[Melawan Lupa] Kolonel Prabowo Subianto

Peristiwa, YPTD233 Dilihat

Kolonel Prabowo Subianto 1993 (Galery Partai Gerindra )

KH Hasyim Muzadi menulis di koran Republika tentang Kriteria Calon Pemimpin Indonesia.Dalam kolom Refleksi Ahad, 15 Desember 2013 Ketua Rois AM Pengurus Besar Nahdhatul Ulama itu mengatakan kita wajib membuat kualifikasi tertentu untuk seseorang yang akan kita serahkan kepadanya amanah memimpin bangsa kedepan. Lebih lanjut Beliau mengatakan kita harus menemukan calon pemimpin yang tepat untuk urusan yang tidak mudah.Persoalan demikian berat melilit bangsa sejak beberapa dekade terakhir, bukan perkara mudah dan bukan pula urusan main main.

Pergantian Pemimpin Nasional secara Konstitusional akan di gelar pada pesta demokrasi tahun 2014. Siklus 5 tahunan ini merupakan ajang “pertempuran “ bagi para pihak yang berkepentingan mempertahankan atau mengambil alih kekuasaan. Strategi pemenangan 12 Partai Politik Peserta Pemilu sangat beragam yang pada intinya ingin mendulang sebanyak mungkin suara. Silahkan saja para pihak itu mencalonkan Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 selama mereka mampu mendulang suara sebesar 20 % pada pemilihan calon legislative 9 April 2014. Pencalonan yang diumbar lebih awal akan menjadi mubazir seandainya nanti pencapaian suara tidak memenuhi syarat pencalonan RI 1.

Minimal ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon pemimpin versi KH Hasyim Muzadi. Persyaratan tersebut adalah sifat dan sikap jujur.J ujur diterjemahkan oleh Kiayi Hasyim sebagai Shidieq (Kebenaran hakiki). Sikap ragu ragu dalam bertindak adalah buah dari sikap yang tidak Jujur. Ada hambatan psikologis dalam diri seorang pemimpin ketika ada beban “hutang budi” sehingga dia tidak bisa berikap tegas dalam memutuskan sesuatu permasalahan. Padahal sikap tegas adalah cerminan dari kejujuran sejati.

Kemudian seorang pemimpin adalah seorang pekerja keras. Bekerja sepenuhnya untuk kepentingan khalayak.Pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang telah “selesai” dengan urusan diri pribadinya. Seluruh jiwa raga di wakafkan untuk kepentingan public, inilah pembeda antara seorang birokrat dan negarawan. Bekerja sepenuhnya dalam jalur yang benar dan paham serta sadar bahwa setiap keputusan yang diambil adalah sepenuhnya untuk kepentingan rakyat banyak dalam mensejahterakan umat.

Terkait dengan kriteria yang disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi, maka mata tertuju kepada sosok Prabowo Subianto. Prabowo memiliki kriteria pemimpin nasional seperti yang diungkapkan Pak Kiayi.Tataplah raut wajah Prabowo Subianto sejenak.  Dokumentasi 20 tahun lalu ketika Prabowo berpangkat Kolonel bertugas di Kopassus.  Usia Prabowo ketika itu 42 tahun.  Perwira Menengah di jajaran TNI AD  tetap konsisten mengenakan seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dengan Baret Merah kebanggaan.

Siapa yang tidak kepincut hatinya menyaksikan wajah ganteng The Rising Star.  Tidak usyahlah di bandingkan ndengan aktor ternama karena wajah Parbowo memang dari sononya sudah cakep. Siapa yang tidak suka dengan wajah ganteng.  Namun dibalik semua itu kegantengan terkadang tidak berbanding lurus dengan perangai.

Syukur syukur berwajah tampanmemiliki perilaku menawan, namun  masih sering ditemukan terkadang wajah rupawan merupakan cobaan bagi diri si empunya wajah ganteng dan merupakan godaan bagi para penggemar.Ganteng berseragam militer agak beda nampaknya,  ada sisi ketegaran disana dari sorot mata.  Awak bukanlah seorang ahli bahasa tubuh atau gestur namun dari raut wajah Prabowo muda sudah nampak  cita cita besar untuk bangsanya.

Terkait dengan pencalonan sebagai Presiden RI 2014 -2019 Prabowo mengatakan : “Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mari kita wujudkan Indonesia yang bersih, kuat, aman, berwibawa dan berdikari.  Pengalaman berkarier di militer membentuk pribadi disiplin, tegas dan cepat mengambil keputusan tanpa sikap keraguan sedikitpun.

Kemudian keterpanggilan Prabowo terjun di dunia politik semata berdasarkan public interest. Kepedulian untuk membela kepentingan rakyat bersama seluruh kekuatan bangsa menuju kesejahteraan sesuai dengan amanat UUD 45 yaitu masyarakat sejahtera, aman dan nyaman dinegeri tercinta Indonesia Raya.

********

  • Salam Indonesia Raya
  • PenasehatpenakawanpenasaraN
  • Jakarta, 17/12/13
  • TD

 

Tinggalkan Balasan