Selalu Ada Alasan untuk Menulis

Gaya Hidup, YPTD116 Dilihat

Tulisan ini sebelummya di posting di Kompasiana, pada 15 Mei 2019, namun selalu relevan dengan kekinian. Semoga tulisan ini menginspirasi pembaca sekalian.

Selamat pagi K’ners..hujan sedari malam hingga pagi ini masih memperlihatkan eksistensinya, dan hujan pula yang memberikan Inspirasi. Hujan selalu membangkitkan kenangan, yang pernah mengisi ruang hati.

Seperti itulah Inspirasi, kadang apa saja bisa menjadi alasan untuk terus menulis, banyak peristiwa yang bisa digambarkan. Dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Seperti itulah Inspirasi bisa datang menjadi bahan dan alasan untuk menulis.

Inspirasi bisa datang karena apa saja, dalam situasi apa saja. Kepekaan dalam menangkap situasi, kadang menjadi alasan untuk tetap terus menulis. Yang menjadi persoalan, kemampuan setiap orang dalam mengasah kepekaan tidaklah sama.

Bagi seorang penulis, tidak ada alasan untuk tidak menulis, karena menulis adalah passion-nya, menulis adalah bagian dari kebutuhan, seperti halnya kebutuhan sandang dan pangan. Hanya kesibukan lain yang menjadi halangannya.

“Setinggi apa pun ilmu seseorang, kalau dia tidak menulis, akan hilang dari sejarah dan peradaban, karena menulis untuk keabadian.”

Itu Filosofi yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer, yang selalu berulang-ulang saya sampaikan.

Sangat kecil kemungkinannya bagi K’Ners untuk tidak menulis, begitu register komitmennya pasti karena ingin menulis, ingin belajar menulis, bahkan mungkin ingin eksis dalam dunia kepenulisan.

Kesempatan tidak pernah datang Dua Kali, sekali diabaikan maka kemungkinan tidak akan datang lagi. Di Kompasiana, ruang terbuka lebar untuk menulis, tidak ada satu ruang pun yang tersisa, yang menjadikan alasan untuk tidak menulis.

Tulislah apa yang dirasakan, apa yang dilihat, apa yang didengar, juga apa diketahui dari setiap apa yang terbaca. Dengan demikian, tidak lagi ada alasan untuk tidak menulis. Buka seluas-luasnya ruang pikiran, tekadkan sekuat-kuatnya niat, bahwa setiap hari ingin berbagi manfaat.

Kreativitas itu harus diasah dari sebuah proses intensitas ketekunan dalam menulis, semakin kita terus menulis, maka semakin meningkat kreativitasnya. Seperti itulah memang seharusnya proses kreatif yang dilalui oleh seorang penulis.

Seorang penulis yang kreatif tidak akan pernah kehabisan ide, karena memang tidak ada alasan baginya untuk tidak menulis. Baginya menulis untuk mengasah dan mempertajam pikiran, menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan.

Apalagi seperti di Kompasiana, banyak sekali event Blog Competition, dari berbagai tema yang ditawarkan, jadi sangat memungkinkan untuk terus mengembangkan ide tulisan, sesuai dengan Tema yang ada.

Kisi-kisi tema yang disiapkan sangat membantu kita untuk membuat sebuah tulisan. Dari satu Tema saja sudah bisa dikembangkan pembahasannya dari berbagai sudut pandang, apalagi kalau banyak tema yang disajikan, tentunya akan lebih banyak variasi yang bisa digarap.

Jadi bagi seseorang yang memilih profesi sebagai menulis, selalu ada alasan untuk menulis, dan tidak ada alasan untuk tidak menulis. Karena menulis bukan saja cuma sekedar menjadi Passion, tapi menulis adalah untuk pemenuhan kebutuhan, baik jasmani maupun rohani.

Tinggalkan Balasan