KMAB 31
Perjalanan Hidup
Menyambut Dirgahayu RI
Oleh Lusia Wijiatun
Bu Tami adalah guru yang tergolong senior, tidak lama lagi akan mengalami masa purna bakti. Kesempatan yang masih ada, ia gunakan untuk memcoba membuat pengajuan nilai angka kridit.
Bersama temannya bu Asih, ia menghitung sendiri jumlah nilai angka kridit tersebut. Satu demi satu syarat-syarat kenaikan pangkat dan golongan dikumpulkan, disusun per tahun.
Setelah lengkap dan selesai dikerjakan, bu Tami dan bu Asih temannya itu segera mengirim berkas melalui paket pos. Yang ditujukan ke LPMP provinsi yang ditunjuk untuk mengelola kenaikan pangkat. Dengan harapan semoga berkas yang dikirimkan memdapat tanggapan dari LPMP setempat.
Kurang lebih satu bulan, ada pemberitahuan bahwa berkas sudah diterima. Bu Tami menerima pesan bahwa berkas asli berupa jurnal harus dikirim aslinya. Dengan semangat bu Tami mengirim melalui Pos.
Bulan Oktober Tahu 2021, bu Tami menerima surat yang diberikan di ruang tata uasaha sekolah. Bu Tami membaca surat tersebut, ternayata bisinya nilai penetapan angka kridit dan dinyatakan dapat diajukan untuk naik pangkat selanjutnya.
Senang rasanya, tapi khawatir juga, karena belum tahu langkah selanjutnya. Bu Tami mencoba konsultasi dengan pihak yang mengurus bagian kepangkatan. Bu Tami menyerahkan sepenuhnya kepengurusan selanjutnya.
Singkat cerita, saat ini bu Tami sudah menerima surat keputuasan kenaikan pangkat dan golongan. Sebenarnya Bu Tami agak putus asa, apa iya akan turun surat keputan tersebut. Puji Tuhan, surat yang ditunggu- tunggu sudah turun.
Serasa tak percaya, Bu Tami segera mengambil surat tersebut, tentunya berdua dengan sahabatnya itu, yaitu Bu Asih. Mereka bertemu di gerbang sekolah dan segera mengambil surat tersebut. Kata demi kata dibaca, Pembina tingkat 1 (IV/b) menjadi Pembina Utama Muda (IV/C)tertulis terhitung mulai tanggal 1 April 2022.
Nah, turunnya surat keputusan ini Bu Tami dan Bu Asih berharap semoga teman-teman lainnya juga bisa menyusul usaha mereka berdua.Bagaimana teman-teman, ayo silahkan mengikuti jejak bu Tami dan Bu Asih.
Nah dengan adanya surat keputusan itu bu Tami semakin ahtif di sekolah. Meski usianya tidak lagi muda. Seperti pada kegiatan yang lalu. Di sekolahnya sudah merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia.
Bu Tami ahtif menjadi bagian dari kepanitiaan, ia mendapat tugas dan bertanggung jawab dalam kegiatan lomba menyanyi tunggal sekaligus jadi juri lomba.
Sebelum dilaksanakan lomba, ia juga sibuk melatih anak-anak yang akan mengiuti lomba. Tak kalah hebohnya ketika kegiatan dilanjutkan dengan permainan footsal ala daster dan sarung.
Bu Tami juga ambil bagian dalam kegiatan itu, tak ketinggalan ia masuk dalam team footsal daster. Lucu memang kegiatan ini, dapat menyita perhatian peserta didik, bahkan para orang tua yang menjemput anaknya pun ikut menonton.
Wahh… serunya dalam permainan itu. Meskipun kelompok Bu Tami yang terdiri dari guru-guru senior kalah , namun semua terlihat senang dan ceria. Sungguh meriah kegiatan menyambut dirgahayu kemerdekaan Republik Indonesia. Merdeka.