38. Mengatasi Chef yang Berulah

 

Chef adalah faktor yang cukup peñting pada sebuah rumah makan. Sering kali chef Berulah bila merasa dirinya menjadi andalan pada sebuah rumah makan.

Guna nengatasi hal ini, sebaiknya dilakukan langkah antisipasi sebelumnya, seperti :

1. Pemilik rumah makan atau anggota keluarganya harus sanggup memasak minimal mendekati sama dengan kemampuan chef.

2. Selalu memantau kisaran gajii atau upah chef pada rumah makan setara, serta benefit lain yang diberikan.

3. Bila kita mengetahui rumah makan cukup Berhasil, sebaiknya menawarkan sistem bagi hasil dengan chef agar dia mempunyai rasa memiliki. Dengan cara ini diharapkan, chef bekerja maksimal dan selalu berusaha meningkatkan performanya.

4.Bila menggunakan sistem gaji atau upah, bila melihat kinerjanya mulai menurun dan ogah-ogahan, harus diajak bicara baik-baik. Tanyakan masalahnya, karena bila masalahnya mendapatkan solusi diharapkan kinerjanya dapat membalik.Bila tidak ada perbaikan, harus segera mencari chef pengganti, karena chef yang kinerjanya buruk tidak dapat dipertahankan.

5. Membagikan bonus kepada chef bila kinerja rumah makan mencapai target. Misal dalam sebulan mencapai omzet tertentu. Yang peñting kita harus mampu membuat chef merasa nyaman.

Dengan memberikan perhatian kepada chef, kita dapat segera mengetahui ibila chef mulai Berulah. Harus segera diambil tindakan, jangan dobiarkan terlalu lama. Karena bila chef bekerja tidak maksimal, dikawatirkan masakan yang dibuatnya akan mengalami penurunslan kualitas.

Daripada pelanggan mulai meninggalkan kita, harus segera bertindak dengan mengajak bicara hati ke hati dengan chef. Kita wajib mendengarkan ketidak puasan chef dan berupaya .memenuhi harapannnya selama masih wajar.

Selama kita tidak berganting 100% kepada chef, kita tidak dapat dikendalikan oleh chef. Justru kita yang harus pegang kendali. Mengarahkan chef agar bekerja lebih maksimal serta mencegahnya Berulah.

Contoh chef berulah adalah bekerja ogah-ogahan, sering tidak masuk kerja  atau terlambat dengan berbagai alasan, mulai minta pinjaman uang, mengancam akan keluar (resign) dan sebagainya.

Kita wajib mencarikan solusi terbaik, atau dengan tegas memberhentikannya dan mencari penggantinya.

Tinggalkan Balasan