Beberapa tahun silam, saya lupa kapan tepatnya, saya melihat di halaman depan rumah orang, yang saya juga tidak kenal, serumpun bunga cantik mekar putih semarak dan sangat indah. Saya hanya terkagum dan tidak tahu nama bunga tersebut.
Dalam suatu acara lain, saya ke Surabaya dan melihat koleksi tanaman bunga milik salah satu sahabat saya. Ada bunga Wijaya kusuma. Saya sangat penasaran. Lalu saya membawa beberapa tangkai daun jauh-jauh dari Surabaya.
Singkat cerita, saya pun menanam daun-daun tersebut di dalam pot plastik. Lalu saya amati pertumbuhannya. Gambar di atas adalah bunga wijaya kusuma yang sudah mekar. Terbanyak yang pernah saya punya mekar bersama, ada 4 bunga.
Saya sengaja membawanya ke dalam rumah, agar bisa menikmati dengan puas keindahannya dan juga harum bunganya. Berikut ini saya fotokan bunganya saat mekar sempurna ya.
Sedikit cerita mengenai bunga ini yang menjadi salah satu koleksi kesayangan saya di rumah. Berawal hanya dari beberapa helai daun, tanaman ini sengaja saya perbanyak begitu muncul daun yang rimbun.
Baca Juga: 3 Tips Sederhana agar Wijaya Kusuma Rajin Berbunga
Saya potong satu daun sampai pangkalnya, lalu saya tancapkan lagi sebagai induk tanaman baru. Dan berhasil. Saya sekarang mempunyai beberapa pot tanaman bunga Wijaya kusuma di rumah. Bukan hanya itu saja. Ketika saya akhirnya harus keluar rumah untuk bekerja di kota lain, saya pun membawa beberapa helai daunnya ke kota di mana saya tinggal.
Perhatikan gambar di atas. Saya tidak punya lahan luas seperti di rumah ibu di kampung. Saya hanya bisa bercocok tanam di sebaris balkon depan kamar. Dan saya pun tetap menikmati berkebun di balkon.
Tiga pot tanaman dari kanan adalah koleksi tanaman wijaya kusuma. Dari beberapa helai yang saya bawa, tumbuh subur sampai beberapa pot.Kelemahannya adalah tanaman saya kurang dapat sinar matahari yang terik karena di balkon cukup terlindungi atap. Hasilnya tanaman ini hanya berdaun lebat dan segar.
Dua tahun saya menanan dan membiarkannya tumbuh tanpa melihat bunga cantik. Padahal secara normal, tidak butuh waktu selama itu bila kondisi mendukung.
Melihat daun yang sesegar ini, sesubur ini, saya berharap ini tanaman sayur yang bisa saya panen dan nikmati. Sayangnya bukan. Saya tidak ambil pusing meskipun tidak melihat bunganya.
Sampai suatu kali, saya sedang menyirami tanaman ini, ada sepucuk sangat kecil kuncup calon bunga di ujung daun.
Saya amati dan saya perhatikan baik-baik kuncup itu. Senang sekali. Sambil harap-harap cemas kuncup ini bisa tumbuh sampai mekar.
Kuncup kecil itu terus tumbuh membesar dan segar. Tidak ada tanda-tanda layu menguning dan gugur. Pernah saya mengalami itu, melihat kuncup bunga tidak mekar malah kering dan gugur.
Seiring berjalannya waktu, kuncup itu semakin menunjukkan tanda-tanda akan mekar. Malahan saya menemukan temannya. Ada lebih dari satu alias ada dua. Senang rasanya hati saya. Butuh waktu sekitar 3 minggu dari kuncup paling kecil sampai akhirnya mekar.
Lihat foto di atas. Detik-detik menjelang bunga mekar. Bagi yang mengenal bunga Wijaya Kusuma, pasti tahu ya kalau mekarnya hanya sejenak saja, dan waktu tertentu.
Lihat bagian ujung kuncup yang siap mekar menjadi bunga. Malam hari adalah waktu yang dipilih bunga ini untuk mekar. Sekitar pukul 9 malam sudah mulai mekar kuncupnya perlahan.
