4. #KMAB, GURU NEGERI SERUMPUN BERPANTUN

KMAB, Literasi, Pantun391 Dilihat

Pohon dadap berteduh aman,

Ada terbelah untuk diramu,

Mohon maaf tidak berkenan,

Anggaplah itu berbagi ilmu.

 

Bunga mawar di dada tersemat,

Warnanya merah tampak berseri,

Terasi itu sahabat tomat,

Makan berselera lupa isteri.

 

Bunga mawar tampak berseri,

Petik sekuntum rumah pak Uda,

Makan terasi terlupa istri,

Terpaksa kita bermadu dua.

 

Gadis sunti memakai sari,

Menggali ubi tumbuh sejajar,

Ilmu sedikit teruslah mencari,

Hamba akan terus belajar.

 

Menjual jeruk dan pisang klutuk,

Harga dipatok turun kembali,

Silakan lanjut aku sudah ngantuk,

Untuk besok berpantun lagi.

 

Senda gurau sambil berkejar,

Rasa diri lebih disayangi,

Hamba baru mau belajar,

Ilmu dikongsi sangat dihargai.

 

Makan mie dengan tahu,

Lebih enak campur tomat,

Kalau boleh kami tahu,

Apa arti dari DASMAT?

 

Pergi ke seberang harus diswab,

Jangan lupa lapor Pak Camat,

Izinkan ananda tuk menjawab,

DASMAT itu Cerdas Cermat.

 

Cara hidroponik tiada di persia,

Versi lama tinggalkan jangan,

Sama teknik berpantun Malaysia,

Info diterima dalam makluman.

 

Jangan dilawan kata polisi,

Tertangkap nanti marah di hati,

Hamba mohon untuk permisi,

Movie seram sudah menanti.

 

Pagi hari naik sepeda,

Sarapan nasi sambal trasi,

Luar biasa jawaban anda,

Kami ucapkan terima kasih.

 

Tepian segara terang rembulan,

Diri termangu walang pemuda,

Terasi mejadi bahan bualan,

Ungkapan baharu menjana minda.

 

Burung Cendrawasih di Pulau Buru,

Bukit Broga penuh pohon zaitun,

Terima kasih Cikgu dan Guru,

Semoga Berjaya di Festival Pantun.

 

Pohon mangga pohon kuini,

Bunganya jarang berbuah lama,

Alangkah riuh malam ini,

Si terasi menjadi topik utama.

 

Anak muda bahasanya santun,

Mendengar bunda hatinya bangga,

Hebat kanda berbalas pantun,

Rima tengah tetap terjaga.

 

 

Tinggalkan Balasan