Sholat Subuh Berjamaah

Terbaru114 Dilihat

Biasakan untuk sholat subuh berjamaah. Sebab pahalanya lebih banyak 27 kali derajat daripada sholat sendirian. Bangunlah dari tidurmu dan segeralah mandi. Insya Allah badanmu sehat dan kuat.

Itulah yang Omjay lakukan setiap hari sehingga badan Omjay sehat dan kuat sampai saat ini. Tidak pernah sakit berat dan hanya sakit ringan saja. Setelah mandi, berpakaian yang rapih dan berangkat ke masjid dengan berjalan kaki. Biasakan berjalan kaki minimal seribu langkah setiap hari. Kakimu akan kuat dan bisa berumur panjang.

Dengarkan suara adzan dengan penuh kesadaran. Supaya engkau dekat dengan Tuhan. Sholat berjamaah mengajarkan kita untuk dipimpin dan memimpin. Jadilah guru inspiratif buat orang lain. Guru yang selalu memberikan contoh teladan buat dirinya dan orang lain.

https://youtu.be/sPbjXkIMQNA

TANPA ALAS KAKI

Salah satu Sunnah Rasulullah SAW yang hampir terlupakan banyak orang adalah sesekali berjalan tanpa alas kaki, padahal Sehat dan menyehatkan.

TRUE STORY:

1. Kisah menarik dari seorang Taabi’iin bernama Abdullah Bin Buraidah RA, menuturkan:

أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ رَحَلَ إِلَى فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ وَهُوَ بِمِصْرَ، فَقَدِمَ عَلَيْهِ. فَقَالَ : أَمَا إِنِّي لَمْ آتِكَ زَائِرًا، وَلَكِنِّي سَمِعْتُ أَنَا وَأَنْتَ حَدِيثًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ رَجَوْتُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَكَ مِنْهُ عِلْمٌ.
قَالَ : وَمَا هُوَ؟ قَال َ: كَذَا وَكَذَا. قَالَ: فَمَا لِي أَرَاكَ شَعِثًا وَأَنْتَ أَمِيرُ الْأَرْضِ؟ قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَنْهَانَا عَنْ كَثِيرٍ مِنَ الإِرْفَاهِ. قَالَ: فَمَا لِي لَا أَرَى عَلَيْكَ [حِذَاء]؟
قَال َ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَأْمُرُنَا أَنْ نَحْتَفِيَ أَحْيَانًا

Artinya;
“Seorang Sahabat Rasulullah SAW melakukan perjalanan jauh untuk menjumpai Sahabat Fadhaalah Bin Ubaid RA yang ada di Mesir.

Waktu bertemu ia berkata:
“Maksud kedatanganku ke sini bukanlah sekedar mengunjungimu wahai Fadhaalah, akan tetapi aku dan engkau telah mendengar sebuah Hadits dari Rasulullah SAW, maka aku berharap engkau mengetahui tentang Hadits tersebut”.
Fadhaalah RA berkata; “Hadits apa itu?”.

Dia menjawab, “Hadits yang begini dan begini”.

Setelah selesai, beliau berkata kepada Fadhaalah; “Mengapa engkau terlihat berpakaian lusuh padahal engkau Pemimpin di Daerah ini?”.

Fadhaalah RA menjawab;
“Sungguh, Rasulullah SAW melarang kita untuk banyak berpenampilan mewah”.

Beliau bertanya lagi, “Mengapa engkau terlihat tidak memakai alas kaki?”. Bukankah Rasulullah SAW pernah memerintahkan kita agar sekali sekali berjalan tanpa ALAS KAKI”
(Hadits Sahih oleh Al Imam Abu Daud, diperkuat oleh
Al Imam Al Albani ).

2. Al Imam Al Qaari RA berkata,;
“Kita berjalan tanpa ALAS KAKI sesekali waktu.
Maksudnya: Berjalan tanpa sepatu atau sandal dalam rangka Tawaadhu’ dan menundukkan hawa nafsu, dan memberikan kenyamanan kaki saat berjalan ketika hal itu dibutuhkan. Oleh karena itu diberi batasan: ‘Sesekali waktu.’
Maksudnya: Kadang-kadang.’
(Kitab: Mirqatul Mafsatih, 7/2827).