Bunga akan mekar sempurna sekitar pukul 10 malam sampai 11 malam. Berdasarkan pengamatan saya. Tentu saja setelah itu saya tinggal tidur. Tidak saya tungguin semalaman. Hajya menikmati mekar sempurna dan mencium harumhya si bunga cantik ini.
Bunga Wijaya Kusuma disebut juga Sri Rejeki. Banyak yang mempercayai saat bunga mekar, berarti si pemilik bunga sedang punya banyak rejeki yang dikaitkan dengan uang. Itu kata orang. Saya pribadi tidak mempercayainya. Saya hanya penggemar bunga yang akan menikmati dan menanti mekarnya bunga yang saya suka ini.
Ini kedua bunga saya yang mekar sempurna sekitar pukul 10-an malam. Sempat saya letakkan tepat dibawah jendela agar saya tidak perlu keluar ke balkon di malam hari. Setelah itu, saya kembalikan ke tempat semula keesokan harinya. Bunganya sudah mulai menguncup di pagi hari.
Semakin siang bunga ini akan semakin menutup dan lama-kelamaan layu. Ada tetangga saya yang tidak tahu kalau bunga ini hanya mekar sempurna di malam hari
Dia bertanya ke saya, apa rahasianya bunga saya bisa mekar sementara punya dia selalu seperti layu. Setelah saya jelaskan sifat bunga ini yang mau mekarnya malam hari, baru tetangga saya mengerti, harus malam hari menikmati bunga itu mekar.
Karena itulah bunga ini dijuluki “Queen of the night”. Nah kalau membicarakan dengan sesama penggemar bunga mancanegara, sebutlah The Cereus, mereka akan paham kalau bunga cantik ini yang sedang dibicarakan.
Saya memang tidak banyak mengulas cara merawat bunga ini agar tumbuh subur. Anda bisa dengan mudah cari di internet. Jadi di sini, saya hanya membagikan kisah berkebun saya.
Karena termasuk jenis kaktus, tanaman bunga Wijaya kusuma ini mudah dikembangbiakan. Bisa melalui daun dan ditancapkan saja ke tanah. Butuh sinar matahari yang cukup banyak agar sering berbunga.
Baca Juga: Bagaimana Cara Supaya Bunga Wijaya Kusuma Cepat Berbunga Lebat?
Dan tidak membutuhkan banyak air, jadi tidak perlu disirami terlalu sering. Asal tanahnya tudak nampak kering sama sekali. Atau bisa gunakan pot yang berlubang bawahnya sehingga airnya mengalir keluar. Tanah tidak perlu terlalu lembab.
Jika dirawat baik-baik, bunga Wijaya kusuma ini bisa sampai menghasilkan buah. Dan jika direbus, bunga dan buahnya, menurut cerita teman saya, cukup baik untuk kesehatan dan kesegaran badan.
Kalau Anda mau tahu lebih lanjut, bisa cari info manfaat bunga wijaya kusuma di internet ya. Saya pribadi belum pernah coba hanya menurut cerita teman syaa yang juga memiliki koleksi bunga ini dan ayahnya biasa merebus bunga dan huahnya untuk kesehatan.
Demikian kisah singkat hobi saya berkebun. Merawat tanaman bunga Wijaya Kusuma, The Cereus, Queen of the night, Sri Rejeki.
Tangerang, 11 Februari 2019
Written by Ari Budiyanti
pernah tayang di Kompasiana
Wowww … bunga yang sangat cantik, secantik pemiliknya, Mbak Ary Budiyanti
semoga omjay berhasil menanam bungan wijaya kusuma. Kata orang tua Omjay, di saat lahir, Omjay bertepatan dengan bunga wijaya kusumah, makanya dinamakan wijaya kusumah yang pakai H, karena nama keturunan dari kakek wiranata kusumah
hehehe
Bunga wikus… Akhirnya aq juga punya bunga ini. Sempat menikmati mekar bunganya beberapa kali. Sayang, tahun ini belum sempat liat mekarnya lagi…