Kementerian Luar negeri
  3. Kementerian Kesehatan
  4. Kementerian Komunikasi dan Informatika
  5. WHO
  6. Perpustakaan Nasional
  7. Website YPTD terbitkanbukugratis.id

 

  • Salam Literasi
  • BHP, 31 Januari 2022
  • YPTD

Tinggalkan Balasan