POINTERS:

1. Memakai alas kaki termasuk Sunnah Rasulullah SAW dan tidak memakai alas kaki sesekali juga termasuk Sunnah Rasul. Keduanya mungkin sudah biasa dilakukan, namun melakukannya bukan karena meneladani Rasulullah SAW, sehingga tidak menjadi ibadah.
Agar menjadi ibadah maka niatkanlah mengikuti Rasulullah SAW.

2. Begitu pula larangan Rasulullah SAW untuk sering berpenampilan mewah, berarti hidup sederhana harus lebih sering menjadi gaya keseharian agar pahala Sunnah didapat.

3. Supaya Allah SWT selalu mencinta kita, semua dosa diampuni, dan berhak masuk Surga, maka ikutilah Sunnah Rasul Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya:
Katakanlah: “Jika kamu benar benar mencintai Allah, maka ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. Aali Imraan, surah ke 3, ayat 31, halaman 54 ).

4. Agar sehat, maka jalan kaki lah tanpa alas kaki secara tetatur:

السُـنن التي تكاد تكون مهجورة : ﺍﻟﻤﺸﻲ ﺣـﺎﻓﻴﺎً.
Artinya’:
Salah satu Sunna Rasul yang hampir terlupakan adalah sesekali berjalan kaki nyeker, tanpa alas kaki”.

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan rajin mengamalkan Sunnah Sunnah Rasul.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .

KHAIR, KHAIR DEMIKIAN JAWABAN JAMAAH.

Jika ada yang meninggal adalah kesempatan baik untuk kita menambah pahala.

Minimal ikut Shalat Jenazah dan mendoakannya; dan setelah Shalat Jenazah, Imam mengajak Jamaah untuk bersaksi atas kebaikan orang yang meninggal dengan ucapan :

اُشْهِدُكُمْ بِاَنَّ هٰذَا اْلجَنَازَةِ مِنْ أَهْلِ اْلخَيْرِ .
(Usyhidukum bi anna haadzaal janaazati min ahlil khair).

Artinya;
“Mari kita bersaksi bersama sama, bahwa Jenazah ini adalah orang KHAIR” orang “BAIK”.

Jamaah menjawab serentak :
KHAIIR خَيْر (orang Baik).

Ungkapan ini sekaligus menjadi DOA. Dan sejatinya doa ini, juga akan kembali ke kita yang berdoa.

TRUE STORY:

1. Rasulullah SAW bersabda menyuruh kita melakukan demikian:

مَرُّوا بِجَنَازَةٍ، فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«وَجَبَتْ» ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا، فَقَالَ: «وَجَبَتْ»
فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ:
مَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: «هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ.
(رواه البخارى عن انس بن مالك)

Sahabat dekat Rasulullah SAW bernama Anas Bin Malik menuturkan, bahwa ada orang orang lewat membawa Jenazah, mereka memujinya dengan ungkapan yang baik baik.

Maka Rasulullah SAW bersabda; “Wajabat.”
Kemudian lewat lagi orang-orang membawa Jenazah, mereka mencelanya dengan mengungkit ungkit keburukannya.

Maka Rasulullah SAW bersabda: “Wajabat.”

Sahabat Umar Bin Al Khathab RA berkata; “Apa yang WAJABAT, yaa Rasulallah ?”

Rasulullah bersabda; “Jenazah ini yang kalian puji dengan kebaikan WAJABAT baginya Surga.

Dan orang ini yang kalian cela dengan kejelekannya WAJABAT baginya Neraka.

Kalian adalah para saksinya Allah di Bumi.”
(Hadits Sahih oleh Al Imam Al Bukhari).

WAJABAT, artinya “wajib bagi nya”

2. Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَشْهَدُ لَهُ أَرْبَعَةٌ مِنْ جِيرَانِهِ الْأَدْنَيْنَ أَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ مِنْهُ إِلَّا خَيْرًا إِلَّا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَدْ قَبِلْتُ قَوْلَكُمْ وَغَفَرْتُ لَهُ مَا لَا تَعْلَمُونَ.
(رواه احمد و ابن حبان عن انس بن مالك)

“Tidaklah orang Muslim meninggal kemudian ada empat orang tetangga terdekatnya memberikan kesaksian bahwa mereka tidak mengetahui dari orang tersebut kecuali hanya ada kebaikan, maka Allah Berfirman;
“Aku terima ucapan kalian dan Aku ampuni apa-apa yang tidak kalian ketahui.”
(Hadits Sahih oleh Al Imam Ahmad dan Ibnu Hibban).

