Ujian Terbuka Yang Tak Pernah Kulupa
Hari Rabu, tanggal 30 Agustus 2023, pukul 11.00 hingga 12.30 adalah rekam jejakku melaksanakan ujian terbuka di kampus tercinta UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Ada rasa sedikit was-was takut tidak dapat menjawab seluruh pertanyaan dari penguji atau dari promotor dan kopromotor. Orang bilang harus cepat tidur jika esoknya akan ujian. Namun hal ini berbeda denganku. Fix aku hanya bisa tidur dua jam. Aku buka laptop dan aku nyalakan, Konsep disertasi setelah ujian tertutup dengan beberapa koreksinya aku jajar dengan beberapa referensi di dekat meja laptop, berharap aku mendapatkan petunjuk chapter yang akan banyak ditanya. Disini intuisi mulai dimainkan juga observasi terhadap pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Bisikan-bisikan dari hati mulai muncul, aku harus baca Bab 3 yang sering ditanyakan tentang trianggulasi. Aku baca sepintas dan memberikan catatan-catatan kecil serta memberi tanda pada draf disertasi. Bisikan lain yang sangat kuat yaitu aku harus menyusun urutan tertinggi hingga terendah dari Model CIPPO (Context, Input, Process, Product, Output) dan Kirkpatrick (Reaction, Learning, Behavior, Result), dan hasil evaluasi dari setiap tahapan dari kedua model yang aku terapkan untuk mengevaluasi Diklat Bahasa Inggris di lembaga Pendidikan tempat aku mengajar.
Menggabungkan kedua model membuatku berfikir keras, dibagian mana dapat aku gabungkan. Beberapa referensi aku baca terutama tentang kedua model tersebut. Akhirnya aku dapat menguji cobakan kedua model tersebut dengan mendapatkan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, focus group discussion dan kuesioner. Kuesioner membantuku untuk mengetahui hasil urutan dari tertinggi hingga terendah dan teknik-teknik mendapatkan data lainnya untuk mendukung hasil angka-angka tersebut serta sebagai cross check kebenaran angka-angka tersebut. Ada kalanya responden yang menurutku mereka mengisi dengan asal-asalan semua pernyataan dengan memberi nilai baik semua dan ada kalanya mereka memilih netral semua yaitu nilai diantara bagus dan kurang bagus. Aku memilih responden dengan menggunakan metode pengambilan sample purposive sampling dan snowball. Menurut beberapa ahli kedua metode tersebut digunakan untuk penelitian kualitatif.
Aku memilih responden berdasarkan kriteria tertentu yang berhubungan dengan topik penelitianku tentang evaluasi Diklat. Hal ini aku lakukan agar aku mendapatkan informasi yang akurat. Responden yang aku pilih dapat mewakili populasi dari tempat penelitianku. Ini yang dinamakan metode purposive sampling. Sedangkan metode snowball sampling aku gunakan ketika aku mulai mengevaluasi Diklat di tahun 2019 dengan mendapatkan data dari responden di tahun 2019 kemudian berkembang di tahun berikutnya hingga tahun 2022.
Segala persiapan sudah aku lakukan hingga script berbicarapun untuk menyapa para penguji, promotor dan kopromotor aku siapkan. Selama perjalanan ke kampus UNJ aku rehearsal atau berlatih mengucapkan. Berdoa sepanjang jalan agar aku dapat sampai di UNJ tepat waktu dan diberikan kemudahan dalam segala hal.
Alhamdulillah, aku, putraku Galaxy dan mas Bagus sampai di kampus satu jam sebelum ujian dimulai. Kami sempat sarapan dan minum teh atau kopi. Kemudian aku meminjam laptop putraku untuk zoom karena ujian dilaksanakan secara hybrid. Laptop aku sudah kelelahan karena hampir setiap hari aku gunakan dan jarang aku matikan. Terkadang ada rasa takut jika laptop aku matikan aku lupa menyimpan di folder mana walau sudah diberi nama. Maklum usia tidak dapat dibohongi, selalu ada selah untuk lupa. Cara lain agar aku mudah mencari file aku dengan mengirimkan ke whatsapp pribadiku dan memberi tanggal.
Ujian segera di mulai, tidak lupa aku berdoa di dalam hati, berharap semua dimudahkan. Aku melihat para penguji, promotor dan kopromotor baik secara online atau offline sudah siap untuk menguji disertasi yang aku persembahkan. Sahabat-sahabatku dari komunitas menulis YPTD turut hadir menyaksikan dan memberi semangat. Bapak Haji Thamrin Dahlan yang merupakan pendiri Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan juga pensiunan Kombes polisi yang didampingi sahabat-sahabatku penulis, mba Sukma dan mba Muthia juga guru blogger, Om Jay turut mewarnai suasana ujian terbukaku.
Sahabat-sahabat sekelas ibu Enymay dan ibu Agnes turut hadir offline. Beliau berdua adalah penyemangatku untuk menyelesaikan S3. Bapak Kolonel Muhadi teman sekelasku turut hadir online. Beberapa alumni peserta Diklat juga hadir namun aku tidak tahu berapa banyak yang hadir karena aku fokus kepada naskah yang akan aku presentasikan. Perwakilan dari Lemhannas RI , Kol Diana, seorang ibu KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat) turut hadir.
Proses ujian berjalan lancar. Puji syukur aku dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan para penguji, promotor dan kopromotor. Mereka sangat baik hati karena membuat aku lebih tenang dalam menjawabnya. Serasa tidak seperti ujian namun seperti dialog dari hati kehati. Ini pendapat pribadi.
Saat aku harus memberikan kesan-kesan, air mataku tiba-tiba mengalir begitu saja. Suaraku menjadi serak dan aku tak dapat berkata apa-apa. Aku teringat almarhum orang tua, suami dan putra pertamaku. Mereka tidak dapat menyaksikan keberhasilanku. Aku juga merasa terharu dengan keberadaan putra keduaku yang senantiasa mendampingi aku berkerja dan ketika aku menghadap para dosen di kampus. Tanpa dia keberhasilanku tak dapat diraih. Dia mengorbankan waktu selama setahun untuk fokus kepadaku.
Banyak pihak mendukung keberhasilanku. Puji syukur kepada Tuhan atas segala kemudahan. Cerita pada saat ujian terbuka membuat kenangan tersendiri yang tidak akan terlupa.
Gresik, 13 September 2023
Nani Kusmiyati