IBU, aku memanggilnya Mamak
mak mak mak, itulah panggilan sayang kami kepada seorang perempuan
perempuan yang melahirkan tujuh anak,
mamak membesarkan kami tanpa pembantu
mamak membesarkan kami dalam keterbatasan
keterbatasan ekonomi, memang ketika itu zaman nya zaman susah
mamak menyekolahkan kami, semua kami bersekolah
bersama bapak mamak membesarkan kami
sempat sempatnya mamak berdagang, membantu ekonomi keluarga
saudagar perempuan itu, mamak namanya
berkat perjuangan dan pengorbanan mamak
Alhamdulillah kami bertujuh sampai di jenjang kelayakan
uni, kami menyebutnya uni
kakak perempuan ku tertua
kakinya ditakdirkan lemah
entah polio entah apa, lumpuh lunglai tungkai
maklum di kampung,
kedua kaki uni lemah, tidak bisa berjalan
nenek kami berkata, oh sansai nya cucu ku
‘ kan menjadi apa dia,
dia hanya bisa mengusir ngusir ayam di halaman
dengan sapu lidi, mengusir ayam yang menggangu jemuran padi dihalaman
dia perempuan, kata mamakku , dia harus disembuhkan
mamak tak mau menyerah
uni di gendong kemana mana
di bawa berobat, mamak tak mau kalah, ini bukan takdir
mamak tidak peduli kata orang sekampung
lunglai tungkai harus di obati
berkat perjuangan, kasih sayang mamak
akhirnya uni bisa berjalan, bisa bersekolah
kini uni menggantikan mamak menjadi bundo kandung
uni tempat anak kemenakan berlindung
uni tempat bernaung
bayangkan kalau uni tidak di sembuhkan,
uni hanya akan menghabiskan hidupnya
mengusir ngusir ayam di halaman
adik bungsuku ditakdirkan lahir dengan kaki terbalik
mamak tidak mau menerima begitu saja
adikku di gendong kemana mana
mamak bersikeras kaki adikku harus di luruskan
walau orang sekampungku bilang terimalah takdir itu maktuo
itu cacad bawaan, tidak usah di obati, terimalah nasib itu mak tuo
mamak bersikeras adikku harus di operasi kakinya
ya, adikku di operasi
dengan gips di kaki yang sangat berat
mamak menggendong adikku kemana mana
Alhamdulillah adikku kakinya lurus
bisa berjalan normal, bahkan berlari lari
coba bayangkan kalau adikku tidak operasi
adikku akan cacat selamanya.
mamak tidak pernah marah,
senyumnya adalah senyum terindah didunia
mamak adalah segalanya
tidak pikun di usia senja
mengaji dan bersedekah
bersedekah dan mengaji
terima kasih mak, …….
walau mamak telah tiada
semangat mamak ada di sukma
doa kami teriring disetiap ibadah
Mamak ku bernama Hajah Kamsiah Binti Sutan Mahmud.