POINTERS:

1. Kesaksian dari orang orang terdekat, keluarga, tetangga, sahabat, handai taulan dan Masyarakat pada umumnya sangatlah diharapkan untuk yang meninggal, karena ini sekaligus menjadi DOA.

2. Jika kelak meninggal, ingin para tetangga dan orang banyak memberikan kesaksian baik untuknya, maka selama hidupnya haruslah berbuat baik, membina Silatur Rahim dengan para tetangga, kerabat dan semua orang.

3. Bagaimana bisa para tetangga, kerabat dan orang orang akan dengan jujur dan senang hati memberikan doa dan kesaksian “baik”, jika di masa hidupnya yang mereka tahu bahwa yang meninggal itu adalah orang yang hanya ada kejelekan dan keburukan .

4. Ketika kesaksian baik telah diucapkan untuk yang telah meninggal, sudah semestinya, tidak lagi mengungkit keburukan yang telah meninggal itu.

5. Jawaban “khair” yang diucapkan para Jamaah menanggapi pertanyaan Imam Shalat Jenazah, adalah bahwa hanya kebaikannya sajalah yang layak diungkapkan.

Semoga kita semua Husnul Khaatimah, dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.

TIDAK BANYAK WAKTU LAGI

Waktu terus berputar tanpa bisa kita hentikan. Maka manfaatkanlah kesempat hidup yang sangat amat singkat ini dengan memperbanyak kebaikan, jauhi menyia nyiakan waktu.

Waktu kita tinggal sedikit lagi, dan pasti akan pergi dari Kehidupan ini ke kehidupan selanjutnya di Akhirat yang kekal Abadi.

TRUE STORY:

1. Setiap hari, kita menyaksikan mobil Ambulance berseliweran mengantar orang sakit atau ke Pemakaman, tentu suatu hari tiba giliran kita.

2. Dosa pada Allah SWT, sangat mudah dimaafkan dengan perbanyak Istighfar dan Taubat, Allah Sungguh Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

3. Dosa yang sulit termaafkan, adalah dosa kecurangan, kezoliman, aniaya, caci, ujar kebencian, fitnah sesama manusia.

Karena Allah SWT tidak akan memaafkan sebelum orang yang dicurangi, difitnah, disakiti memaafkan.

4. Allah SWT Mengingatkan :

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ.
سورة الانبياء ٢١ الاية ٤٧.

“Dan Kami akan memasang Timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tidak seorang pun yang akan dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat debu pasti Kami mendatangkan akibatnya.
Dan cukuplah Kami Yang membuat perhitungan”.
(Al-Quran Surah Al-Anbiyaa, surah ke 21, ayat 47, halaman 326).

5. Dari Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ
وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ
وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ
وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima kesempatan sebelum datang lima hal:
-Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
-Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
-Masa kayamu sebelum datang masa susahmu,
-Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
-masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Hakim).

POINTERS:

1. Jangan ada hari yang terlewatkan tanpa berbuat amal Soleh, agar tidak menyesal selamanya.

2. Saatnya rajin;
– Sedekah,
-Baca Al Quran, minimal 10 ayat setiap hari,
-Puasa Sunnah; Senin-Kamis dan Ayyaamul Biidh,
– Shalat Taubat,
– Shalat Dhuha setiap pagi.
– Shalat Tahajjud setelah jam 2 malam,
– Shalat Witir setiap malam sebelum tidur minimal 1 rakaat, afdolnya 3 rakaat.
-Silatur Rahim.

3. Ketahuilah:
-Bumi tidak akan pernah melupakan wajah yang pernah bersujud diatasnya.

-Malam tidak akan pernah melupakan rintihan orang yang beribadah di keheningan malam.

-Pipi tidak akan pernah melupakan tetesan air mata orang yang bertaubat menyesali dosa dosanya.

