Monolog Hati
Nina Sulistiati
Waktu bergulir detik demi detik tak terhenti
menuliskan lelakon dengan aneka skenario
Kalbu yang melukiskan aneka rasa
tentang resah yang berhasil kubaca
Kini aku menari dalam sunyi
Hadirmu menembus jiwa lalu hilang, melayang terbang
Melupakanmu adalah lebih dari sebuah luka
Harapan yang belum tergenggam, buyar oleh lara
Cintamu hanya sebatas kata tak bermakna
Kutak bisa mengungkap kata itu dengan rasa
harapan kosong yang singgah di jiwa
Menjadi luka yang menganga hampa
Aku ingin mencintaimu meski dalam hati
mengukir rasa yang terus melanda
Ku tahu semua hanya ilusi dan mimpi
menyisakan lara dan luka di dada
Risalah hati itu telah terpatri
Berpadu dalam satu untaian dan komposisi
mengaksara dalam hati sanubari
tentang kasih yang tak lagi kupercayai
Pena hidup itu menggoreskan kisah
tentang perjalanan waktu yang mengalir
menjadi catatan – catatan sejarah
tentang cintamu yang akan terus terukir
Cibadak 22 Juli 2022