-Dan Allah SWT juga tidak akan pernah Melupakan tangisan Hamba Nya yang ber Iman yang bertaubat memohon ampun atas dosa dosa nya:
الارض لا تنسى جباه الساجدين.
والليل لا ينسى أنين العابدين
والخد لا ينسى دموع التائبين.
والله يعلم أننا رغم المعاصى مؤمنين.

Semoga Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan untuk selalu menjalankan apa apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan menjauhi apa apa yang dilarang oleh Rasulullah SAW.

Semoga juga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.

JADILAH ORANG YANG BERSIH DI MATA ALLAH

Dambaan kita semua adalah menjadi orang bersih, yang MULIA di sisi Allah, Hamba Allah yang diistimewakan.

TRUE STORY:

1. Allah SWT Berfirman:
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
السجدة ١٦.
Artinya:
“Punggung mereka tidak lagi di tempat tidurnya, mereka bangun, dan mereka berdoa pada Allah Tuhan nya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan”
(QS As Sajdah, surah ke 32, ayat 16, halaman 416)

2. Allah SWT Berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya:
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin ajal datang kepadamu.”
(QS Al-Hijr, surah ke 15, ayat 99, akhir surah, Halaman 267)

3. Allah SWT Berfirman Memerintahkan agar bangun di tengah malam untuk beribadah:

قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ

“Bangunlah untuk Shalat pada malam hari, meski sebentar saja”.
(QS Al Muzzammil, surah ke 73, ayat 2, halaman 574).

POINTERS:

1. Tiap 2/3 malam, atau setelah jam 2 tengah malam, bangunlah Shalat Tahajjud dengan didahului Shalat Taubat 2 Rakaat.

Niatnya ;
اصلى صلاة التوبة ركعتين لله تعالى
“Ushallii Shalaatat Tauubati Rak’ataini Lillaahi Ta’aalaa”

“Aku Shalat Taubat Mohon Ampunan Allah Ta’aalaa”.

2. Shalat TAUBAT penting sekali bagi kita, karena kita tidak luput dari perbuatan dosa pada siang dan malam hari.

3. Setelah usai Shalat Taubat 2 Rakaat, baru dilanjutkan dengan Shalat Tahajjud minimal 2 rakaat, dan tampa batas maksimal sesuai kemampuan kita.

4. Setelah Shalat Tahajjud selesai, perbanyaklah zikir baru berdoa DOA TAHAJJUD.

Rasulullah SAW membiasakan diri Shalat Tahajjud 8 rakaat dengan 4 x salam.

5. Jika setelah Shalat Sunnah Ba’diyah Isya, atau sebelum tidur malam, tadinya belum melaksanakan Shalat Witir, maka setelah Tahajjud tutuplah dengan Shalat Witir, minimal 1 Rakaat dan sebaiknya 3 rakaat. Boleh sekaligus 3 rakaat 1 salam, atau 2 rakaat plus 1 rakaat.

6. DOA USAI SHOLAT TAHAJJUD

‎.اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya:
“Ya, Allah!
Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan Engkaulah Maha Raja dari segala Raja di langit dan bumi.
Bagi-Mu segala puji, sungguh Engkau Maha Benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar adanya, Neraka adalah benar adanya, terutusnya para nabi adalah benar, terutusnya Muhammad adalah benar dari- Mu, hari Kiamat adalah benar akan terjadi.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal mempercayakan semua urusanku, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku akan kembali dan bertaubat, dengan pertolongan-Mu aku menolak kekufuran, dan dengan hukum hukum Syariat-Mu aku melakukan segala sesuatu.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yg telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkau pula yang menundakan. Tiada Tuhan yang hak disembah kecuali hanya Engkau.
Engkau adalah Tuhanku”.

7. Dengan rutin dan istiqamah bangun tengah malam melakukan hal hal di atas, maka engkau adalah orang yang bersih, disayangi, dimuliakan dan diistimewakan oleh Allah SWT.

Semoga Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan bangun di tengah malam untuk menjalankan apa apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan menjauhi apa apa yang dilarang oleh Rasulullah SAW.

Semoga juga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumnus:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah.
-Umm Al Qura University, Makkah.

Pembina “Alhusniyah Islamic School”.
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar